Sebuah hotel mewah tampak didatangi orang-orang penting. Ini adalah hotel mirip Hominam group milik salah satu orang terkaya itu.
Namanya adalah Zebadiah Hominam, ketua Partai Anti Korupsi Indonesia Baru alias Parkib itu. Partai ini baru berdiri namun sudah mendapatkan simpati yang amat banyak.
Ada banyak simpatisan yang bahkan mendukung partai ini secara sukarela. Mereka adalah orang-orang yang ingin negara ini terbebas dari jerat korupsi yang seolah menjadi penyakit abadi itu.
Zebadiah terlihat didampingi anaknya. Anaknya itu tampan dan berbadan tergap. Dia juga disebut sebagai salah satu calon presiden potensial dalam pemilu nanti.
Dikenal sebagai orang yang ringan tangan dan sering memberikan bantuan pada rakyat kecil. Dia adalah Andras, putra dari salah satu orang terkaya di Indonesia itu.
"Salamat datang bapak" orang berbadan besar itu tampak menunduk sambil membukakan pintu.
Dia tersenyum dengan ramah diikuti beberapa orang lain dengan postur badan hampir sama. Mereka tampaknya orang-orang terlatih bukan pelayan biasa.
Karpet merah itu tampak mentereng menjadi pijakan orang-orang penting itu. Mereka terlihat gagah berjalan pongah di hadapan para wartawan yang tengah meliput.
Ini adalah apa yang disebut elite. Orang-orang terpilih yang menentukan jalannya suatu bangsa. Bagian dari satu persen populasi yang beruntung dilahirkan sebagai orang-orang berpengaruh.
Siapa pun akan sadar, tak ada orang biasa di sana. Semuanya memiliki latar belakang keluarga yang bisa ditarik mundur. Semuanya adalah keturunan penguasa-penguasa zaman dulu. Bapak politikus maka anaknya juga sama.
"Bapak Zebadiah, saya dari XYZ News apakah ada yang ingin disampaikan?"
Seorang wartawan berlari ke depan pak tua yang sudah bungkuk itu. Nyalinya cukup besar juga tak takut dengan orang-orang berbadan besar itu. Wartawan lain bahkan hanya bisa tercengang tak tahu harus berkata apa lagi untuk keberanian itu.
Pak tua Zedbadiah itu menghentikan langkahnya, menoleh dan tersenyum. Giginya masih tampak utuh dan bagus walaupun usianya sudah uzur sekali.
Sambil bertopang pada tongkat yang biasa ia bawa itu, Zebadiah kemudian angkat bicara.
"Korupsi di negara kita ini sudah terlalu besar, Presiden bahkan jadi banci disini! Tapi tidak dengan kami, hari ini Partai Anti Korupsi Indonesia Baru akan menulis ulang sejarah. Membawa pemimpin baru yang akan menghabisi para koruptor bajingan itu. Anda catat ini, saya bersumpah atas nama Hominam, kita akan menang!"
Ucapan singkat itu diikuti tepuk tangan meriah dari orang-orang yang hadir di sana. Tak terkecuali para wartawan yang ikut tersentuh oleh ucapan itu. Mereka adalah orang-orang yang bisa ada di lapangan, bertemu dan berjumpa dengan berbagai jenis orang dan penjahat. Mungkin sudah lelah rasanya menulis tentang koruptor-koruptor yang sudah seperti amuba itu. Mereka membelah diri dalam waktu yang amat cepat.
"Terima kasih atas waktunya Bapak"
Wartawan itu segera beranjak, membaur dengan kerumunan dan kemudian menghilang dari pandangan.
Zebadiah dan seluruh tamu itu segera memasuki hotel mewah itu. Ini adalah tempat acara mereka saat ini. Partai baru yang akan membuat sejarah yang baru juga.
Tak lama setelah Zebadiah masuk, orang-orang yang berbedan besar itu langsung membubarkan kerumunan para wartawan. Pertemuan ini tertutup dan tak boleh ada yang meliput. Wartawan diminta menunggu sampai selesai pertemuan dan Zebadiah akan melakukan konferensi nanti sesudahnya.
--
Kadang tak ada yang tahu isi hati manusia. Mulut berkata tapi hati berbisik dan berontak. Atau bisa juga kebalikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detektif Kode #2: NFT Siluman
Детектив / ТриллерDua tahun setelah kasus pencurian cryptocurrency itu dan pelaku masih bebas. Kali ini masyarakat heboh akan NFT dengan harga fantastis itu. Ratusan ribu orang mulai ikut investasi di sana, namun berakhir dari kerugian dan hutang yang besar. Kasus pe...