∆∆∆
Rayyan terpaksa menuruti kemauan sang ayah untuk membeli perlengkapan untuk acara pernikahannya nanti. Memang bukan perlengkapan untuk keseluruhan, melainkan perlengkapan hanya untuk dirinya saja. Tapi tetap saja ia enggan, apalagi ketika sang ayah berkata bahwa Syifa lah yang akan menemaninya berbelanja. Hal itu sungguh semakin membuat Rayyan enggan. Tapi mau bagaimana lagi, Rayyan harus tetap menurutinya. Ini juga sebagai cara agar Rayyan dan Syifa semakin dekat dan saling mengenal satu sama lain.
“Rayyan, kalo kamu gak nyaman sama keberadaan aku di sini. Mending aku pulang aja ya” ucap Syifa tak enak hati ketika melihat keterpaksaannya karena keberadaan Syifa.
Rayyan menoleh. “Kamu tetap ikut dengan saya” Syifa hanya bisa mengangguk pasrah mengiyakan Rayyan dan mereka berdua pun mulai berkeliling menyusuri satu persatu toko di pusat perbelanjaan itu.
Saat tengah berkeliling mencari perlengkapan untuk Rayyan, Syifa sepertinya melihat Angel di sebuah toko tengah bersama seorang lelaki yang berpenampilan formal. Syifa mengernyit. Ia tak tau siapa lelaki yang tengah bersama Angel itu dan ia berinisiatif bertanya pada Rayyan yang tengah sibuk mencari sesuatu benda yang akan ia beli.
“Yan, itu Angel bukan ya? Sama siapa dia?” tanya Syifa tanpa menoleh pada Rayyan dan masih fokus pada Angel yang sedang tertawa bersama seorang lelaki. Entah apa yang sedang mereka lakukan.
Mendengar nama Angel di sebut, Rayyan sontak langsung menoleh. Matanya ikut tertuju pada telunjuk Syifa yang tengah menunjuk ke arah seorang gadis dengan seorang lelaki berpenampilan formal itu.
Rayyan mematung. Sungguh pertemuan yang tak pernah terduga sebelumnya. Rayyan bersama Syifa dan Angel bersama lelaki barunya. Tapi mengapa begitu sakit ketika melihat gadis yang masih sangat ia cintai tengah bersama lelaki lain dan tertawa bahagia.
Apa Angel sudah benar-benar melupakannya? Apa Angel bahagia bersama lelaki barunya? Pertanyaan-pertanyaan itu seketika muncul di benak Rayyan.
Syifa yang menyadari keterdiaman Rayyan hanya bisa menunduk lesu. Ternyata lelaki itu masih belum bisa menerimanya. Tapi Syifa masih dapat memakluminya. Sebab melupakan seseorang yang sangat di cintai memang sangat sulit dan membuka hati untuk orang baru pun sama sulitnya. Jadi Syifa hanya bisa bersabar dan berharap suatu saat nanti Rayyan bisa membuka hati untuknya.
Saat keduanya sama-sama terdiam, Angel dan lelaki yang tengah bersamanya berjalan ke arah Rayyan dan Syifa. Angel nampak tersenyum ke arah mereka.
“Hai” sapa Angel pada Rayyan dan Syifa. “Kalian lagi belanja juga ya?” tanya Angel sambil tersenyum hangat.
Syifa membalas senyum hangat dari Angel. “Iya, aku nemenin Rayyan belanja” jawab Syifa agak canggung. Sedangkan Rayyan masih fokus menatap Angel seolah bertanya ‘siapa lelaki itu?’ dengan tatapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT [COMPLETED] ✓
ChickLit[ TERBIT - TERSEDIA E-BOOK DI PLAYSTORE & GOOGLE PLAYBOOK dengan judul GARIS TAKDIR; seamin tapi tak seiman. ] Engkau bisa mencintainya, tetapi engkau belum tentu bisa untuk memilikinya. Antara keyakinanmu dan keyakinannya tidak akan pernah bisa dis...