4

6 2 5
                                    

Selamat Membaca🍃
✂.....................................................................

Amenya dengan wajah seriusnya, terus menatap soal-soal yang tengah ia kerjakan saat ini. H-5 olimpiade tahunan, membuat Amenya dan juga Zian harus belajar dengan giat agar mereka bisa mendapatkan hasil yang memuaskan nantinya dan bisa mengharumkan nama sekolah mereka.

"Zian, nomor dua puluh lima jawabannya a, kan ya?" tanya Amenya yang sedang dilanda keraguan.

"Iya Me," jawab Zian singkat. Cowok itu juga sama seriusnya dengan Amenya.

Amenya hanya mengangguk singkat setelah direspon oleh Zian, keduanya kambli fokus untuk mengerjakan soal.

Amenya dan Zian memilih jamkos kali ini untuk belajar di perpustakaan. Guru sedang mengadakan rapat pada saat ini dan sudah berlangsung selama satu jam pelajaran, jadi para siswa/siswi Sma Cendikia sedang tidak dalam pbm saat ini.

Zian pun berinisiatif untuk mengajak Amenya ke perpustakan untuk membahas soal-soal yang belum mereka bahas. Waktu yang singkat, memang mengharuskan mereka untuk bisa memanfaatkan waktu seefektif mungkin. Demi hasil yang bagus, demi nama sekolah dan guru-guru, demi diri mereka yang telah berjuang dan demi orang tua mereka yang sudah menaruh harapan kepada mereka.

"Oh iya Me, aku nanti pulang sekolah mau langsung pulang, gak belajar di perpus dulu. Soalnya mau gantian jagain nenek aku di rumah sakit," ujar Zian berniat memberi tahu Amenya lebih dahulu agar nantinya gadis itu tidak menunggu dirinya di perpus.

"Oke deh, Ame lanjut belajar di rumah aja nanti. Semoga neneknya Zian cepat sembuh ya," jawab Amenya sekaligus memberikan doa untuk nenek Zian.

"Aamiin."

🐳🐳

"Lo dijemput Me?" tanya April seraya memasukkan alat tulis beserta bukunya ke dalam tas miliknya.

Amenya menggeleng singkat, "Ame bawa motor."

"Oke deh, gue duluan ya," pamit April. Teman Amenya yang lainnya sudah pulang terlebih dahulu. Karena Amenya dan April memiliki jadwal piket hari ini, jadilah hanya mereka berdua yang tersisa sekarang.

Amenya sudah selesai membereskan semua barang - barangnya yang bahkan sudah berada di dalam tas. Amenya keluar dari kelasnya, tak langsung menuju parkiran. Tetapi, Amenya memilih untuk duduk terlebih dahulu di kursi panjang yang berada di depan kelasnya. Amenya terpaksa harus menunggu untuk beberapa menit karena ia yakin motornya sedang terkepung oleh motor yang lain sekarang.

Amenya tadi datang terlalu pagi, padahal Amenya merasa dirinya sudah telat. Dan ternyata, saat sampai di sekolah. Parkiran dan sekolah masih sepi, bahkan di parkiran hanya ada 10 motor dan 2 mobil yang terparkir. Peraturan di parkiran, untuk siswa/siswi yang datang saat parkiran masih banyak kosong harus memenuhkan parkiran bagian depan terlebuh dahulu. Jadi, karena Amenya termasuk salah satu siswi/siswi tersebut. Amenya harus memarkirkan motornya di bagian depan.

Amenya memilih menunggu untuk parkiran sepi sembari memainkan handphonenya agar tidak terlalu terlihat seperti gembel.

Hampir 15 menit Amenya duduk di kursi panjang tersebut seraya bermain handphone, akhirnya Amenya memilih beranjak untuk menuju parkiran. Pikirnya, parkiran sudah sepi.

LanameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang