☪️ × ✝️ - accident

213 12 0
                                    


∆∆∆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∆∆∆

Rayyan sudah bersiap. Ia sudah mengenakkan kemeja putih di balut dengan jas berwarna hitam, tak lupa dengan dasi yang sudah terpasang rapi dan juga peci hitam yang bertengger manis di kepalanya. Entahlah. Harusnya hati ini menjadi hari bahagianya, tapi kenapa justru ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Sesuatu yang benar-benar mengganggu pikirannya sedari tadi. Ia takut jika pikiran aneh itu kan mengganggu acaranya nanti. Apalagi ini acara sakral yang harusnya di lakukan sekali seumur hidup.

Ia gelisah. Dan mengapa pikirannya tertuju pada Angel, ia benar-benar khawatir pada gadis itu. Rayyan tak tau mengapa. Ini bukan tentang ia yang masih menaruh hati pada gadis itu. Tapi ada hal lain yang membuatnya gelisah.

"Kamu kenapa nak?" tanya Aisyah, sang bunda menyadari kegelisahan Rayyan.

"Gak tau bun, tiba-tiba aja Rayyan kepikiran sama Angel" jujurnya pada sang bunda. Aisyah terkejut mendengarnya.

"Astagfirullah, Rayyan. Hari ini itu hari pernikahan kamu dengan Syifa, tapi kenapa kamu masih memikirkan Angel?" Bentak Aisyah tak habis pikir.

Rayyan menggeleng. "Wallahi, bun. Ini murni secara tiba-tiba." Ucap Rayyan bersumpah. "Rayyan takut terjadi apa-apa sama dia" ucap Rayyan pilu.

Aisyah menggeleng. Ia benar-benar tak habis pikir dengan Rayyan. Bahkan di hari pernikahannya saja, Rayyan masih memikirkan Angel. Aisyah merasa takut. Takut nantinya Rayyan meninggalkan hari pernikahannya demi gadis itu. Tapi Aisyah menepis jauh-jauh pikiran buruknya.

"Semoga saja tak terjadi apa-apa dan semuanya baik-baik saja" ucap bunda menenangkan. "Udahlah, kamu gak perlu berpikir macem-macem, berdo'a aja supaya acara hari ini lancar" ucap Aisyah yang diangguki oleh Rayyan. "Ayo siap-siap, bentar lagi acara ijab qobulnya mau di mulai" lanjut bunda yang semakin membuat jantung Rayyan berdegup tak karuan.

"Ya Allah, lindungi lah Angel" Rayyan mengadahkan tangannya sebelum berjalan bersama sang bunda menuju tempat ijab qobulnya.

∆∆∆

Kini Rayyan sudah berada di pelaminan. Duduk berhadapan dengan penghulu, wali dari Syifa, sang ayah berada di sudut lainnya serta satu orang saksi. Sedangkan Syifa, mempelai wanita belum di perkenankan untuk duduk di sampingnya. Setelah selesai ijab qobul nanti, Syifa baru akan menampakkan dirinya dan duduk di samping Rayyan nanti.

"Kamu jangan gugup ya nak" ucap Malik, sang ayah menyemangati. Rayyan mengangguk. Perasaan khawatir pada Angel masih menggerayangi dirinya.

"Bagaimana apa sudah bisa di mulai?" Tanya pak penghulu. Rayyan mengangguk. Setelah di rasa semuanya sudah siap, pak penghulu pun meminta kyai Mansyur untuk menjabat tangan Rayyan, si pengantin pria yang beberapa saat lagi akan menjadi mantunya itu.

Kyai Mansyur sebagai wali dari Syifa pun menjabat tangan Rayyan dan memulai mengucapkan kalimat ijab dalam bahasa arab.

"Bismillahirrahmanirrahim ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka binti Syifa Humaira Az-zahra alal mahri khotamim min dzahabi wa adawati sholati hallan." Kyai Mansyur menghentakkan tangannya meminta Rayyan untuk segera menjawabnya.

Malik, Aisyah, serta para saksi dan tamu undangan hanya bisa menyaksikan dengan was-was. Apalagi Aisyah yang mendengar curahan putranya tadi.

Rayyan menoleh pada sang ayah sejenak, terlihat sosok penuh pengharapan di sana. Dengan menarik nafas dan memantapkan hati. Rayyan pun mengucapkan kalimat qobulnya.

"Bismillahirrahmanirrahim qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan"Jawab Rayyan lancar dengan satu tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi?"

Harusnya terdengar jawaban 'sah' dari mulut para saksi, namun yang terdengar malah teriakan seorang perempuan yang mengundang atensi semua orang untuk menatapnya heran.

"RAYYAN" teriak perempuan itu yang tak lain adalah Hanna.

Alif yang berada di kursi depan dekat keluarga Rayyan, langsung menarik Hanna.

"Kamu teh gak liat apa gimana? Ini teh lagi ijab qobul dan kedatangan kamu bikin semuanya kacau tau gak!?" bentak Alif.

"Tapi Angel" ucap Hanna parau dan mengundang seluruh atensi untuk menatapnya terutama Rayyan yang kini sudah meninggalkan kursi ijab qobul dan menghampiri Hanna dengan perasaan cemas.

"Angel kenapa?" tanya Rayyan panik.

"Angel kecelakaan"

Ucapan Hanna sontak langsung membuat Rayyan terhuyung ke belakang. Untung saja Alif menahannya jadi ia tak sampai terjungkal.

Malik yang melihat Rayyan meninggalkan peleminan tanpa menyelesaikan ikan qobulnya pun menghampiri Rayyan dan menegurku dengan penuh amarah ia benar-benar di permalukan oleh sang putra.

"Rayyan siapa yang menyuruh kamu meninggalkan pelaminan?" bentak sang ayah. "Ijab qobulnya belum selesai" lanjut ayah yang sama sekali tak di gubris oleh Rayyan. Rayyan malah lebih mementingkan Angel dari pada acara pernikahannya.

Rayyan meninggalkan acara, ia lebih memilih menyusul dan melihat keadaan Angel dari pada melanjutkan acara pernikahannya dan menghiraukan panggilan dari sang ayah juga bundanya yang sudah menangis dan hampir pingsan di buatnya.

"Semuanya, saya minta maaf yang sebesar-besarnya" ucap Malik tak enak hati. "Dan untuk pak penghulu, saya mohon tunggu sebentar. Saya akan menyusul dan membawa Rayyan kembali"

Malik berusaha meminta maaf dan meminta agar penghulu dan para tamu undangan agar tetap menunggu selama mereka menyusul Rayyan dan membawanya kembali ke acara.

Malik dan Aisyah pun berlari mengusul Rayyan. Mereka benar-benar di buat malu. Saat Syifa hendak ikut menyusul Rayyan dan ingin tau bagaimana kondisi Angel, tangannya di tarik oleh uminya.

"Kamu mau kemana?" tanya umi Maryam pada Syifa yang sudah bersiap menyusul.

"Syifa mau susulin Rayyan, mi. Syifa juga mau tau bagaimana keadaan Angel" ucap Syifa ikut panik. Uminya menggeleng.

"Umi tidak mengizinkan" bantah umi Maryam.

"Syifa masuk" perintah kyai Mansyur kepada sang putri. Mereka benar-benar tak menyangka akan seperti ini jadinya.

Syifa sudah mulai berlinang air mata. Ia tak peduli lagi dengan acar pernikahannya hancur atau batal sekalipun. Yang ada dalam pikirannya hanyalah Angel. " Tapi umi, abi, Syifa harus tau bagaimana keadaan Angel. Tadi sebelumnya Syifa sama Angel lagi telponan sebelum akhirnya dia kecelakaan" ucap Syifa meyakinkan. Tapi tetap saja. Kedua orang tuanya tak mengizinkan.

Syifa tak tau kenapa jadinya seperti ini. Padahal tadi ia sedang berbicara dengan Angel di telpon, Angel akan datang dan menghadiri pernikahannya. Tapi tiba-tiba sambungannya terputus dan di luar pun terdengar keributan yang membawa kabar bahwa Angel kecelakaan.

"Ya Allah, tolong selamatkan Angel."

∆∆∆

∆∆∆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIFFERENT [COMPLETED] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang