"Maafkan kami, tuan! Kami berjanji tidak akan gagal lagi" ujar Adudu dan Probe gemetaran.
Mereka sedang berada di harapan tuan besar mereka. Dark King memerintah anak buahnya "Tahan mereka di penjara! Mereka sudah tidak berguna"
"Baik Tuan!"
Adudu dan Probe pun ditarik ke dalam penjara. Sementara Dark King memerintah anak buahnya yang lain
"Ambil bom listrik tingkat rendah dan pasang di bulan! Kita akan melihat hasil kerja keras para ilmuan kita" perintah Dark King.
"Baik Tuan!" Sebagian anak buahnya pun menaiki kendaraan angkasa dan pergi menuju bulan.
.
.
SISTER
.
.
"Ice! Bisa tolong Atok belikan beberapa bungkus gula?" panggil Tok Aba.
Ice menatap kakeknya dan mengangguk "Baik tok"
Ice pun pergi ke sebuah supermarket untuk membeli pesanan kakeknya. Saat hendak pulang, ia melihat (Name) yang sedang berjalan sambil melihat sebuah tablet.
'Mau kemana dia?' Ice pun berjalan mengikuti (Name) sampai akhirnya ia tersadar 'Untuk apa aku mengikutinya? Tapi aku sudah terlanjur, ya sudah lah'
Ice pun terus mengikuti (Name), sampai mereka sampai di sebuah lahan kosong yang tidak ada siapapun. Tiba-tiba (Name) mendengar sesuatu dari penyadap yang ia pasang di baju Adudu.
"Orang-orang ini benar-benar licik" gumam (Name).
(Name) pun melaporkan informasi tersebut kepada Komandan Kokoci. Dan tentu saja Ice mendengarkan itu semua. Saat (Name) menutup panggilan hologram dan berbalik, ia dikejutkan oleh sosok Ice.
"Astaga! Kamu mau membuat kakak jantungan?" tanya (Name) kaget.
"Kau akan pergi ke bulan?" tanya Ice langsung ke inti.
"Kamu mendengar nya ya?" tanya (Name) menggaruk kepalanya.
"Ya, kau ingin ke bulan sekarang?" tanya Ice lagi.
"Tidak sekarang, lebih tepatnya setelah kakak mengumpulkan bom listrik itu" jawab (Name).
Ice mengerutkan dahinya "Bom listrik?"
(Name) pun menghela nafas "Hah...karena kamu sudah tau lebih baik kakak menceritakannya saja"
(Name) pun menceritakan kejadian yang terjadi sedetail mungkin kepada Ice. Membuat Ice tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Masalah sebesar ini, disembunyikan oleh TAPOPS dari mereka.
"Aku akan membantumu untuk mengumpulkan bom listrik itu" ucap Ice.
(Name) tersenyum lebar "Terima kasih, Ice"
"Jangan salah paham, aku hanya menjalankan tugas ku" ucap Ice, tapi itu tidak membuat (Name) sedih. Dia malah bersyukur adiknya ingin membantunya.
(Name) pun membagikan lokasi di mana bom tersebut tersebar. Mereka pun mulai mencari bom tersebut. Setelah menemukannya, mereka mengumpulkan di suatu tempat.
"Sudah semua?" tanya (Name).
"Ya"
"Baiklah, terima kasih Ice" ucap (Name) sembari tersenyum.
Ice memalingkan wajahnya "Berhenti tersenyum"
"Kenapa?" tanya (Name).
"Sudah lah, apa yang akan kau lakukan dengan bom itu?" tanya Ice.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER : The Past (BoEl X Reader)
Historia Corta"Melindungi adik-adik ku adalah tanggung jawab ku. Tidak peduli seberapa banyak bahaya yang mengancam, nyawa adik-adikku harus ku lindungi walau nyawaku taruhannya" -(Name) Kisah seorang gadis yang dibenci oleh ketujuh adiknya karena sebuah kesalah...