Vernon dan Dino bergegas kembali ke rumah setelah menerima telepati dari Mingyu. Dan pemandangan yang Vernon dan Dino lihat di saat setelah mereka tiba di rumah benar-benar mengerikan.
Tubuh Seungkwan berlumuran darah, mulai kejang-kejang, dan kelojotan dalam pelukan Daeun seperti orang kesetrum. Sementara itu pandangannya kosong dan tak sadarkan diri.
Gerakan liar dari bagian dalam tengah tubuh Seungkwan-lah yang mengguncangkannya. Sementara Seungkwan kejang-kejang suara retakan dan patahan terdengar seirama dengan tubuhnya yang terentak-entak.
Hoshi, Woozi, Jun, Myungho, dan Wonwoo mulai berpatroli dalam wujud serigala di sekeliling rumah seketika setelah melihat kondisi Seungkwan yang berada di titik kritis dan akan melahirkan. Sedangkan Dokyeom dan Joshua masih belum ada tanda-tanda kapan mereka akan kembali ke rumah.
Bohyun, Ryu, Kim Bum, Mingyu, Hajoon dan Vernon pun membeku sejenak, kemudian mereka langsung bereaksi. Vernon langsung menyambar tubuh Seungkwan dan menggendongnya ke ruang kerja Seungcheol sambil berteriak-teriak begitu cepat hingga sulit menangkap apa yang dikatakannya.
Sementara Mingyu, Daeun, dan Dino melesat menaiki tangga menyusul Vernon. Bohyun dan Ryu berjaga di dalam rumah, sedangkan Kim Bum dan Hajoon pergi membantu member lainnya di luar rumah.
"Morfin!" Vernon berteriak kepada Daeun.
"Ryu, hubungi Seungcheol!" pekik Daeun, entah mengapa Seungcheol dan Jeonghan pergi di saat seperti ini.
Ruangan kerja milik Seungcheol yang mereka masuki ditata sebegitu rupa hingga mirip ruang UGD yang dibuat di tengah perpustakaan dengan lampu-lampunya cemerlang dan putih.
Seungkwan dibaringkan di atas kursi operasi di bawah sorotan lampu, kulitnya putih pucat di bawah terangnya cahaya. Tubuhnya menggelepar seperti ikan yang tergeletak di pasir.
Mingyu menahan tubuh Seungkwan, lalu merenggut dan mengoyak bajunya, sementara Vernon menancapkan jarum infus ke lengan Seungkwan.
Berapa kali Dino membayangkan Seungkwan telanjang? Sekarang Dino malah tidak tega melihatnya. Dino takut kenangan-kenangan ini akan bercokol dalam kepalanya.
"Apa yang terjadi?" tanya Mingyu.
"Bayinya tercekik!" celetuk Daeun.
"Plasentanya pasti lepas!" kata Vernon.
Di tengah segala kegemparan ini, Seungkwan siuman. Ia merespons seruan-seruan mereka dengan teriakan yang mencakar-cakar gendang telinga Dino.
"KELUARKAN DIA!" jerit Seungkwan.
"DIA GAK BISA BERNAPAS! LAKUKAN SEKARANG!" kata Dino.
Dino melihat bercak-bercak merah bermunculan di mata Seungkwan ketika jeritannya memecah pembuluh-pembuluh darah di matanya.
"Morfinnya..." geram Vernon.
"GAK! SEKARANG...!" kata Daeun.
Darah yang kembali menyembur membuat Seungkwan tersedak. Vernon menegakkan kepala Seungkwan, dengan panik berusaha membersihkan mulutnya agar ia bisa bernapas lagi.
Ryu menghambur memasuki ruangan dan menjepitkan earpiece biru kecil di bawah rambut Daeun. Lalu Ryu menyingkir dengan mata emasnya yang membelalak dan berapi-api, sementara Daeun mendesis panik ke dalam corong telepon.
Di bawah cahaya terang benderang, kulit Seungkwan lebih terlihat ungu dan hitam, bukan putih. Warna merah tua merembes di bawah kulit, di atas perutnya yang membuncit dan bergetar. Tangan Daeun menyambar skalpel.
"Tunggu morfinnya menyebar dulu!" teriak Vernon.
"Gak ada waktu lagi. Bayinya sekarat!" kata Daeun.
Tangan Daeun turun mendekati perut Seungkwan dan cairan merah terang muncrat dari bagian kulit yang ditusuknya seperti ember yang dibalik dan keran yang dibuka sampai penuh. Seungkwan mengentak-entak, tapi tidak menjerit. Ia masih terus tersedak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN : Code Seven ✓
Fanfic"Tak akan ada yang bisa melawan takdir." • Code 7 : Grand • Inspired by Twilight Eclipse & Breaking Dawn ⚠️WARNING!⚠️ - BxB - Mature Content Highest Rank : #3 Joshua #5 VerKwan #7 Jeonghan #10 The8 Prequel Start : 2022-09-22 The Real Start : 2022-10...