[S2.15] Hiraeth

18 6 0
                                    

Namaku Petra Dives.
Tahun ini aku berumur 9 tahun.
Aku adalah salah satu anak dari Duke Alesméni yang memiliki kekuatan elemen tanah.
Anak dari istri pertama yaitu nyonya Petra Seda.
Aku memiliki banyak saudara, bahkan aku yang merupakan anak terakhir dari istri pertama, namun aku anak yang ke 17 dari Duke Alesméni, yang lahir bersamaan dengan kedua anak lainnya.
Yaitu si kembar dari istri yang ke 3.

Di keluargaku sangat sulit membedakan rekan ataupun saingan.
Karna adanya persaingan tak terlihat di antara keluarga. Sehingga aku dipaksakan oleh ibuku untuk belajar agar bisa meneruskan dan mengembangkan bisnis emasnya, agar dapat menyaingi dan memiliki pengaruh yang lebih besar dari pada istri yang lainnya.
Dan lagi, hal ini juga dikarenakan ke 2 kakak laki-laki ku dan ke 2 kakak perempuan ku yang tidak dapat diandalkan, kecuali kakak pertama ku yang bertugas di bagian militer kerajaan dan bahkan menjadi salah satu Archard dan juga yang akan menjadi penerus Duke Alesméni.

......

"Ahh
Aku tidak ingin belajar"

Dives yang sedari tadi menulis kini meletakkan penanya diatas meja.
Turun dari kursinya lalu berjalan kearah jendela dan melihat keluar.

"Hmm... Hari yang cerah dan indah.
Untuk hari yang seperti ini aku tidak boleh membuang waktuku dengan belajar"

Berkata dengan tersenyum, lalu dia berbalik dan keluar dari ruangan.

Berjalan-jalan di koridor yang begitu indah dengan sesekali diberikan salam oleh pelayan yang membuatnya semakin meninggikan diri.

"Ahh .... Benar-benar hari yang indah.
..... Hm?"

Tiba-tiba langkahnya terhenti ketika melihat ke arah taman.
Dan berkata.

"Aha .... Hari yang indah, mari melihat bunga yang indah juga"

Ucapnya, lalu dives langsung berbalik dan berjalan ke arah taman yang dipenuhi Bunga dan pepohonan.

Hari yang tenang, indah dan sunyi.
Bahkan di taman itu, hanya dives yang berjalan seorang diri.

Ketika sedang berjalan-jalan sambil memejamkan matanya dan kedua tangan yang di genggam ke belakang, lagi-lagi langkanya berhenti ketika mendengar suatu suara.

Hiks hiks

"...... A-apa itu....
Suara apa itu"

Suara semakin terdengar begitu dives mendekati sebuah pohon yang terlihat lebih besar dari pohon yang lainnya dan berada dibelakang semak-semak.

Dives pun mendekat dan mengintip ke bagian belakang pohon.

"......
......
Haaa.....
Hei!!! Apa yang kau lakukan disana!? Kenapa kau menangis!!!?"

Ujarnya dengan nada yang sedikit tinggi , karna rasa emosi ketika tadi dia merasa takut dengan suara tangisan itu.
Dan ternyata itu adalah suara tangisan dari seorang bocah laki-laki yang seumuran dengannya.

Mendengar suara dives yang berkata seperti itu membuat bocah laki-laki itu langsung menghapus air mata dari wajahnya, namun masih berada di sana tanpa ada niat untuk bangkit berdiri atau pergi dari sana.

Karna tidak kunjung menerima jawaban, dives pun langsung melewati semak-semak dan berjalan ke arahnya dan duduk di sebelahnya.

".... Ekhem
Namaku dives aku anak terakhir dari istri pertama"

Ujar dives yang memperkenalkan dirinya dengan penuh percaya diri.

"Aku Edwyn.
Dari istri ke 5"

"Ohh wahhh... Jadi kau si anak tunggal itu?
Aha... Aku mendengar ada anak tunggal yang di ganggu dan dikucilkan.
Jadi....kau kah yang di ganggu dan dikucilkan itu?"

ALBATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang