⚠️ Follow and Vote before reading! ⚠️
(ganti judul dari lelaki hujan)
[BACA SEBELUM DIROMBAK HABIS-HABISAN SAMA AUTHOR!] 😋
Karena hidup adalah pilihan.
-Rega Elzander
Jadilah pribadi yang menantang masa depan, bukan pengecut yang aman di zona nyama...
"Kebohongan yang disembunyikan dengan hebat sekalipun, bisa terlihat dengan satu kesalahan dalam menutupinya."
___________________________
بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- Nebeng, Atas izin Nenek. - .
'Dengan menatap layar komputer yang bersinar, menerangi wajah tirus perempuan dengan aroma khas ruangan yang dihiasi pula berbagai macam peralatan tajam yang ada di dinding hitam berwarna elegan.
Mata nya terpacu untuk membaca keseluruhan berita yang terpampang jelas dengan sejumlah konflik yang terjadi.
"Korupsi yang disembunyikan sekolah mewah? Mari kita simak penuturan badan keuangan sekolah unggul di Jakarta barat." -Website.
"Dibalik mewahnya Sekolah Menengah Atas, Greav. banyak sekali yang janggal didalam sekolah itu? Apa itu?" -Website.
"Beberapa pilihan Sekolah Menengah Atas elit dengan segala fasilitasnya! tetapi, salah satunya bermasalah! Cek faktanya!" -Website.
"Masih banyak yang membutuhkan pertolongan dibalik kemewahan Sekolah dengan fasilitator nya! Pembullyan masih terjadi di beberapa SMA elit ini!" -Website.
Dengan rambut terurai yang masih sedikit basah karna sehabis mandi setelah pulang dari tempat yang sudah membasahi dirinya, perempuan cantik itu langsung membersihkan tubuhnya.
Lengkungan kecil tersemat di wajah cantik perempuan itu, dengan mata cermatnya, menelisik seluruh isi berita yang terpampang jelas di kedua manik matanya.
"Sekolah elit, isinya sampah semua," Celetuknya menekan mouse komputer nya untuk mencari berita lain lagi.
"Pasti papah marah besar kalo kasus ini gak segera diselesaikan, sedangkan gue di sana malah jadi cupu, kampret emang." Kesahnya menelan fakta yang sesuai.
"Mana ini gak ada petunjuk sama sekali lagi, so how do I know?" Tanyanya pada dirinya sendiri yang mulai lelah.
Seringkali mereka yang mengira memiliki segalanya bisa menginjak-injak orang yang lebih rendah dari dirinya, sedangkan kita dihadapan Tuhan saja, kita setara.
Banyak orang yang terlalu serakah dengan ketinggian tahta nya, tanpa melihat ke sisi lain, masih banyak yang membutuhkan.
"Laper sekali perut ini.." Celetuknya mengelus perut rata nya yang sedari tadi sudah berbunyi sejak pulang dari taman malam tadi.
