☪️ × ✝️ - start accepting reality

189 10 0
                                    

.
.
.

Takdir itu bukan ditentang, tapi diterima.

— DIFFERENT —

∆∆∆

∆∆∆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

“Lo kayak cewek kalo lagi ngambek.”

“Hm” gumam Angel. Gue emang cewek, babo. Geramnya dalam hati.

“Ngel, ish kenapa si? Lo marah ya sama gue, kalo marah tuh bilang, marahin kek jangan diemin gue kayak gini,” ucap Hanna mulai mengeluarkan air matanya. Entahlah akhir-akhir ini ia tidak bisa mengontrol emosional nya atau ia memang tidak bisa jika di diamkan oleh Angel sahabatnya.

Angel yang mendengar isak tangis Hanna segera menolehkan kepalanya ke arah Hanna dan menemukan Hanna yang matanya sudah berkaca-kaca.

“Kok malah lo yang nangis, kan gue yang marah harusnya gue yang nangis bukan lo” ucap Angel yang matanya turut berkaca-kaca.

“Nangis bareng-bareng yok.”

“Yok.”

Akhirnya dua sahabat itu menangis dalam naungan pohon yang melindungi mereka dari sinar matahari sambil berpelukan. Untungnya di sana tidak ada orang, jadi mereka tidak akan malu.

“Ngel lo marah ya?” tanya Hanna ragu. 

“Iya.”

“Marah kenapa?”

Pake di tanya lagi!?

Siapa yang tidak marah jika sahabat dekatnya mengetahui jika kekasihnya ternyata sudah di jodohkan dan sudah bertunangan dengan perempuan lain. Bahkan dia malah diam saja seakan ikut andil dalam menyembunyikan pertunangan mereka.

“Ya udah maafin gue yaa” ucap Hanna yang memeluk Angel.

“Iya.”

“Sebenarnya gue mau ngasih tau semuanya ke lo, tapi gue bingung” keluh Hanna.

“Mungkin ini emang udah jalannya. Gue sama Rayyan emang gak di takdirin sama-sama. Tapi gak seharusnya Rayyan tiba-tiba ngilang gini. Harusnya gimanapun dia jujur sama gue, jadi gue bisa pergi jauh dari hidupnya.”

Hanna memeluk erat tubuh sahabatnya. “Gue rasa Rayyan punya alasan untuk ini. Jadi lo gak bisa sepenuhnya  nyalahin dia.”

∆∆∆

A

ngel mendengus lalu ia menelungkupkan kepalanya di atas meja. Namun setelahnya Angel di buat terkejut saat merasakan rambutnya di elus dengan lembut di sertai pijitan kecil.

Angel mengangkat kepalanya sedikit melirik pada seseorang yang masih setia mengelus kepalanya tanpa ia suruh. Namun yang anehnya adalah Angel sama sekali tidak merasa keberatan dengan apa yang dilakukan seseorang itu. Angel malah merasa nyaman dan membiarkan perbuatan seseorang itu yang membuatnya lebih rileks dan sedikit terlepas dari beban pikirannya.

DIFFERENT [COMPLETED] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang