Mohon maaf sebesar-besarnya atas tindakan saya yg kurang profesional.
.
.Suara ketukan pintu terdengar.
Seseorang tiba-tiba masuk ke dalam kamar zee tanpa permisi,dia tersenyum ketika kedatangannya di sambut dengan tatapan malas dari sang adik. "Siapa yg ngijinin lo masuk?" Zee menatap malas ke arah yoga,lalu kembali melanjutkan aktivitas nya mengutak-atik kunci gitar dengn serius.yoga melangkah mendekat ke arah sang adik,terduduk di sebelahnya dengn mata yg kini menatap arah luar jendela.
"Gua kesini mau ngomong sesuatu sama lo""Ngomong ya tinggal ngomong" zee hnya melirik acuh
"Lu anak siapa si anjir? Nyebelin bngt" Yoga menoyor kepala adiknya dengn pelan.
"Ck! ya udah si!! lu kesini mau ngomong apa? Mau ngapain? Ada masalah? Lu suka sama Aldo? Hah?" Yoga kembali menoyor adiknya,kali ini lebih keras sampai zee hampir terjatuh dari duduknya.
"Tai lu! Gua masih normal nyet" Suara tawa dari azizi membuat aldo ingin sekali menapar nya.
"Santai aja kali"
Zee kembali bergelut dengn kegiatannya"Gimna hubungan lo sama marsha?"
Zee mengerutkan alisnya,melirik cepat ke arah sang kakak,yoga mengangguk seolah meminta jawaban darinya"Ga gimana gimana" jawab zee heran
"Gua tau lu sama dia udah saling suka" zee tida bisa menjawab,dia hnya mentap dalam pada sang kaka.
Bagaimana pun dia tidak bisa menyembunyikan hubungan nya dngn marsha,ia tau bahwa selama ini keluarga nya memantaunya dari jauh.Zee diam bukan berarti zee tidak sadar."Gua,bunda sama ayah cuma berharap lo bisa ngasih yg terbaik buat kita" Yoga membenarkan duduknya menepuk pelan bahu azizi
"mau lanjut atau mundur?"
Zee memalingkan wajahnya ke arah lain,menyimpan gitar yg sendaritadi ia pegang ke tempatnya.
"Kenapa lo baru sekarng ngasih pilihan itu?" Zee berdiri melangkah membuka pintu kaca yg menyambungkan antara kamarnya dengn area balkon,yoga terdiam sesaat lalu berdiri mengikuti adiknya
"Gua ga bisa jawab pertanyaan lo"
Zee melirik ke arah yoga yg sekarang berada tepat di samping nya."Udah gua duga" yoga mendengus lalu tersenyum "nyatanya sekarang lo udah suka sama marsha kan?"
Zee diam beralih menatap langit malam yg di taburi banyak bintang,tersenyum tipis berusaha meyakinkan hatinya sendiri."Percuma juga kan kalo gua bilang gua ga suka sama dia? Karna Pada Akhirnya gua harus tetep sama dia?" Zee mendengus, sedangkan yoga tertawa renyah.
"Itu artinya lu udah punya tujuan" Yoga berbalik menyenderkan tubuhnya di pembatas balkon lalu tersenyum menatap sang adik
"tapi tujuan hidup gua di atur sama kalian,gua ga bisa nentuin sendiri" Yoga memudarkan senyumannya menatap dalam pada zee
"Zee.kita cuma mau ngasih yg terbaik buat lo,bunda sama ayah ngejodohin lo sama dia itu ada alasan.ga semata-mata lo di ikat sama marsha itu tanpa alasan" zee diam melirik sekilas ke arah yoga."Alasan perjanjian ayah sama om dimas?" Yoga mengerutkan alisnya
"Lu udah tau?" Zee mengganguk
"karna mereka yg ga bisa bersatu?" Yoga sedikit terkejut setelahnya menunduk,mendengus pasrah lalu berbalik menghadap ke arah semula. Sebelum Keheningan berlangsung,yoga merogok saku celana nya untuk mengabil sesuatu yg ingin ia berikan untuk zee.sesaat yoga memperhatikan kotak yg sekarang ia genggam,
Tersenyum tipis lalu melirik adiknya yg terlihat masih setia memandangi langit