☪️ × ✝️ - family?

698 84 3
                                    

∆∆∆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∆∆∆


Angel sangat senang telah lulus tes dan di terima di fakultas kedokteran di Universitas Indonesia Jakarta, bahkan ia seolah-olah tak percaya dengan hal itu sebab kegiatan ospek yang ia nanti-nantikan akan berlangsung besok sampai beberapa hari ke depan.

Saat Angel tengah membayangkan apa yang akan ia hadapi dengan kehidupannya di dunia kampus, ia mendengar suara seseorang. Ralat. Dua orang tengah berbicara, dan Angel sangat mengenal kedua suara itu. Angel pun menghampiri sumber suara.

Betapa terkejutnya ia saat mendapati kedua orang tuanya yang kini tengah berbicara di ruang keluarga namun keduanya sama sekali tak mau berpaling dari layar laptopnya.

Angel tersenyum hambar. Ia kira kedua orang tuanya pulang ke rumah barunya karena merindukan sosok Angel sebagai anak semata wayangnya, namun dugaannya salah. Kedua orang tuanya masih sama seperti dulu, yang selalu menomor satukan pekerjaan dan tak pernah peduli pada Angel.

Angel berusaha menerima itu, toh kedua orang tuanya sibuk bekerja pun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bukan? Jadi Angel harus menerima semuanya, itulah yang selalu di katakan oleh mama dan papanya.

Angel menghampiri kedua orang tuanya.
“Ma, pa, kapan pulang?” tanyanya dengan nada lembut. Namun sama sekali tak ada respon dari keduanya. Angel pun berdeham. “Ekhem”

Atensi keduanya pun teralihkan dan mau tak mau menatap Angel.

“Eh, sayang sejak kapan kamu ada di sana?” tanya Martha, sang mama berbasa-basi.

“Baru kok ma, pa” jawab Angel pelan. “Oh ya, mama sama papa kapan pulangnya? Kok gak ngasih tau Angel sih?”

Chris, sang papa tersenyum paksa. “Mama dan papa hanya menginap semalam di rumah ini, sebab besok kami ada tugas di luar kota” jelas sang papa.

“Lho, masa baru aja pulang udah mau pergi lagi?” Angel menunduk, ia merasa sedih. Apa tak ada sekali saja waktu untuk bisa bersama atau sekedar berkumpul dengan kedua orang tuanya?

Martha merasakan ada perubahan dari raut wajah putrinya. Ia pun menutup sejenak laptopnya.

“Kenapa sayang, kok sedih gitu?” tanya Martha lembut.

Angel semakin dalam menunduk.
“Angel sedih” jujurnya.

“Sedih? Kenapa?” tanya Martha yang tak peka dengan perasaan putrinya.

“Kenapa mama sama papa gak pernah punya waktu buat Angel?” keluh Angel dengan mata yang mulai memanas.
Chris mendongak, ia pun ikut menutup laptop dan agak menjauhkannya. Ia pun beralih menatap Angel.

“Mama dan papa harus kerja, Ngel. Kamu harusnya ngerti. Kami sibuk kerja pun itu untuk kamu” tegas Chris semakin membuat nafas Angel sesak. “Lagi pula kamu sudah besar, jangan terus-menerus bersikap manja. Sekali-kali ngertiin kedua orang tua kamu”

DIFFERENT [COMPLETED] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang