"Hoam...membantu Solar semalam membuatku mengantuk" keluh (Name) sembari menggosok matanya. Dia bangkit dari tempat tidur dengan malas lalu berjalan ke arah kamar mandi
Saat (Name) mencuci wajahnya, ia tiba-tiba teringat sesuatu "Ah...aku sudah lama tidak mendapat kabarnya"
"Entah kenapa aku merasa rindu dengannya"
Setelah melakukan ritual paginya, (Name) pun memakai seragam miliknya dan berjalan keluar dari kamarnya
Saat membuka pintu kamarnya
"Selamat pagi kakakku yang cantik!"
(Name) terdiam melihat salah satu adiknya yang datang dengan sebuket bunga di tangannya
"Kau seperti mau melamar kakak saja" ujar (Name) tapi dia tetap menerima bunga itu
"Heh? Tidak kok, aku hanya memberikan bunga kesukaan kakak ku ini" balas Solar
(Name) terkekeh kecil "Kau masih mengingat bunga kesukaan kakak?"
"Tentu, walau sudah lama tapi aku masih mengingatnya. Kan aku dan Thorn dulu sering mencabut bunga itu di taman belakang rumah kita"
(Name) tersenyum walau dalam hati ia sedang ingin menangis terharu
"Terima kasih, Solar"
"Sama-sama kak"
"Ngomong-ngomong ada apa kau kemari?" Tanya (Name)
Solar tersenyum sambil menunjukkan sebuah video hologram dari jam tangannya "Lihat kak! Obat bius yang semalam kita buat bekerja dengan baik!"
Mereka membicarakan soal obat bius itu sambil berjalan ke arah kantin TAPOPS
"Baguslah, berarti kakak tidak lupa cara membuat obat itu" ujar (Name) sambil menekan sandi pintu kantin
Pintu kantin terbuka "Benar, dan jangan lupa adik kakak yang tampan ini juga ikut membantu" balas Solar sambil memperbaiki kacamatanya
"Heleh....sombong" bukan (Name) yang membalas melainkan salah satu kembarannya
"Ah...kalian semua disini?" Tanya (Name)
"Iya kak, kami sedang sarapan bersama" jawab Gempa
"Pagi Kapten (Name)" sapa Yaya, Ying, Fang dan Gopal
(Name) mengangguk "Pagi"
"Kakak!" Thorn dan Taufan berlari dan langsung memeluk (Name), Untung saja dia tidak terjatuh
"Hahaha...selamat pagi Thorn, Taufan" sapa (Name)
"Pagi juga kak" balas mereka berdua
"Hm? Kakak dari mana kakak dapat bunga itu?" Tanya Thorn saat melihat bunga di tangan (Name)
"Hohoho...tentu saja dari adiknya yang paling tampan ini" ujar Solar membuat semua menatapnya malas
"Hilangkan kesombongan mu itu Solar" tegur Gempa
"Heh... sombong apanya, itu kenyataan kok. Ya kan kak?" Tanya Solar sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah (Name)
(Name) memasang pose berpikir "Hm...tidak" jawabnya membuat Solar mematung
"Hahahaha....." Tawa mereka semua pecah, kecuali tiga orang yang berada di sana
'Mungkin semua orang akan memaafkan mu, tapi aku tidak akan pernah memaafkan mu!' batin seseorang
.
.
SISTER
.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER : The Past (BoEl X Reader)
Historia Corta"Melindungi adik-adik ku adalah tanggung jawab ku. Tidak peduli seberapa banyak bahaya yang mengancam, nyawa adik-adikku harus ku lindungi walau nyawaku taruhannya" -(Name) Kisah seorang gadis yang dibenci oleh ketujuh adiknya karena sebuah kesalah...