☪️ × ✝️ - Khitbah

230 23 0
                                    


∆∆∆

Ajari hatimu agar bisa menerima kenyataan, karena ada banyak hal yang bisa diterima tapi tidak bisa dirubah.

— DIFFERENT —

.
.
.

Rayyan menunduk lesu mendengarkan semua ocehan-ocehan yang keluar dari mulut sang ayah. Ia benar-benar tak tau lagi harus berbuat apa. Baru kemarin ia menunaikan ibadah bersama dengan Angel, ya walaupun di tempat yang berbeda. Tapi rasanya ia bahagia sekali. Setidaknya dengan perbedaan keduanya bisa membuat mereka semakin dekat dan saling memahami satu sama lain.

Tapi tidak dengan hari ini. Hari ini serasa begitu berat bagi Rayyan. Bagaimana tidak, Rayyan yang begitu cinta pada Angel harus menerima semua paksaan dari sang ayah. Ia di paksa harus segera mengkhitbah Syifa, putri dari pemilik pondok pesantren Rayyan menimba ilmu agama dulu.

Walaupun Syifa tergolong gadis shalihah yang selalu menundukkan pandangannya di hadapan lelaki, gadis yang selalu mengedepankan akhlak dan sopan santun, tapi tetap saja, Rayyan sama sekali tak tertarik dengan gadis itu. Bagaimana ia ingin tertarik jika ia sudah memiliki kekasih yang begitu jelita serta memiliki sikap toleransi yang tinggi juga tak kalah sopannya dengan Syifa.

Tetapi, Rayyan tak bisa menolak dan membantah keinginan ayahnya yang harus sesegera mungkin mengkhitbah Syifa. Jadi mau tak mau ia harus menurut saja.

“Bun apa semua ini gak bisa di batalin?” tanya Rayyan lesu.

Bunda menoleh pada Rayyan yang begitu lemas atau bergairah sedikit pun. Bunda mendekat, mulai mengelus puncak kepala Rayyan, menenangkan putranya dan mulai menasehatinya.

“Yan, semua ini udah ayah dan bunda pertimbangkan dari jauh-jauh hari. Begitu pula dengan keluarga Syifa, mereka pun sudah mempersiapkan semuanya. Apa kamu akan tega mempermalukan keluarga kita dan keluarga Syifa jika kamu tiba-tiba ingin membatalkan semua ini. Apa kamu gak kasian sama ayah dan bunda?”

“Tapi gimana sama Angel, bun?” Rayyan semakin larut dalam kekecewaan. Ia sangat kecewa pada dirinya sendiri. Angel pasti akan membencinya. Walaupun mereka tau, hubungan beda keyakinan itu akan berujung dengan sebuah kekecewaan dan kesedihan.

Bunda menghela nafas. “Nak, bunda kan udah pernah bilang sama kamu. Kamu dan Angel itu berbeda. Dan bunda juga pernah bilang sama kamu, bagaimanapun akhirnya nanti kamu harus ikhlas. Lagipula bunda sudah melarang kamu dari awal, tapi kamu sangat keras kepala. Jadi terima saja dengan apa yang sudah menjadi takdir kamu”

Rayyan terdiam. Lalu bagaimana hubungannya dengan Angel? Jika ia sudah benar-benar mengkhitbah Syifa atau bahkan menikah dengan gadis itu, maka ia harus sudah selesai dengan hubungannya bersama Angel. Tapi apa Rayyan akan sanggup? Apalagi Rayyan sama sekali tidak mencintai Syifa. Rayyan juga tak akan sanggup jika melihat Angel kecewa, bersedih, atau yang lebih parahnya lagi Angel membencinya. Rayyan tak akan sanggup menghadapi semua itu.

DIFFERENT [COMPLETED] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang