Tinder for ma life

502 58 5
                                    

"OMO!!!! Gayatri anjing hahaha mas hamka main tinder anjir"

"Hah ? Serius ta ?" Gayatri merecoki gawai gue  "...Gila cakep banget mas hamka. Padahal gak usah main tinder dia mah banyak yang demen, huhu"

"Ya kan ? emang dasar"

Gue sama Gayatri sedang istirahat dari penatnya pekerjaan kami sebagai staff kitchen di salah satu hotel mewah di kawasan Jakarta Selatan, The Marriott Andermatt Hotel Jakarta. Gue disana menjabat sebagai junior cook, udah 3 tahun lamanya gue bekerja di industri hospitality ini. Berkat pekerjaan ini gue udah bisa ambil hikmahnya.

Enggak, becanda gue. Yaa lumayan lah.

Oh ya, gue sama teman gue gayatri ini adalah rekan kerja. Kami dipertemukan akibat kesalahan paham yang mengakibatkan kami berdua bertengkar dan entah gimana cara nya gue sama dia bisa jadi akrab dan berakhir seperti ini.

Omong-omong, gue seneng banget karena bertemu dengan mas hamka di aplikasi pencarian jodoh yang sedang gue gauli beberapa minggu ini, tinder. Sebenernya gak cuma tinder sih, gue main beberapa aplikasi juga seperti bumble, Badoo, tantan, dan lain sebagainya. Banyak. Tapi sampai saat ini, udah tiga minggu main gue belum dapet juga yang cocok.

"Ini serius mas hamka match sama lo ta ? Gas gak sih ?"

"Gas lah" gue chat lah mas hamka, tapi lama banget bales nya. Gue chat bukan hay Hay gitu, tapi langsung tembak. Enggak bukan tembak 'kamu mau gak jadi teman hidupku ?'. Enggak gitu.

Gue mulai gini 'ih mas hamka main tinder juga', pake emot nangis yang lebay itu.

Gue lihat dia online yaa, tapi kok gak ada tanda-tanda bales gitu, sampe waktu istirahat gue selesai belum dia belas juga. Sempet malu dan ingin menghilang, tapi gapapa, sabar dulu yaa ges yaa.

Sampai shift gue habis juga gak dia bales, sialan emang mas hamka. Gue menunggu balesan dia, disaat 98 orang nge chat gue. Gue cuma nungguin balesan dari lo mas hamka. Segitunya gue sama lo.

Diperjalanan pulang kali ini Gayatri gak nebeng sama gue, karena dia dijemput sama cowok bumble nya. Kalau gak salah yaa, ini cowok ke 36 yang udah dia temuin dari berbagai aplikasi pencarian jodoh.

Karena waktu sudah menunjukan pukul 3 sore, waktunya kita pulang. Untuk pulang gue mengendarai motor papa gue yang diberi nama Johnson, cakep kan ?

Emang secakep itu sih motor papa gue sama kaya namanya, keren. Setiap lampu merah yang kiranya lama, gue selalu mengecek tinder, berharap mas hamka segera membalasnya.

Tapi nihil, gak ada.

Sampai rumah, keadaan tubuh gue hampir remuk karena tadi di hotel kami harus menghandle 300 pack breakfast, 700 pack lunch, ditambah menyiapkan bahan makanan untuk acara wedding besok sebanyak 3500 pack. Mantap banget deh kerjaan gue.

"Kak, gue mau curhat dong" regas menyambut gue diambang pintu dengan cengiran yang teramat manis rasanya

"Bentar, kakak mu ini capek ganteng"

"Sambil gue pijitin deh kak"

Dengan jentikan jari yang sangat terdengar mantap gue menyetujui kesepakatannya, mayan, gue cuma perlu mendengar ia meluapkan isi hatinya.

Gue bersih-bersih badan, kemudian sholat, lalu gue ngasih makan rucika dan mendengar regas bercerita.

Rucika itu kucing kesayangan gue, anaknya Malika yang udah meninggal beberapa bulan lalu akibat takdir. Iya, soalnya udah abis aja jatah hidupnya, untuk ukuran kucing udah bisa dibilang tua juga. Bukan karena sakit parah atau kecelakaan, Malika pergi dunia fana ini.

Rucika, air mengalir sampai jauh.

Satu setengah jam berlalu, Regas udah selesai bercerita dan sekarang dia lagi makan masakan nyokap.

"Bita! Ta! Paket!" Teriak papa gue

Gue berlari keluar, mengambil paket yang gue tunggu-tunggu dari lama. Gue beli safety shoes untuk menunjang pekerjaan gue. Safety shoes gue udah gak layak pake, jadi gue memutuskan untuk membeli barang itu sebagai ikhtiar gue menjaga keselamatan diri gue di tempat kerja.

Malam berlalu, gue udah pasrah mas hamka gak akan waro chat gue. Emang susah banget deh, mustahil kayaknya gue bisa dapetin dia.

Ting, ting, ting

Gue buru-buru meraih gawai gue, berharap banget dapat pesan mas hamka. Tapi lagi-lagi nihil, notif ini dari gerard. Orang yang match sama gue beberapa hari ini. Orang nya ganteng, baik, royal juga keliatannya, dan asik. Dia ini anak band yang kurang terkenal. Sorry, tapi gue bicara fakta. Maaf gerard.

Gerard besok ngajak gue ketemu, tapi gue masih ragu. Gue takut di judge gue lebih cantik difoto soalnya. Banyak yang bilang gue terlalu insecure, tapi gimana dong :( gue emang insecure banget.

Dan sejujurnya gue masih trauma sama anak band, tahun lalu gue baru aja dapat sakit hati yang luar biasa dari seseorang itu, yang kebetulan anak band. Edan emang saat gue punya pemikiran menyamaratakan semuanya. Tapi gimana dong, emang kebanyakan gitu. Agak agak berengsek nih oknum-oknumnya.

Ting! Notifikasi masuk lagi. Kali ini gue anggurin tuh gawai, paling Gerard atau yang lainnya. Gue memilih untuk bergerak menyetrika seragam koki gue untuk gue kenakan esok hari. Oh yaa besok selain memasak, gue ditugaskan untuk meng handle buffet. Buffet itu istilah umumnya prasmanan. Jadi gue berjaga disana untuk mengontrol makanan dan minuman yang perlu di refil. Gue seneng kalo deh kalo dapet tugas gitu, soalnya gue banyak cuci mata, ketemu orang-orang china ganteng yang mirip oppa Korea.

Setelah selesai dengan baju gue, gue memilih untuk tidur. Tapi gue denger lagi satu notifikasi dan itu dari mas hamka.

Iyaa😭 mas hamka.

OMG HELLOW.....

Gue segera mengubah posisi gue menjadi duduk, membaca pesan mas hamka lalu berpikir untuk membalas apa ? Dia bilang kalau akun tindernya dibuat oleh temannya.

Masa sih mas ? Wkwkwk

Tapi bisa jadi sih, mungkin teman-teman mas hamka pengen mas hamka punya pacar kali, yaiya lah udah tua masih single. Kaya gue. Kaya Gayatri juga. Terus dia nanya kok gue sama dia bisa match. Lah gue heran, dia yang nge match duluan juga.

Oh ya, mungkin kalian bertanya-tanya hubungan gue dan mas hamka. Kok gue bisa kenal dia ? kok dia bisa kenal gue ?

Jadi, mas hamka tuh temennya kakak gue, kak sandra. Kakak gue tuh temenan sama mas hamka udah lama, pernah naksir juga tapi mas hamka gak suka sama dia. Sampe akhirnya kakak gue nyerah dan mencari jodoh yang lain, yang sekarang jadi suaminya. Mas dimas.

Gue dulu rebutan gitu deh sama kakak gue, terus yaa gak ada yang dapet, huhu. Cupu emang kita tuh. Tapi karena sekarang gue udah merasa percaya diri, dan kak sandra juga udah dapat mas dimas, gue mau kejar mas hamka.

Hanya mas hamka yang gue kejar, kalo ke cowok lain enggak. Gue agak-agak pemilih emang orangnya.

___________________________________________

Hihi, selamat datang yaa di dunia bita sama mas hamka 😉

Hihi, selamat datang yaa di dunia bita sama mas hamka 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ANJA ASMARA [JENNIE & MINGYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang