JENO JOE

21 0 0
                                    

Acara pernikahan pun telah selesai. Kini semuanya kembali kerumahnya masing-masing. Eh tidak semua, ada juga yang masih berkumpul di club hotel lantai atas, dan masih ada juga yang ingin menghabiskan waktu bersama kedua pengantin baru ini. Tak lain ialah teman temannya Jeno dan Joe.

Mereka menghabiskan waktu bersama, sampai dimana waktu menunjukkan pukul 01:45 malam, mereka berinisiatif untuk pulang karena diingat kalau Kaila yang sedang hamil dan Joe yang terlihat sangat lelah.

Jeno dan Joe kini sudah berada di kamar hotel mereka. Joe akan duluan membersihkan badannya yang terasa sangat lengket karena keringat. Jeno sembari menunggu Joe selesai, dia memainkan hp miliknya sambil bersandar di depan tumpukan bantal yang ia buat. Saat sedang asik bermain hp, bunyi notifikasi dari hp sebelah. Hp milik Joe. Awalnya Jeno ragu untuk melihat isi notifikasi itu, tetapi apa salahnya kan sekarang dia sudah menjadi suami dari seorang Joe.

Dilihat, ternyata itu dari teman temannya Joe yang mengucapkan berbagai kata semangat untuk malam pertamanya. Jeno sedikit tertawa, lalu dia melihat satu kontak lelaki yang di sematkan oleh Joe sendiri. Kontak itu bertulis "MAS PACAR🐶" lalu Jeno merubah nya menjadi "MAS SUAMI💞" dengan emot love yang tak pernah tertinggal.

Jeno melihat wallpaper Joe, lalu sedikit tersenyum tipis. Pasalnya wanita itu telah mengganti wallpaper yang dulu nya foto dia mencium pipi kiri Jeno, menjadi foto mereka menautkan bibir mereka tadi di depan semua orang. Tak berapa lama, saat Jeno sedang mescroll album foto di hp milik sang istri, suara wanita sedikit berteriak memanggil namanya. Siapa lagi kalau bukan Joe.

"JENO!!"

Jeno segera bangkit dari duduk santainya untuk menghampiri sang istri.

"Apa sayang? Kenapa teriak gitu?"-tanya Jeno dari luar pintu kamar mandi yang sedang Joe kenakan. Tak lama, pintu itu terbuka sedikit dengan kepala Joe saja yang menyempil keluar.

"Tolongin"-rengek Joe didepan Jeno.

"Apa hm?"-balas Jeno dengan suara yang teramat lembut sambil mengusap kepala Joe pelan.

"Ambilin pembalut nooo, di tas yang warna ijo itu"-Joe menunjukkan tas yang dia sebutkan dengan sebelah tangannya.

"Pembalut?"-tanya Jeno yang masih heran.

"Iyaaa"-lalu Jeno segera menghampiri tas tersebut dan mencari letak pembalut itu.

"Ini"

"Thank you sayang"

Setelah nya Joe kembali kedalam kamar mandi dan meninggalkan Jeno yang masih setia berdiri di depan pintu kamar mandi itu dengan berbagai pertanyaan yang berlalu-lalang di pikiran nya.

"Jadi gagal?"

"Joe datang bulan?"

"Gajadi dapat jatah dong gue?"

Lalu Jeno kembali duduk santai sembari menunggu Joe selesai mandi. Tak berapa lama, Joe pun selesai dengan handuk yang melilit tubuh kecil nya dan menghampiri sang suami yang tengah duduk di pinggiran kasur sambil tersenyum kepada nya.

"Maaf ya?"-ucap Joe sedikit tersenyum kecut.

"For what baby?"-tanya Jeno lalu berdiri dan membawa Joe kedalam pelukan hangat nya.

"Itu.."

"Iya, gapapa lain kali aja, kalo pun sudah selesai tetapi kamu belum siap bilang ya? Aku bakal nungguin sampe kamu siap kok"-balas seorang Jeno Algibran Pradipta dengan elusan lembut dikepala Joe dengan penuh kasih sayang.

"Kamu gapapa?"-tanya Joe sambil mendongakkan kepalanya menatap Jeno. Jeno hanya membalasnya dengan senyuman dan gelengan di kepalanya.

"Gapapa sayang..

.. yodah aku mau bebersih dulu, kamu ganti baju nya nanti kamu kedinginan"-Joe pun lantas mengangguk patuh.

×××××

Jeno selesai menggunakan kamar mandi, dia keluar dengan handuk yang melilit di pinggang nya dan memperlihatkan dada bidang nya kepada sang istri.

Joe yang sedang fokus menatap hp nya kini beralih menatap punggung Jeno saat kebetulan Jeno sedang mencari baju nya di koper yang diletakkan di atas meja. Joe hampir tak berkedip melihat Jeno seperti itu. Memang Joe sudah sering melihat Jeno tanpa baju dan hanya menggunakan celana, tetapi melihat Jeno yang baru selesai mandi dengan air yang masih setia menempel lalu menetes dari rambut ke badan Jeno itu menambah kesan seksi yang sangat mendominan.

Jeno yang merasa sedang ditatap pun lantas berbalik badan, dan melihat sang istri nya yang langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain dengan wajah memerah akibat salting.

"kenapa?"-tanya Jeno lembut, sembari menghampiri Joe dan duduk di tepi ranjang disamping Joe.

"gapapa"-jawab Joe dengan senyuman manis yang membuat Jeno candu.

"kenapa liat nya gitu banget?"-Jeno sedikit menggoda Joe yang semakin salah tingkah.

"liat apa sih Jen??"-Joe sedikit kesal akibat digoda seperti ini oleh Jeno. Dengan tiba-tiba, sebuah pelukan hangat diberikan untuk Joe. Jeno meletakkan kepalanya di samping leher Joe, sambil menghirup dalam dalam harum tubuh yang dimiliki si cantik.

"abis nya kapan?"-tanya Jeno dengan suara yang dibuat buat supaya terdengar lucu.

"manja banget suami ku, hehe seminggu sayang"-jawab Joe tanpa melepas pelukan itu, sambil mengelus punggung sang dominan.

"seminggu? yahhh lamaaaa"-balas Jeno lalu melepaskan pelukannya dengan meng-pout kan bibir nya.

"Joe, kamu mau punya anak berapa sama aku?"-Joe sedikit terkejut, baru saja sah sudah berbicara mau berapa anak, dasar Jeno haha.

"mau berapa yaa?"-Joe berfikir sebentar. "emang kamu maunya berapa?"-tanya nya balik.

"aku mau kembar tiga, cowok 2 cewek 1"





•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


hiii udah lama ya wkwk

sorry bngt nih baru up, soalnya ya belakangan ini gue sibuk 😕
tugas kelompok sekolah makin numpuk, trus mana tugas video tugas mandiri yg udh segunung
kangen banget gue buat upppp, bersyukur bgt malam ini sempat jadi yaa gue SENENG BANGET!!!

ceritanya udh hampir selesai, masa vote nya ga bertambah, tinggalin satu bintang dong buat gue hehe

Thanks for ur reading, commenting, and voting!!

I hope u enjoy mystory <33'
see you (⁠ ⁠.◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

JENO and JINO | the twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang