2

6 2 3
                                    

Selamat Membaca🍃
✂.....................................................................

Perpustakaan adalah hal yang selalu melekat dalam diri Zian bagi Amenya. Cowok yang selalu menghabiskan waktunya di perpustakaan itu, dapat membuat seorang Amenya Putri Lamona jatuh hati kepadanya.

Hanya di perpustakaan, Amenya bisa berlama - lama berduaan dengan Zian. Jika bukan karena belajar bersama di perpustakaan untuk olimpiade tahun lalu, Amenya tidak akan bisa mengenal Zian si cowok perpus.

Dan Amenya tidak menyangka bahwa, momen satu tahun yang lalu itu, terulang kembali hari ini.

Untuk saat ini, Amenya tidak hanya berduaan dengan Zian. Ada bu Nanda, guru pembimbing mereka yang duduk tepat di hadapan mereka berdua. Wanita cantik 30 tahun itu, tengah memberikan wejangan dan arahan untuk menghadapi lomba yang akan terlaksana 2 minggu lagi.

"Kalian jangan hanya belajar di sekolah atau ketika saya pantau saja ya, belajar juga di rumah. Tapi, ingat. Jangan sampai pelajaran utama kalian tertinggal. Saya yakin, kalian berdua ini sudah pandai membagi waktu," ujar bu Nanda dengan serius. Amenya dan Zian pun mengangguk serempak.

"Saya sarankan, soal olimpiade 5 tahun terakhir coba kalian bahas dan dalami materinya. Nanti, saya kirimkan soal - soal tahun sebelumnya. Kalian minta prin ke ruang TU ya," tambah bu Nanda.

"Baik bu."

Bu Nanda mengangguk setelah mendengar respon Amenya dan Zian, "kalian bisa lanjut belajar di sini atau di rumah. Ibu permisi ya, besok ibu akan kasih materi tambahan untuk kalian."

"Baik bu."

"Ibu permisi," ujar bu Nanda lalu berlalu dari hadapan Amenya dan Zian.

Amenya dan Zian pun ikut bangkit lalu menunduk sesaat, "hati - hati bu."

"Kamu mau belajar dimana?" tanya Zian menoleh ke samping untuk menatap Amenya.

"Ame di sini dulu deh, mungkin sampai perpus tutup," jawab Amenya lalu kembali duduk di tempatnya.

Zian mengangguk, dirinya juga akan belajar di sini selama Amenya masih di sini.

Amenya dan Zian mulai membuka buku pedomannya serta mengambil soal - soal yang sangat perlu mereka bahas. Keduanya kini larut dalam materi dan soal - soal tersebut, sambil sesekali mereka bersuara untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan antar satu sama lain.

🐳🐳

Pukul 4 sore, Amenya baru saja sampai di rumahnya. Gadis itu langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri serta akan mengambil wudhu untuk melaksanakan shalat ashar yang belum sempat ia laksanakan.

Kegiatan Amenya setelah pulang sekolah memang seperti ini, mandi, shalat, istirahat sejenak atau makan dan setelah itu Amenya akan larut dengan handphonenya hingga waktu maghrib datang. Tetapi, selama 3 minggu belakangan ini. Amenya lebih suka menghabiskan waktunya membuat gelang, cincin dan kalung dari manik-manik dan benang nilon. Jika ditotalkan selama 3 minggu ini, mungkin sudah ada 10 aksesoris yang Amenya buat.

Dan Amenya telah selesai dengan ibadahnya, kini gadis itu berjalan menuju sebuah meja dan kursi yang memang dikhususkan sebagai tempat untuk dirinya membuat gelang, cincin dan kalung. Di atas meja tersebut, terdapat beberapa kotak yang berisikan manik-manik serta benang nilon yang tersusun rapi. Dan juga, terdapat sebuah kotak yang digunakan Amenya untuk meletakkan gelang, cincin dan kalung yang sudah jadi.

LanameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang