☪️ × ✝️ - short but sticky

1.5K 111 11
                                    

∆∆∆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∆∆∆


Angin sore berhembus kencang menerpa rambut seorang gadis yang tergerai lurus sepunggung. Gadis itu tengah menikmati semilir angin sore sambil berkeliling kompleks perumahannya yang menjadi tempat tinggal barunya dengan sebuah sepatu roda yang menjadi pijakannya. Ia mengenakan celana pendek sepaha serta hoodie crop oversize-nya juga sebuah earphone yang bertengger di kedua sisi telinganya dan tanpa sebuah helm atau pengaman untuk melindunginya dari hal yang tidak di inginkan.

Agatha Christie Evangelista itulah nama dari gadis yang kerap di sapa Angel. Ia memiliki paras jelita, suara yang lembut, tubuh tinggi semampai, hidung mancung, mata yang indah, bulu mata lentik, dan ia juga mendapatkan nilai plus dari sifat dan sikapnya yang begitu sopan.

Angel. Nama itu sangat cocok dengan parasnya yang nyaris sempurna itu. Ia bersenandung riang, sambil sesekali melantunkan sebuah lagu.

"Tuhan kita Cuma satu, kita yang berbeda"

Ia bersenandung dengan riang sampai tak fokus pada jalanan di hadapannya. Sepatu rodanya tiba-tiba oleng ke depan, sepertinya ia melindas batu kerikil atau sejenisnya sehingga ia oleng dan terjatuh.
Brukkkk

"Awww" ringis Angel yang kini terkapar di jalanan beraspal. Lututnya mengeluarkan darah sebab tergores aspal.

Angel berdecak sebal. "Tau kayak gini gue pake pelindung lutut sama sikut deh" monolognya.

Angel hendak bangun namun lututnya begitu perih dan terasa ngilu, ia pun mengurungkan niatnya.

"Lemah banget sih lo, Ngel" gerutunya pelan. "Masa begini doang sampe kagak bisa bangun" cibirnya pada dirinya sendiri.
Masih sibuk memaki atas kecerobohannya, tiba-tiba terulur sebuah tangan di hadapan wajahnya. Angel tertegun. Ia mendongak, ternyata yang mengulurkan tangan itu adalah seorang lelaki yang sama sekali tak ia kenali. Lelaki itu mengenakan sarung serta koko atau sejenis kameja berlangan panjang dan juga sebuah peci hitam bertengger manis di kepalanya. Lelaki itu memiliki tatapan mata yang teduh, sadar di tatap dan di perhatikan oleh Angel, lelaki itu pun tersenyum.

Tangannya yang tadi sempat terulur pun kini di tarik kembali oleh sang empunya. Lelaki itu berjongkok menyetarakan tingginya dengan Angel. Angel masih terdiam membeku.

Lelaki itu membuka sepatu roda yang di kenakan Angel tanpa persetujuan dari sang empunya. Dengan begitu telaten lelaki itu membuka sepatu roda dari kaki jenjang Angel. Angel masih terdiam, begitu pula dengan lelaki di hadapannya. Pikiran Angel buyar seketika saat dimana lelaki itu melepas alas kakinya kemudian ia pakaikan pada telapak kaki Angel yang semula di balut oleh sepatu roda.

"Eh"

"Kamu pakai sandal saya dulu" ucapnya lembut sambil tersenyum ramah.

"Tapi lo-"

DIFFERENT [COMPLETED] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang