Kacau, hanya kata itu yang bisa mendeskripsikan keadaan meja (Name). Onigiri yang terjatuh berantakan di lantai berserta susu vanilla kotak yang airnya bercampur dengan sisa onigiri tersebut.
Oikawa mengepalkan tangannya kesal sekaligus marah, apa-apaan maksudnya ini?
Ketua klub voli itu bergerak ingin menendang meja yang berada di depannya, namun Iwaizumi menghentikannya.
"Lebih baik kita bereskan kekacauan ini terlebih dahulu, (Name) akan kesulitan jika kita membiarkan mejanya kotor."
Amarahnya mereda dan membenarkan apa yang temannya katakan. Setidaknya jika (Name) tidak mengatakan tindak pembullyan ini agar gadis itu tidak kerepotan, lebih baik ia membantu setidaknya membersihkan kekacauan ini.
Mata Oikawa melihat ke seluruh ruangan kelas ini, lalu ia mendekati dua perempuan yang tidak jauh dari tempat ia berdiri.
"Hei, kalian berdua. Bisa ambilkan alat-alat pembersih untu ku?" Tanya laki-laki itu dengan senyum mematikannya.
"Te-tentu!" Seakan terhipnotis oleh senyuman maut ketua klub voli tersebut, kedua gadis itu berlari mencari apa yang dibutuhkan idolanya.
"Woah, ada apa ini? Pangeran ingin membersihkan meja tuan Putri?" Seru Tanaka dari meja paling ujung bersebrangan dengan meja (Name).
Para murid laki-laki ikut terkekeh meremehkan sedangkan murid perempuan berusaha menyembunyikan tawa mereka karena ingin terlihat baik di depan Ketua dan Wakil di klub Bola Voli.
Oikawa dan Iwaizumi tidak menimpali ucapan yang mereka yakini adalah otak dari pembullyan gadis mereka. Setelah beberapa saat, dua orang perempuan tadi kembali dengan seperangkat alat kebersihan seperti, sapu, pengepel lantai, serta alat untuk menampung kotoran yang sudah disapukan di satu titik --versi mantepnya adalah pengki.
Setelah mengucapkan terima kasih, tanpa menghiraukan tatapan orang lain keduanya langsung membersihkan daerah meja yang ditempati (Name).
Para wanita yang melihat itu bimbang, di satu sisi ingin membatu idola sekolahnya sekalian mencari muka dihadapan mereka. Tapi di sisi lain, mereka juga enggan karena harus membersihkan meja milik benalu yang sering menempel di idola mereka.
"A-anu..." Salah satu gadis yang tadi membawa peralatan kebersihan memberanikan untuk membantu, tentu alasannya sama seperti yang saya katakan 'mencari muka'.
"Oikawa-san, Iwaizumi-san. Boleh kami membantu?" Tanyanya
Mendengar hal itu mata para perempuan di kelas serentak berbinar, keinginan mereka tersampaikan oleh satu tumbal. Sedangkan baik Oikawa ataupun Iwaizumi tidak merespon berlebihan.
"Tidak."
"Tidak perlu."
Para perempuan itu hanya berteriak tertahan. Iwaizumi memang sudah terkenal dingin, lain lagi dengan Oikawa yang dingin membuat kesan tampannya bertambah berlipat-lipat.
Melihat itu, Tanaka dan teman teman laki-lakinya berdecih tidak suka.
"Cih, penjual tampang." Decih Tanaka
Selesai dengan membersihkan meja (Name), Iwaizumi memindahkan peralatan kebersihan tadi ke sudut depan kelas sedangkan Oikawa tersenyum miring melihat tingkah kekanak-kanakan orang yang bahkan tidak setampan dirinya.
"Ahh~ pantas saja sejak tadi berisik, ada serangga ternyata di sini!" Seru Oikawa dengan sorot mata meremehkan Tanaka dan kawan-kawannya. Iwaizumi yang baru saja sampai di samping laki-laki itu, hanya bisa menghela nafas. Paham jika emosinya tidak bisa di kontrol lagi kecuali oleh gadisnya.
Sontak para pelaku yang mengusik (Name) seketika terdiam.
"Jenis apa ya ini? Oh, Lalat busuk." Lanjut Oikawa sambil terkekeh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zone [Oikawa Tooru]
FanfictionOikawa Tooru x Reader Oikawa yang sering tebar pesona selama ini ternyata ada yang menyokongnya dari belakang, yaitu (Name). Tapi apa kalian tahu arti terjebak pada zona yang bintang 1? "(Name)-chan, kau terlalu biasa untuk ku. Namun, kau membuat...