..
Marsha dan zee sekarang berada di jalan menuju pulang,tidak ada percakapan dalam perjalanan mereka.Zee sesekali menatap langit yg gelap hembusan angin tersa berbeda menyapu lembut wajahnya,membuat zee menebak akan turun hujan.
Mereka pulang paling akhir setelah dey dan Christy lebih dulu mengantar pasangan nya masing-masing.
jam menunjukkan pukul setengah 9 malam tapi mereka masih dalam perjalanan pulang.
"Zee"
"Apa"
"Kenapa lu mau lanjutin perjodohan ini?"
"Udah gua bilang dari awal,gua pengen gantiin posisi damar di hati lo"
Zee sedikit berteriak karna takut marsha tidak mendengar nya."Alasannya?"
"Lu ga cape?"
Zee malah bertanya"Cape apa?"
"Nolak terus perjodohan ini"
"Ga tau..jawab dulu pertanyaan aku kenpa kamu pengen gantiin posisi damar?"
"Ga ada alasan,gua juga ga tau"
Mereka kembali diam,dengn pikirannya masing-masing.jawaban zee menjadi akhir perbincangan mereka di atas motor.
Suara gemuruh geledek terdengar nyaring.Marsha reflek menutup mata ketika melihat guratan petir menerangi langit gelap.zee merasakan tubuhnya yg sedikit gemetar,Dia berusaha untuk tetap fokus ke jalan.
Prediksi zee benar,Hujan turun dengn deras di sertai gemuruh geledek yg lumayan kencang.
Zee melirik kanan kiri tidak menemukan tempat untuk beteduh,marsha hanya diam dengn kedua tngn yg mengepal kedinginan.
"Zee neduh dulu itu ada ruko!!"
Marsha berteriak dengn menepuk-nepuk bahu zee.Dengn cepat zee berbelok ke sebuah ruko yg tampak sudah tutup,bersyukur mereka bisa berteduh di sana.Marsha dan zee dengn cepat turun dari motor,sedikit berlari masuk ke depan Rolling ruko yg tertutup rapat,tempat itu lebih aman dari cipratan air hujan.
Zee melepas helm nya dia sedikit melirik marsha yg terlihat kesulitan membuka hlm itu.
"Helm temen kamu susah bngt di bukanya ih!!" Geram marsha.
"Bisa tolong bantu bukain" marsha berbalik menghadap zee dengn tangn yg masih berusaha membuka helm nya
Zee diam sesat,dengn cepat
memalingkan pandangan nya ke arah lainZee melihat sesuatu yg begitu jelas di matanya,lampu ruko yg terang membantu penglihatan zee dengn jelas.dia meneguk salvina nya dengn kasar,berusaha untuk tetap tenang.
Zee menyimpan hlm nya di bawah lalu beralih membuka jaket kulitnya dengn cepat.
Menyondorkan jaket kulit itu ke arah marsha dengn wajah menatap ke arah lain,membuat marsha kebingungan.
"Pake" ucap zee
Marsha sedikit heran,lalu beralih melirik penampilannya nya sendiri,Syook itu yg sekarang dirinya rasakan,dia melotot panik.dengn kasar menarik jaket itu dari tangn zee lalu berbalik memunggungi.
Baju seragam putih yg di kenakan marsha basah kuyup dan tampak transparan,dapat dengn jelas memperlihatkan bagian helai kain di balik seragam itu,yg sempat zee lihat tadi berwarna hitam,Lekuk tubuh nya pun terbentuk jelas karna baju yg basah
Suara petir kembali terdengar nyaring
zee terperanjat kaget,dia tidak bisa lagi menyembunyikan ketakutan nya di hadapan marsha.Zee berteriak begitu kencang,menutup telinganya dengn kuat,tubuhnya kini merosot terduduk di lantai ruko
membuat marsha terkejut panik mentap nya.