"Kau memiliki stamina yang luar biasa dengan ukuran tubuh itu. Menakjubkan."
Dengan badan yang penuh keringat dan pakaian yang kusut, Kiana terbaring dengan napas tersengal-sengal sambil tersenyum seolah menunjukkan kebahagiaan.
"A-Apa sudah cukup? Bisakah aku pergi sekarang?"
Tidak jauh darinya, Glein yang juga memiliki keringat yang membuat seragamnya menempel bertanya seperti sedang memohon. Hanya saja napasnya jauh lebih stabil dari Kiana.
"Mari lakukan satu ronde lagi."
Wajah Glein sedikit mengernyit mendengar ucapan Kiana yang berdiri dengan pedang di tangannya.
Apa yang mereka lakukan saat ini adalah berlatih bersama dan bukan sesuatu yang mencurigakan. Karena seperti yang Kiana katakan sebelumnya ketika akan bertanding dengan Zen dan Alex, jika mereka kalah mereka harus berlatih bersama untuk menebusnya. Membuat Glein merasa situasi ini sangat merepotkan baginya meski dia tidak menunjukkannya di wajahnya.
"H-Hanya sekali lagi. Aku merasa tubuhmu sudah tidak bisa bertahan lagi jika terus seperti itu."
Kata Glein yang melihat kondisi Kiana. Bahkan tangannya gemetaran hanya untuk mengangkat pedangnya yang membuat dia merasa dia tidak cocok untuk melanjutkan latihan lagi.
"Yahh, memang. Sangat disayangkan kalau tubuh ini lemah."
Balas Kiana yang mengeratkan pegangannya sebelum melesat menuju Glein.
Glein yang hanya berdiri di sana sudah menebak bagaimana Kiana akan bergerak langsung bergerak mundur sambil menembakkan panah ke arahnya.
Menghindari setiap anak panah yang datang ke arahnya, Kiana terus bergerak maju menuju Glein yang gesit. Kecepatan Glein dalam menarik busur lalu menembakkannya serta akurasinya yang tinggi membuat dia sangat kewalahan. Tidak jarang kepala Kiana akan menjadi bulu landak jika seandainya dia tidak memiliki kemampuan instingnya.
Alasan dia sekarang berlatih seperti anjing gila adalah, tentu saja untuk menjadi kuat. Dan untuk menjadi kuat, kau membutuhkan lawan latihan yang lebih kuat agar bisa tumbuh lebih cepat. Dan itu alasan Kiana memilih Glein untuk berlatih bersamanya. Bahkan semenjak mereka berlatih bersama beberapa jam yang lalu, Glein bahkan tidak pernah terkena goresan pedangnya sekalipun, dan dia bahkan tidak menunjukkan tanda kelelahan yang memperjelas kekuatannya.
Strenght +0.001
Agility +0.002Bahkan jika hanya sedikit, jika terus dilakukan selama berulang kali pasti akan membuahkan hasil yang optimal. Maka dari itu Kiana menggertakkan giginya dan menahan semua kelelahan yang telah dia tumpuk untuk hari ini demi mencapai hal itu.
"Hei, ingin melihat sesuatu yang mengejutkan?"
Tanya Kiana dengan seringai sementara terus bergerak mengejarnya.
Glein menjadi waspada saat mendengarnya.
"Kau lihat aku ada di sini, kan?"
Katanya saat berhenti berlari dan melakukan ancang-ancang untuk melompat.
"Sekarang aku ada di..........."
Kiana lalu memiliki aura cahaya keputihan di sekitarnya sebelum tiba-tiba dia...
[Pin Poin]
"Sini!!"
"!?"
Kiana yang jauh di hadapannya tiba-tiba saja langsung beberapa sentimeter di depannya yang membuat Glein terkejut karena dia hanya merasakan fluktausi mana yang kecil dan seharusnya tidak memungkinkan untuk melakukan teleportasi.
![](https://img.wattpad.com/cover/254164229-288-k726294.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In Novel As A Girl
FantasíaKiana, menemukan dirinya berubah menjadi seorang gadis dan berada pada sebuah dunia novel yang pernah dia baca setelah mengalami kecelakaan. Kehidupannya yang dulunya santai kini harus berubah saat melihat bahwa ceritanya tidak berjalan sesuai alur...