Chapter 70

203 20 4
                                    

Back to reality.

Seungcheol, Bohyun, Hoshi, dan Woozi masih hidup. Tepatnya kembali pada saat Dongwook menggenggam tangan Ryu dan membaca isi penglihatannya.

Gambaran peperangan dan kematian Dongwook beserta rekan kerja Volturi dalam penglihatan Ryu membuat Dongwook sangat terkejut. Seperti yang dijanjikan oleh Ryu, Ryu punya bukti bahwa Yena tidak akan menjadi ancaman untuk bangsa mereka.

Menyusul di belakang pasukan Seungkwan, datanglah tiga sosok asing. Yang pertama wanita bertubuh jangkung dan berotot dengan rambut liar berwarna gelap, Song Hyekyo namanya. Ia juga memiliki lengan dan kaki panjang-panjang seperti vampir Amazon lain, bahkan lebih mencolok.

Berikutnya vampir wanita mungil berkulit sewarna buah zaitun dengan rambut hitam sebahu dikepang yang terangguk-angguk di punggungnya. Mata merah anggurnya berkelebat gugup melihat konfrontasi di depannya, namanya Lee Yeon.

Dan terakhir seorang pria tinggi yang larinya tidak secepat dan seanggun vampir-vampir lain. Kulitnya cokelat tua menawan. Matanya yang was-was berkelebat memandangi kumpulan itu, bola matanya sewarna kayu jati hangat. Ia sangat rupawan. Dia bernama Moon Sangmin.

Ketika mereka mendekati pasukan Seungkwan, sebuah suara baru menghantam semua yang menonton suara detak jantung lain, kencang karena habis berlari. Ryu dengan lincah melompati pinggiran kabut yang mulai menghilang yang menjilati perisai Seungkwan dan langsung berhenti di samping Vernon.

Seungkwan mengulurkan tangan untuk menyentuh lengannya, begitu juga Vernon, Jeonghan, Seungcheol, Tak ada waktu untuk ucapan selamat datang yang lebih dari itu. Bohyun dan yang lain mengikutinya untuk memasuki perisai.

Semua pengawal melihat dan berspekulasi bermain di mata mereka, sementara para pihak yang baru datang menyeberangi perbatasan tanpa kesulitan. Para pengawal yang bertubuh besar, Rowoon dan yang lain-lain seperti dia, mengarahkan mata mereka yang mendadak penuh harap kepada Seungkwan. Mereka tak yakin apa yang bisa menembus perisai Seungkwan, tapi sekarang jelas perisainya tak bisa menghentikan serangan fisik.

Begitu Dongwook memberi perintah, akan langsung terjadi serangan, dan Seungkwan sendirilah satu-satunya sasaran. Seungkwan bertanya-tanya dalam hati berapa banyak yang bisa dibutakan Yeonjun, dan berapa banyak itu akan memperlambat gerak mereka. Cukup lama untuk membuat Daeun dan Hajoon menghabisi Jieun dan Jingoo.

Vernon mengendalikan diri dan berbicara lagi kepada Dongwook, "Ryu mencari saksi-saksinya sendiri beberapa minggu terakhir ini." katanya pada para tetua.

"Dan dia gak kembali dengan tangan hampa. Ryu, bagaimana kalau
kau perkenalkan saksi-saksi yang kau bawa?" imbuhnya.

Soohyuk menggeram, "Waktu untuk saksi-saksi sudah habis! Berikan suaramu, Dongwook!" serunya.

Dongwook mengangkat jari untuk mendiamkan saudaranya, matanya terpaku pada wajah Ryu. Ryu kemudian maju selangkah dan memperkenalkan orang-orang asing itu.

"Ini Moon Sangmin, Song Hyekyo, dan keponakannya, Lee Yeon." kata Ryu.

Mendengar suaranya, seakan-akan Ryu tak pernah pergi. Mata Soohyuk menegang begitu mendengar Ryu menyebut hubungan antara para pendatang baru itu. Saksi-saksi Volturi mendesis di antara mereka sendiri. Dunia vampir sedang berubah, dan semua bisa merasakannya.

"Bicaralah, Hyekyo. Beri kami kesaksian yang harus kau sampaikan" perintah Dongwook.

Wanita itu melirik Ryu gugup. Ryu mengangguk memberi semangat, dan Lee Yeon meletakkan tangannya yang panjang di bahu vampir itu.

"Aku Hyekyo." kata wanita itu dengan suara jernih dan dalam bahasa
Inggris beraksen aneh.

Saat Hyekyo melanjutkan perkataannya, tampak jelas ia sudah mempersiapkan diri untuk menyampaikan cerita ini, bahwa ia sudah berlatih. Ceritanya mengalir seperti dongeng sebelum tidur yang sudah dihafal dengan baik.

SEVENTEEN : Code Seven ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang