Chapter 17

1.5K 181 4
                                    

Seorang pria sedang mengawasi keadaan, dan saat tidak ada yang melihat dia menyelinap masuk di sebuah ruangan.

Di dalam ruangan itu, terdapat seorang remaja yang sedang ditahan dan sepertinya remaja itu pingsan. Pria tadi pun melihat, remaja itu seperti sedang disetrum tapi dia tidak memiliki luka apapun di tubuhnya.

Pria itu pun melihat ke arah tiang di belakang remaja itu, lalu melihat kabel yang tersambung dari tiang itu sampai ke sebuah tuas. Pria itu pun menarik tuas tersebut ke bawah dan tegangan listrik yang diciptakan oleh tiang tersebut berhenti.

"Tuan, tegangan listrik yang disalurkan mendadak berhenti" lapor salah satu alien laboratorium kepada Abraham.

Abraham mengerutkan dahinya "Apa tegangan listrik yang dibutuhkan sudah cukup?"

"Sudah cukup tuan"

"Kalau begitu baiklah, biarkan saja"

"Baik tuan"

Abraham tersenyum tipis 'Antara dua kemungkinan, tenaga anak itu habis atau ada yang mematikan tuasnya. Tapi tidak masalah, pasukan ku sudah cukup kuat untuk menghadapi para semut itu'

.

.

SISTER

.

.

"Kita kemana? Markas mereka atau pesawat angkasa mereka?" tanya Kaizo kepada (Name).

(Name) berpikir "pesawat saja, kalian datang kemari tidak begitu lama bukan?"

Melihat anggukan Kaizo, (Name) kembali berucap "Harusnya mereka tidak jauh dari sini"

"Baiklah, aku akan mencari koordinat mereka dulu" ujar Ochobot.

"Bagaimana caranya?" tanya Gempa.

"Aku bisa mendeteksi mereka melalui sinyal dari jam Hali. Ketemu!"

(Name) mengangguk "Sekarang Ochobot"

"Kuasa Teleportasi!"

Mereka pun memasuki gerbang teleportasi tersebut dan tiba di pesawat angkasa milik Dark King atau mungkin mereka memanggilnya sebagai Abraham sekarang.

Melihat beberapa alien yang sedang berjaga, mereka pun segera bersembunyi.

"Ochobot, kau tau dimana Hali?" tanya (Name).

"Aku mendapatkan sinyal nya, tidak jauh dari sini" jawab Ochobot.

"Hei! Ada penyusup!" teriak salah satu alien yang melihat mereka.

"Gawat, kita ketahuan" ujar Ochobot.

"Tidak masalah, tujuan kita memang menyerang mereka di pesawat. Karena jika sudah sampai di markas mereka, itu akan lebih sulit" ucap Kaizo, dia memakai topeng energinya dan mengeluarkan pedang nya.

Kaizo pun mulai melawan para alien yang menyerang mereka. (Name) mengeluarkan pistol nya dan menembak alien-alien itu.

"Tapi kapten, mereka tidak bisa mati" ucap Thorn diangguki saudara nya yang lain.

"Maksud kalian?" tanya Ice.

"Kita sudah menyerang mereka berkali-kali, namun mereka tidak bisa mati" ucap Gempa, dan benar saja alien yang diserang oleh Kaizo dan (Name) bangkit kembali.

"Kalau begitu, Ice, Blaze, Taufan dan Solar tahan mereka disini. Kami akan pergi mencari Halilintar" ujar Kaizo.

"Apa itu tidak berbahaya?" tanya (Name) sedikit khawatir.

SISTER : The Past (BoEl X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang