Perahu Layar ; 04. Tamu Tak Diundang.

5 3 0
                                    

happy reading

***

Javi baru saja memarkirkan mobilnya kedalam garasi rumahnya, bersama Bianca yang tengah menghabiskan satu cup ice cream kesukaannya.

"Bianca, sini Mami lap dulu mulutnya. Masa belepotan kaya gitu sini,  Sayang" Ucap Javi sembari mengangkat Bianca kedalam pangkuannya

Bianca hanya diam dan menurut, matanya terus menelisik halaman rumah dan pandangannya terpaku kepada satu mobil asing yang juga terparkir digarasi

Bianca menarik pelan baju Javi dan berucap lirih, "Mami.. itu mobil siapa?" Tanyanya penasaran

Javi mengikuti arah pandang yang ditumjukan oleh anaknya itu, "Kakek lagi kedatangan tamu kayanya, Sayang"

"Ayo turun."

Bianca dengan cepat turun dari gendongan Sang Mami dan segera berlari untuk masuk ke dalam dan menghampiri Sang Kakek

"KAKEK!!!!"

Saat sampai diruang tamu, Bianca menghentikan langkahnya yang diikuti oleh Javi. Tiga orang yang sedang berbincang diruang tamu juga ikut menghentikan prmbicaraan mereka dikala mendengar suara teriakan seorang gadis kecil

Leo menatap gembira saat melihat cucunya.

Leonardo Aivan atau yang bisa dikenal sebagai Ayah dari Javi. Meskipun sudah hampir memasuki usia hampir setengah abad, tetapi karismatik dan ketampanan yang dimilikinya tak luntur dari wajahnya

Bianca kembali melanjutkan langkahnya mendekati Kakeknya, dengan cepat Leo menangkap Bianca dan memangkunya

Seorang pria yang dihadapan Leo dan juga Bianca masih bertatapan dengan Javi yang juga masih berdiri diam

Bianca yang penasaran siapakah dua sosok ini pun menarik pelan baju Leo, "Kakek? Siapa Om dan Nenek ini?" Bisiknya

Leo mendekatkan bibirnya kearah telinga cucunya itu, "Sahabat kecilnya Mami dan Ibunya."

Bianca yang dibisikan seperti itu merasa geli, dan menimbulkan pekikan yang membuat Pria itu dan juga Javi menghentikan kegiatan saling menatapnya itu

"Ekhem, Javi? Kamu masih ingat diakan? Sahabat kecil kamu, yang harus terpisah karena dia melanjutkan kuliahnya di New York"

Javi mengangguk. "Jelas, Pa. Aku gak akan lupain dia, Samuel."

"Dan juga ini kamu masih ingat? Tante Viola." Leo kembali berucap, untuk mengingatkan kembali memori Sang Anak

Javi tersenyum, "Tante. Apa kabar?"

Viola juga ikut tersenyum, "Baik. Kamu juga gimana?"

"Baik kok, Tante."

"Hi, Javi." Sapa Samuel dengan senyuman yang sangat cerah,

Tanpa membalasnya, Javi pamit untuk naik ke atas.

"Javi keatas dulu, Pa dan Tante. Bianca sayang, ayo." Ajak Javi pada Bianca, yang dibalas anggukan mereka

Setelah Javi dan juga Bianca hilang dari pandangan, Leo dan Samuel kembali melanjutkan pembicaraan mereka

"Om, tadi itu? Anak dari Javi?" Tanya Samuel 

Leo membalasnya dengan anggukan, "Iya. Dia Bianca, anak yang dikandung oleh Javi."

Samuel mengangguk, "Tapi maaf sebelumnya, Om. Jadi, Javi sudah menikah?"

"Belum."
"Dulu, Javi dibuat seperti itu oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab." Ungkap Leo dengan wajah dan tatapan yang memancarkan aura kemarahan jika mengingat itu.

"Selama tiga tahun ini Javi menjadi seorang singel mom dan juga seorang mahasiswi" Jelas Leo kembali,

"Oleh karena itu. Om harap kamu bisa menjaga dia dan hanya kamu yang bisa Om percaya, Samuel" lanjutnya

Samuel mengangguk paham, "Baik. Om gak perlu khawatir, saya akan berusaha untuk menjaga Javi dengan baik"

Pandangan Tante Viola masih tak lepas dari kepergian Javi dan Bianca, Gadis kecil tadi? Kenapa dia mirip seperti Samuel saat dulu kecil? Pikirnya dalam diam.

Sedangkan di kamar, Javi. Ia yang sedang duduk didepan meja riasnya hanya menatap kosong kearah kaca riasnya, ada yang sedang ia pikirkan..

Perasaannya tak tenang, ia merasa seperti sedang gelisah. Javi menarik laci meja riasnya, terdapat sebuah kertas yang bertuliskan hasil DNA. Dirinya menatap tulisan yang berjajar rapih diatas kertas itu dengan pandangan yang datar,

Hasil tes dari BIANCA AMOIRA dan SAMUEL ALDERSON dinyatakan dengan ini 99,9% cocok.

***

Malam hari. Javi sedang menuruni tangga, ia akan ke dapur untuk membuat kopi dan beberapa cemilan yang bisa dijadikan teman bergadang untuk tugasnya

Saat akan memasuki dapur, ia perlu melewati ruang tv yang disana ada Papanya dan juga Bianca. Javi tersenyum, dan melanjutkan tujuan awalnya untuk membuat kopi dan mengambil beberapa cemilan

"Javi." Leo memanggil anaknya itu.

Javi yang awalnya akan menaiki tangga, mengurungi niatnya itu dan menghampiri Papanya. "Kenapa, Pa?"

"Ada yang mau Papa bicarakan sama kamu."

Tapi sebelum itu, Leo meminta Bianca untuk masuk kedalam kamarnya dan untuk segera tidur karena waktu sudah menunjukan pukul 8 malam

"Papa gak mau basa basi, Papa mau menjodohkan kamu dengan Samuel." Ungkap Leo tanpa basa basi.

"Maksud, Papa?!"
"Aku gak mau."

Leo menatap heran anaknya itu, "Kenapa kamu gak mau?"

Javi terdiam, ia tidak mungkin mengungkapkan bahwa Samuel adalah laki-laki brengsek itukan? Atau Ayah kandung dari Bianca?

"Jawab."

Javi menatap serius Papanya, "Sampai kapanpun. Javi gak akan mau!"

"Kenapa?! Karena dia sahabat kamu? Jadi kamu tidak memiliki perasaan apapun kepada dia?! Javi, cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu." Jelas Leo, ia ingin Samuel melindungi anak perempuannya ini

Javi menggeleng keras. "Papa gak tau apa yang terjadi."

*BERSAMBUNG*

eakkk, jujur sengaja aku cepetin.. karena ini baru pembukaan doang sajaaaaa

OH IYAAAA, di instagram aku bakalan sering post tentang chat chat random yang terjadi diantara mereka, ya pokoknya isi chat mereka aku bakalan post di instagram.

Untuk full cast juga udah aku post di instagram, dan spoiler spoiler juga(?) maybe.. jadi kalian bisa cek di instagram dengan nama
instagram : @rachowiczhere

BTW, HAPPY NEW YEAR YAAA! SEMOGA DITAHUN 2023 INI BISA MENJADI DIRI SENDIRI YANG JAUH LEBIH BAIK. GAPAPA DEH YA MESKIPUN UDAH MAU HARI BERIKUTNYA, MWEHE.

THANK U PAIPAIII




Perahu LayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang