Bab 17

1.1K 173 54
                                    

"Halo bu"

"...."

"Iyaa"

Becky menutup telponnya lalu melihat Freen yang gelayut manja, mereka baru saja sampai apartemen Freen.

"Besok ibu mau ketemu sama kita"

Freen berhenti melakukan aktifitasnya, ia terduduk tegak.

"Eh? Tumben. Ada apa?"

"Mungkin mau ngomongin hubungan kita ke depannya"

Freen menelan ludahnya dengan susah payah, ibu Becky memang menyuruhnya untuk segera 'serius' dengan Becky tapi tidak secepat ini.

'Baiklah, tabunganku sudah cukup untuk 5 tahun ke depan. Aku juga sudah membeli cincin untuk mengikat Becky. Aku ingin menghabiskan sisa hidupku dengannya'

"Dimana?"

"Di apartemenku. Nanti sore kita ke apartemenku yaa, Richie juga ikut."

Lagi lagi Freen menelan ludahnya sukar. Dia harus siap nanti sore, sebelum Becky diambil oleh Bagas.
.
.
.

Siang ini Freen sedang membeli keperluan bulanan seperti stok makanan dan keperluan pribadinya. Ia berjalan pelan dengan troli di depannya.

Becky tidak ikut bersamanya karena dia memilih untuk ke apartemennya langsung sekalian membereskan karena ditinggal cukup lama.

"Mending lo jauhin Becky sekarang, Becky cuma milik gue"

Freen menghentikan langkahnya tanpa berbalik arah, ia tau bahwa itu suara Bagas, tunangan Becky yang kemarin ia temui.

"Ayah Becky ga akan pernah ngerestui lo, dari pada semakin sakit, mending lo lepasin dia buat gue."

"Lo cuma mau hartanya kan? Karena ayah Becky orang yang sangat kaya raya, bayangin gimana lo bakal morotin dia"

Freen menggenggam erat pegangan trolinya, ia mencintai Becky dengan setulus hatinya tidak pernah terlintas ia akan memanfaatkan wanita polos dan baik seperti Becky.

"Jaga mulut lo, gue sayang Becky sepenuh hati" Akhirnya Freen mengeluarkan suara hatinya.

"Haha basi, jauhin Becky atau gue bakal celakain dia"

Freen melotot dan segera berbalik, ia melihat pria memakai jaket hitam dan topi pergi begitu cepat.

"Hahhh! Sial!" Erang Freen frustasi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sore sudah tiba, Becky sudah berada di apartemennya bersama dengan ibu dan Richie, mereka sedang menunggu kedatangan Freen.

"Kamu serius sama Freen?" Tanya ibu Becky sambil menatap anaknya lama.

Becky mengangguk yakin
"Yakin"

Ibu Becky meminum teh yang disediakan oleh tuan rumah, Richie juga terlihat sangat serius sekarang.

'Kamu dimana Freen? Kamu serius kan sama aku?'
.
.
.

Disisi lain Freen tiba dirumah Nam yang jaraknya cukup jauh dari apartemen Becky, ia mengetuk pintu dan muncullah seorang wanita paruh baya yang tidak lain adalah ibu dari Nam.

"Selamat malam ibu, maaf mengganggu"

"Ehh.. Masuk masuk, diluar pasti dingin"

Freen tersenyum lebar, sifat seorang ibu selalu membuat dirinya menghangat. Apalagi dirinya cukup dekat dengan ibu Nam ini.

"Kamu apa kabar? Ko jarang main kesini" Tanya ibu Nam.

Freen tersenyum "iya bu, lagi ada projek buat main series. Jadi begitu pulang langsung ke apartemen hehe."

I'm Still Here (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang