Bab 1

6.5K 312 20
                                    

Tik..tik..tikk

"Hei lagi ngapain?" Tanya seorang wanita dibelakangku, dia memeluk leherku lalu menyimpan kepalanya dipundakku.

"Aku cuma lagi nyoba nulis apa yang aku pikirkan hehe"

"Ahh, aku yakin kamu pasti bisa, apalagi hobimu adalah membaca pasti banyak imajinasi dalam kepalamu. Kalau begitu mau aku buatkan sesuatu?"

Aku mengusap tangannya lembut "boleh, apa aja asal kamu yang bikin"

Ku berikan senyum tulusku padanya, dia mengecup bibirku sekilas lalu pergi menyiapkan aku sesuatu. Entah apapun itu aku akan menyukai jika dia yang membuatnya.

Ku fokuskan lagi pikiranku pada laptop didepanku, mulai mengingat lalu merangkai kejadian sejak awal sampai titik dimana sekarang aku berada.

Menyusun beberapa kejadian agar terlihat lebih nyata.

Tanganku mulai menari lincah diatas keyboard menyusun kata perkata menjadi sebuah kalimat narasi...

~~~~~~~~~~~~~~

5 tahun yang lalu..

Seorang wanita duduk dengan menghadap jendela yang memperlihatkan sunset hari itu, dia tersenyum dengan kamera ditangannya, sibuk memotret pemandangan langka yang mungkin akan sangat jarang ia temui lagi.

"Freen!"

Wanita yang tak lain bernama Freen itu berbalik dan tersenyum lebar. "Kenapa?"

"Kita kedatangan teman baru!"

Freen mengerutkan kedua alisnya sambil mengikuti langkah Nam yang mendahuluinya.

Freen terdiam ketika melihat seorang wanita yang tak jauh dari dia, 'dia sangat cantik' Freen berjalan pelan dan sedikit bersikap tenang agar memberi kesan 'cool' untuk orang yang pertama kali dilihatnya ini.

'Apa aku harus menyapanya menggunakan bahasa inggris? Atau bahasa Indonesia? Tapi mukanya seperti orang luar'

Begitu Freen sampai didepan wanita itu dia tersenyum lebar.

"Freen Sarocha"

"Rebecca Patricia Armstrong"

~~~~~~~~~~~~~~~

"Sayang!"

Aku berbalik dan mendapati wanita cantik ini menyodorkan beberapa makanan kecil dan minuman yang hangat.
"Hmm? Kamu nulis apa sii? Loh?"

Aku tersenyum "nanti kamu baca yaa setelah selesai semuanya. Oke?"

Wanita itu mengangguk lalu duduk disampingku memperhatikan monitor. Aku tau dia akan sangat penasaran dengan apa yang akan aku tulis maka dari itu aku biarkan dia berada disini sampai rasa kantuk menghinggapi kami berdua.

"Siap buat tau lanjutannya?" Tanyaku memperhatikan wajahnya, wajah cantik yang akan selalu aku kagumi sampai kapanpun.

"Sure"

Aku mengusap kepalanya sejenak sebelum jari jemariku kembali menari diatas keyboard secara otomatis.

~~~~~~~~~~~~~~~

Besoknya, Freen kembali ke agensi. Hari ini akan keluar series baru dan Freen akan mengikuti castingnya. Siapa tau ini akan menjadi batu loncatan untuknya bukan? Begitu pikir Freen. Langkahnya begitu mantap memasuki gedung agensinya.

I'm Still Here (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang