4. Sakit.

132 23 0
                                    

Setelah keluar dari lingkungan sekolah, (Name) pergi menuju taman terdekat dengan menaiki Bus. Begitu sampai di taman yang kebetulan sepi, (Name) segera mendudukkan dirinya di salah satu kursi taman dan melamunkan sesuatu tanpa arah selama beberapa puluh menit.

"Harusnya kau sadar diri, (Name)." Monolog dirinya sendiri

Selalu seperti ini. Ketika gadis ini sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya, ia selalu berlari ke taman manapun yang dikiranya sepi atau agak sepi. Ia tidak tahan jika harus berbagi rasa sakit ini dengan kedua temannya, apalagi hanya hal sepele ini.

"Kau harusnya tahu jika ini sepele, (Name)." Masih berbicara sendiri. Ia selalu menasehati dirinya sendiri dengan kata-kata sarkas.

"Aku tahu, jika itu menyakitkan. Tapi jika sampai seperti ini, kau pengecut."

Ia akhirnya menyandarkan tubuhnya ke kursi taman yang ia duduki, bahkan ia tidak bisa memegang kameranya hingga dibiarkan saja tergeletak di pangguannya.

"Apa aku salah jika berteman dengan Tooru dan Hajime?" Tanyanya

"Apa aku salah jika terlahir dari Okaa-san?"

"Apa aku salah jika Otou-san kesusahan untuk membesarkan ku?"

"Apa aku salah jika aku hidup?"

Ribuan pertanyaan yang mengendap di kepalanya hampir membuat kepala (Name) pecah.

"Lebih baik jika kau menghilang." Bisik sesuatu yang tidak ada.

"Aku tahu." Jawab (Name)

"Lalu apa yang kau pikirkan? Menghilanglah."

"Kau pikir menghilang itu mudah? Kalau iya, sudah dari dulu aku menghilang."

"Kalau begitu bu--"

Getaran ponselnya membuat (Name) tersadar dari lamunannya. Ia menghembuskan nafasnya lelah, lagi-lagi ada yang mengajaknya menghilang.

Ponselnya yang masih berbunyi membuatnya menggelengkan kepalanya berkali kali untuk tidak melamun lagi. Dilihatnya nama pemanggil itu, tertulis 'Tooru' di sana.

"Moshi moshi, Tooru. Ada apa?" Tanya (Name)

"Etto.. (Name)-chan." Panggil Oikawa di sebrang sana.

"Ada apa?" Tanya (Name) lagi.

"Itu, anu. Bisakah kau kembali ke gimnasium?" Tanya Oikawa

"Itu memakan waktu sepertinya untuk bus berikutnya, ada apa?" (Name) masih bertanya, biasanya laki-laki ini tidak akan menelepon nya saat dirinya masih fokus ke bola voli.

"Tapi (Name)-chan jangan marah." Ucap Oikawa

"Marah kenapa? Cepatlah ucapkan apa keperluanmu." (Name) gemas sendiri

"Beneran (Name)-chan tidak akan marah?" Tanya Oikawa lagi

"Aku akan marah jika harus, tapi kenapa kau menanyakan itu?" Tanya (Name)

"Etto, anu, sebenarnya-- ah! Iwa-chan!"

(Name) mendengar sepertinya ponsel Oikawa direbut Iwaizumi.

"Moshi moshi, (Name)?" Panggil Iwaizumi.

"Ya, Hajime. Ada apa, kenapa panggilannya jadi kepada mu?" Tanya (Name)

Terdengar mereka di sana saling berdebat tentang sesuatu.

"Iwa-chan!!"

"Diam kau, Oikawa."

Zone [Oikawa Tooru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang