Kalo kata guamah vote dulu baru baca.
Sorry gays gua kemarin malem tuh mau up,tapi sayng kuota gua abis hehehe jadi ketunda deh.
"Zee? Hey bangun"
Marsha menepuk² pelan bahu zee.
Yang di tepuk tidak kunjung bangun dari tidurnya,marsha beralih menepuk pipi nya namun terkejut dengn suhu tubuh zee yg begitu panas."Ya ampun badan kamu panas bnget zee"Ucap marsha begitu khawatir.
Zee terperanjat,dia bangun dari tidurnya dan langsung menangkap wajah marsha dalam matanya."Kenapa?" Tanya zee dengn suara begitu lemah.
"Ke rumah sakit ya? Kita berobat,badan kamu panas bngt" Marsha menempelkan satu tngnnya di kening zee,dia meringis merasakan suhu tubuh zee yg begitu tinggi.Zee menggeleng lalu melirik ke samping kaca menatap halaman rumahnya yg lumayan luas
"Ga usah gua istirahat di rumah aja,sore juga pasti udah sembuh" zee kembali menatap marsha dengn sayu lalu tersenyum
"Seriusan? tapi kalo nanti kamu nambah sakit gimna?"
"Ga akan"
Jawab zee,membuat marsha sedikit lega"Emang di rumah ada siapa aja?"
Zee sedikit berpikir lalu menggeleng
"Ga tau kayanya ga ada orang"
Marsha menghembuskan nafas kasar lalu melepas seat belt nya,dia hendak keluar membuat zee mengerutkan keningnya."Ya udah kalo gitu ayo Turun, biar aku kompres kamu di dalem"
Perintah marshaZee sedikit ragu namun dia hnya bisa menurut,turun dari mobil mengikuti marsha.Mereka berjalan masuk ke dalam rumah kediaman natio,dengn marsha yg setia memperhatikan jalan zee dari belakang
"Udah makan?" Tanya marsha setelah keduanya duduk di atas sofa ruang tv.
Zee tidak menjawab membuat marsha geram"Belum?"
"Udah"
"Jangn bohong"
"Siapa yg bohong?"
"Serius?"
"Dua rius"
"Ck makan lagi aja abis itu minum obat.
Ini tempat obat sama p3k di mna?" Ucap marsha melirik ke arah dapur"Gamau"
"Biar cepet sembuh azizi!"
Marsha menatap zee tajam"Ini cuma kecapean aja di tidurin bentaran doang juga pasti sembuh"
"Gimna kalo nanti namabah parah? who knows kan?!"Tegas marsha berdiri melangkah mendekati dapur
Pergerakan marsha tidak lepas dari tatapan zee,dia hnya mendengus pasrah merasa seperti sudah terbiasa dengn perdebatan barusan
"Duplikat bunda ternyata,pantes di jodohin"ucap zee lirih,dia melepas sepatunya asal lalu merebahkan tubuhnya di sofa menutup mata sejenak untuk mengeluarkan nafas beratnya.
"Ini makanan tadi pagi?" Tanya marsha sedikit berteriak.dia memeriksa meja makan yg masih menyiksa makanan sisa.bukan sisa,tapi terlihat masih bnyak makanan yg seperti nya belum tesentuh
Zee sedikit membuka matanya,lalu mengangguk membuat marsha yg menatapnya mendengus.
Marsha menyiapkan air hangat untuk mengompres suhu tubuh zee,mengabil handuk kecil yg berada dekat dengn kotak p3k lalu beralih mencari obat yg cocok untuk zee.
Dia berjalan melangkah mendekat zee dengn membawa air hangat menggunakan wadah yg berukuran sedang beserta handuk di dalam nya.
Kini menatap zee yg sedang memejamkan matanya lalu menyimpan peralatan kompres itu di atas meja