Niat baik Azzam

822 102 1
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍Maryam tersenyum tipis kala mendengar doa yang di ucapkan sang gus, namun sesaat setelah nya gadis itu kembali terdiam sembari memikirkan sesuatu.

"Aku sudah puluhan bahkan ratusan kali menyebut nama nya di sepertiga malam ku, namun aku tak bisa menolak takdir dan in sya Allah aku ikhlas melepasnya," gumam Maryam membuat Asiyah menoleh dan tersenyum sendu.

"Mba hebat, aku yakin jodoh mba nanti lebih baik dari mas Jammy," ucap Asiyah.

"Suaraku keras ya As?" tanya Maryam kaget.

"Sedikit tapi in sya Allah yang lainnya ngga denger," balas Asiyah.

Usai gus Azzam pergi, para santri pun langsung menyibukkan dirinya dengan kegiatan nya masing-masing. Ada yng hafalan, nembel dan ngaji. Sedangkan di dalam kamar Bilqis 4 Maryam tengah menyisiri rambutnya sambil bercermin, tiba-tiba Aski masuk.

"Mba," panggil Aski sembari berusaha mengatur nafasnya.

"Iya kenapa As? Kok lari-lari?" tanya Maryam heran.

"Itu mba, ustadzah tadi nyuruh Aski buat bilang sama mba Maryam. Katanya mba di suruh nganterin makanan buat Ustadz Ali," terang nya.

"Sekarang?" Aski mengangguk.

"Tapi lagi pada pergi semua, kamu bisa nemenin ngga?" tanya Maryam.

"Aski sibuk mba, lagi jadwal jaga di depan," balas nya.

"Terus gimana ya?" ucap Maryam bingung, tiba-tiba Ica datang sembari membawa banyak cemilan di tangan nya.

"Itu sama Ica aja," ucap Aski.

"Ape nih?" solot Ica.

"Temenin mba Maryam nganterin makanan buat ustadz Ali,"

"HAYUKK!" semangat Ica, jajanan yang ada di tangan pun dia jatuhkan ke lantai.

"Ayo mba!" ajak Ica sembari menarik tangan Maryam.

"E--eh nanti, aku belum pake hijab Ica!" kesal Maryam.

"Ya udah cepetan mba!"

"Kamu dandan, pake hijab dulu Ica. Masa mau ketemu santri putra buluk gitu?" ucap Maryam.

"Oh iya iya, ya udah bentar mba,"

"Astaghfirullah ica, ica," gumam Maryam frustasi.

Sudah sekitar 10 menit Maryam menunggu Ica di depan, namun tak ada tanda-tanda dari gadis itu.

"Ica cepetan!" teriak Maryam.

"Iya mba, ini mau keluar,"

"Udah 3 kali kamu ngomong gitu Ica," kesal Maryam.

"Ini udah keluar,"

Maryam ternganga melihat penampilan Ica yang Masya Allah.

"Astaghfirullah Ica, kamu habis makan ayah hidup?" tanya Maryam gemas.

"Loh ngga kok,"

"Itu kenapa bibir merah banget? Mau kondangan?" ucap Maryam Frustasi.

"Ini natural mba,"

"Natural darimana? Gemes deh," ucap Maryam sembari memukul bibir Ica pelan.

"Sana bersihin dulu, nanti di marahin pengurus,"

"Iya mba," balas Ica lalu membersihkan bibirnya dengan tisu basah.

Setelah itu Maryam tersenyum puas.

"Nah gitu dong, kan cantik," puji Maryam, Ica hanya memutar bola mata nya malas lalu segera berjalan mendahului Maryam. Gadis cantik itu menggeleng pelan lalu menyusul Ica yang sudah agak jauh.

Lauhul Mahfudz?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang