Perahu Layar ; 03. Milania

2 3 0
                                    

happy reading

***

Jam sudah menunjukan pukul 10.30 malam, dan Mila baru saja memasuki rumahnya atau lebih disebut tempat untuk dia tidur? Tadi pulang dari rumah Amanda adalah jam 8, dan 2 jam berikutnya ia gunakan untuk kerja part time di minimarket

Gelap. Rumahnya sudah gelap, seluruh lampu sudah mati kecuali lampu depan rumah. Pasti udah pada tidur, huft. Pikirnya dengan lega

Mila melanjutkan langkahnya kearah tangga untuk ke kamarnya, tetapi

"Baru pulang? Sudah jam berapa ini, Milania Agastha."

Suara berat dan juga aura ketegangan itu membuat Mila menghentikan langkahnya. Ia kembali memutar balik tubuhnya, disana terdapat seorang pria yang berusia 46 tahun. Ya! itu adalah Gibran Aditama, seorang dokter dan juga direktur salah satu rumah sakit terbesar yang ada dikota ini.

Atau lebih tepatnya, Ayah dari Mila.

"Mila habis dari rumah Amanda, Yah." Balas Mila dengan malas, jujur ia paling malas jika harus berhadapan dengan Ayahnya ini

Ayah Mila berjalan mendekati anak bungsunya itu.

"Kamu kira Ayah bodoh? Rian itu sudah pulang sejak dua jam yang lalu!"

Iya, Rian yang dimaksud adalah Rian Abimanyu. Mila dan Rian adalah saudara kembar, yang dimana Rian lahir lebih dulu dari pada Mila dan mereka hanya berbeda 7 menit

Semua orang yang berada di kamar seketika mereka keluar kamar, untuk memastikan apa yang sedang terjadi. Suara milik Gibran sungguh mengejutkan

Mila berusaha untuk menahan rasa kesalnya. "Ayah itu gak tau apapun tentang Mila, berhenti seolah-olah Ayah tau segalanya!"

Plak! "Turunkan suara kamu Mila."

Tamparan dari Ayahnya yang Mila dapatkan, ia sudah biasa. Evelyn Hansie, Bunda dari Milania dan juga Rian itu dengan cepat menghampiri Mila yang menampilkan aura kemusuhan pada Ayahnya

Evelyn menangkup wajah anaknya, menatap pipi Mila yang memerah. Tandanya tamparan itu sangat kencang, bahkan bisa dibilang sekarang pipi Mila seperti mati rasa

"Kamu gapapa sayang? Pasti sakit ya?"

Mila dengan cepat menghempaskan tangan Bunda dari wajah miliknya, ia menatap Bundanya dengan tatapan datar. "Berhenti bersikap peduli kaya gini, Bunda."

"Bunda sama seperti Ayah." Setelah mengatakan itu Mila memutar balik tubuhnya dan kembali menaiki tangga untuk ke kamarnya. Ia juga melewati Rian, Kembarannya. Dan Arsyana Leonia, Kakak perempuannya.

Ayah Mila yang melihat itu merasa geram. "Mau kemana kamu! Ayah belum selesai. Mila!"

Saat Gibran akan menyusul Mila, Evelyn dengan cepat menarik tangan Suaminya. "Mas udah ya? Ini udah malem, kasian Mila. Dia butuh istirahat, jangan sekarang ya Mas?"

Gibran memijat pangkal hidungnya, ia menggandeng tangan istrinya untuk kembali ke dalam kamar. Evelyn mengikuti langkah suaminya itu, tapi sebelum itu ia menoleh ke atas kedua anaknya masih ada disana dan meminta mereka untuk kembali ke kamar

***

Mila sudah siap dengan segala perlengkapan kuliahnya, hari ini dirinya memiliki kelas jam 8 pagi. Membuat dia harus segera cepat sampai kampus, padahal sekarang jam masih menunjukan pukul 6.45

Setelah semuanya siap, Mila keluar kamar dan jangan lupa menguncinya. Ia perlahan mulai menuruni tangga, tapi dari tangga ia bisa melihat sosok laki-laki lain yang sudah berada di rumahnya sepagi ini.

Perahu LayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang