05

264 65 10
                                    

Sore itu selesai kunjungan Jefan di buat kaget saat melihat Cecil tengah tertidur pulas di pangkuan Rina.

Bahkan Rina sendiri nampak tidak merasa risih atau merasa keberatan saat putri cantiknya begitu lelap tidur di atas pangkuan nya.

Dengan langkah kecil, Jefan berjalan menghampiri sofa yang di duduki oleh Rina dan juga Anna.

"Mbak?" Ucapan pelan Jefan berhasil membuat kedua wanita yang tengah asyik mengobrol langsung menoleh ke arah nya.

"Eh udah kunjungan nya?" Tanya Anna seraya berdiri dari duduknya.

Jefan mengangguk, lantas dia memilih duduk di samping Rina.

Tidak, bukan karena dia ingin duduk dekat dengan Rina, tapi karena dia ingin berada dekat dengan sang putri.

"Tadi habis makan siang, Cecil ngantuk eh jadinya malah ketiduran di pangkuan Rina." Jelas Anna.

"Maaf ya ngerepotin." Ucap Jefan.

Rina sedikit tersentak kaget saat hembusan nafas Jefan mengenai tengkuk nya.

Tanpa sadar dia langsung menoleh dan itu justru malah membuat jarak keduanya semakin dekat.

Wajah keduanya amat dekat, hanya terpaut beberapa senti saja.

Anna yang melihat itu malah tersenyum simpul, berbeda dengan keduanya yang justru terlihat salah tingkah. Apalagi Rina yang begitu jelas sekali dia tengah salah tingkah.

"Sini biar Cecil, aku aja yang pangku." Kata Jefan yang langsung mengambil tubuh kecil Cecil di pangkuan Rina.

"Eh? I-iya." Ucap Rina yang malah semakin jelas kalau dia saat ini benar-benar tengah salah tingkah.

"Sssttt.. maaf ya sayang.." Jefan menepuk pelan bokong Cecil saat dirasa bahwa saat ini tidur putrinya sedikit terganggu.

"Ngomong-ngomong maaf nih ya.." seruan kecil Anna berhasil membuat Jefan dan juga Rina menatap ke arahnya.

"Mbak mau ke ruangan Jaya." Lanjutnya.

"Ya udah kita bareng aja Teh," ujar Rina yang langsung berdiri dari duduknya.

"Enggak, kamu disini aja. Katanya mau nunggu Gina sama Lia kan?" Tolak Anna.

"Bisa nunggu di ruangan." Ucap Rina. "Yuk teh," ajaknya.

Anna justru menggeleng. "Kamu disini aja, temenin Jefan. Kayanya Jefan juga lagi nunggu Haikal sama Radit." Ucap Anna.

"Kalian bisa ngobrol-ngobrol, itung-itung bercerita tentang masa lalu." Lanjut Anna dengan seringai kecil di wajah cantiknya.

Rina mendelik. "Apaan sih teh." Dengusnya sebal.

Anna justru tertawa. "Ya udah teteh duluan ya, kamu disini aja." Ucap Anna.

Dengan helaan nafas panjang, Rina mengangguk. "Iya."

"Fan, mbak duluan ya." Ucap Anna begitu melewati Jefan yang saat ini tengah menimang Cecil.

"Good luck!" Bisikan serta tepukan di bahu nya membuat Jefan mengernyit bingung.

Melihat kebingungan yang jelas nampak di wajah Jefan, membuat Anna tak kuasa menahan tawanya.

"Kalian berdua ini, lucu banget kalau lagi salah tingkah nya." Beo Anna seraya berjalan menuju lift.

Sepeninggal Anna, suasana mendadak menjadi sunyi.

Jefan sibuk dengan Cecil, sedangkan Rina sibuk dengan ponselnya.

Keduanya larut dengan kegiatan nya masing-masing, hingga suara tangisan yang memekikan telinga berhasil membuat keduanya langsung menghentikan kegiatannya.

Second Choice ✔ JaemRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang