Maryam membalikkan tubuhnya ke belakang namun kepalanya masih tertunduk, Azzam mengembuskan nafas agar saat berbicara dia tidak gugup. Jarak keduanya bisa di bilang agak jauh, sekitar 2 meter.
"Izinkan saya melamarmu," ucap Azzam, laki-laki itu pun menunduk sembari berdoa dalam hati.
DEG!
Jantung Maryam terasa berhenti berdetak, perasaan nya tak karuan mengingat hatinya masih milik Jamny sepenuhnya. Maryam meremas sarung nya sambil berusaha untuk mengeluarkan suara.
1 detik
5 detik
10 detik
"Apa boleh?" tanya Azzam sekali lagi,
Maryam mendongakkan kepalanya menatap sang Gus yang masih tertunduk, "Maaf Gus, saya tidak bisa,"
Kalimat yang keluar dari mulut Maryam membuat hati Azzam terasa perih, namun dia berusaha positif thinking. Mungkin caranya meminang sang gadis salah, Azzam mendongak menatap Maryam yang juga tengah menatapnya.
"Kenapa? Apa cara saya salah?"
"Apa saya perlu bicara dengan keluarga kamu untuk meminta izin?"
Maryam menggeleng keras, "Ngga Gus, saya ngga bisa. Maaf,"
Gadis itu langsung berjalan pergi melewati Azzam yang masih mencerna perkataan Maryam tadi, kepalanya tertoleh ke belakang menatap punggung Maryam yang sudah semakin jauh.
"Jadi seperti ini rasanya patah hati?" gumam Azzam sembari memegang dada nya.
"Sakit, tapi tidak papa. Aku bisa mencoba nya lagi,"
Di sisi lain, Maryam melanjutkan tugasnya namun semuanya berantakan. Pikiran nya berkecamuk, dia tidak mengecewakan sang Gus namun dia juga tidak mungkin mengorbankan perasaan nya.
Brak!
"Astagfirullah," gumam nya saat tak sengaja menjatuhkan kitab yang berada di rak.
Maryam langsung menciumnya, Fatimah yang daritadi mengawasi gerak-gerik Maryam pun segera menghampiri nya.
"Mba ngga papa?" tanya nya, gadis itu menggeleng pelan.
"Saya liat dari tadi mba ngga fokus, ada sesuatu yang mba pikirin?" tanya Fatimah.
"Ngga ada mba," bohong nya, Fatimah tersenyum menunjukan lesung pipi nya.
"Gus Azzam?" mendengar nama gang Gus di sebut, Maryam lantas mendongak.
"Mba tau?" tanya Maryam kaget.
"Sebenernya saya tadi ngga sengaja denger, mba kepikiran sama lamaran Gus Azzam?"
"Atau mba nyesel udah nolak Gus Azzam?" tanya Fatimah yang di balas gelengan oleh Maryam.
"Bukan nyesel mba, tapi Maryam ngga enak nolak Gus Azzam," balasnya.
"Iya saya tau, mba Maryam masih cinta sama Mas jammy kan?"
"Mba percayain aja semua sama Allah, kalo setelah kejadian ini Gus Azzam menjauh artinya dia memang bukan buat mba." ucap Fatimah membuat gadis itu tersenyum tipis.
"Makasih mba buat nasihatnya, mba jangan bilang sama siapa-siapa ya?"
"Iya mba, saya tutup mulut kok," balas Fatimah.
"Tapi mba tadi saya bener-bener kaget loh, ternyata Gus Azzam bisa suka sama mba. Mba beruntung sih, baru kali ini saya liat Gus Azzam mau terbuka,"
"Terbuka maksudnya?" tanya Maryam masih tak paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lauhul Mahfudz?
Teen FictionSiti Maryam, seorang perempuan cantik yang tengah menunggu takdir terbaik menurut tuhan. Apakah jodoh atau kematian yang akan menjadi takdir nya? "Aku hanya ingin sedikit lebih dekat dengan kebahagiaan,"