10.

191 32 0
                                    

HEY HEY HEYYY READERS-CHAN!!!

Gimana hari kalian?? Semoga baik yahh:)
Hari ini author ingin up lagi karena gabut gak tau ngapain cuyy ಥ‿ಥ hhe btw ini dia chapter selanjutnya ( ꈍᴗꈍ)

Warning!!❗

Di chapter ini akan ada aksi pembunuhan.


Typo?

Happy reading!

Setelah di beri ijin dari coach Shinsuke langsung pulang ke rumah untuk persiapan 'membunuh nya'  yah kurang lebih begitu.

Shinsuke pov:

Setelah sampai rumah aku langsung saja mandi dan mempersiapkan segalanya.

Karena masih sore aku menunggu sampai malam di depan gerbang sekolah dengan pakaian serba hitam, tidak lupa memakai topi dan masker untuk menutupi wajahku.

Tentu saja aku tidak menunggu tepat di depan gerbang karena masih banyak murid yang menunggu di gerbang untuk jemputan mereka tentunya.

Aku menunggu orang itu di sebelah sekolah, lebih tepatnya di jalan kecil sebelah sekolah, aku selalu melakukan aksi pembunuhan di situ, tapi aneh nya tempat itu tidak pernah katauan para polisi, apa kah karena aku terlalu handal untuk menyembunyikan barang bukti atau para polisi hanya terlalu malas untuk mencari barang bukti di tempat lain selain di sekolah dan tempat lain yang pernah terdapat mayat yang sudah membusuk?

Waktu berjalan begitu cepat, sampai aku tidak sadar sekarang sudah gelap karena matahari sudah terbenam untuk beristirahat dan di gantikan dengan bulan yang setia mengganti matahari untuk bertugas di malam hari.

Akhirnya aku melihat target incaran ku yang ku tunggu-tunggu. Yah itu dia pria yang hampir mendapatkan wanita yang sudah ku tandai sebagai punya ku.

Surai yang berwarna hitam pekat, tubuh yang tidak terlalu tinggi dan besar dan kaca mata yang ada di wajahnya.

Aku segera menghampirinya.

Dia tidak menyadari nya.

Aku sekarang berada di belakangnya.

Menunggu waktu yang tepat untuk mengepung nya.

Aku melihat jalan yang kecil dan gelap di depan.

Bagus, waktu yang tepat.

Dan akhirnya-
















Brukk!










"TOLO-MMMM"-??







yah aku berhasil.

Aku mengikatnya di kursi yang kebetulan ada di situ dengan tali yang aku bawah, aku mengambil kain untuk menutup mulutnya.

(Kan tidak lucu kalau dia tiba-tiba teriak 🗿)

Dia kelihatan ketakutan sampai sampai aku melihat air mata nya mengalir sambil melihat ke arah ku dengan tatapan syok.

Ahh sepertinya dia anak kelas 1 di sekolah ku, kelihatan polos seperti anak kelas 1 pada biasanya.

"Siapa nama mu?" Aku mulai bertanya.

.......

Ah iya, aku lupa aku menutup mulutnya dengan kain...

Tapi jika aku lepas dia akan berteriak...
Tapi tidak apa lah yang penting tempat ini sunyi.

Aku melepaskan kain yang ku tutup di mulutnya. Setelah di lepas dia mulai menghirup udara, mungkin aku menutup hidungnya juga sampai dia tidak bisa bernafas untuk beberapa detik.

"Sekarang, siapa namamu?" Tanya ku tanpa melepas maker ku.

".....hiro Mizuho...." Jawabannya dengan nada ketakutan.

"Kelas berapa kau?" Tanya ku lagi Hanya untuk memastikan jika benar dugaan ku dia kelas 1.

"Kelas 1-e ...."

Sudah kuduga.

"Kau kenal (fullname)-san?" Tanya ku.

"K-kenal!! Dia senpai yang sangat baik dan cantik!!" -hiro

"He, benarkah?"

"Iya! Makanya aku sangat menyukainya!!"-hiro

Ting!!

Ck menyebalkan. Tentu saja dia cantik, menambah kemungkinan besar banyak pria yang sudah pasti memiliki perasaan ingin memilikinya.

"Kau tau kan kalau di sekolah itu yang hanya bisa memiliki (name) itu aku kan? Atau kau tidak tau? Perlukah aku melakukan sesuatu kepada mu?" Kata ku sambil menahan rasanya ingin membunuh pria yang ada di depan ku saat ini.

"A-aku tidak t-tau... "- hiro.

"L-LAGIAN KAU SIAPA HAH!?" bentak hiro dengan suara yang keras.

Berani sekali dia.

"Aku?"

Aku tersenyum di Balik masker dan mulai membuka topi dan masker ku. Dia terlihat syok saat melihatku.

"K-k-kita- senpai!?!?"- hiro

"He... Kenapa mukamu terlihat syok begitu hm?"

"........"-hiro

"Kenapa hm?"

"......."-hiro

"Kok tiba-tiba jadi bisu?"

"......"-hiro

"Kau membuang buang waktu ku saja. Baiklah mari kita selesaikan."

Aku mengeluarkan pisau andalan ku yang selalu aku tajamkan, dan memegang nya tepat di leher hiro.

Dia mulai berteriak meminta tolong, tapi apa dayanya? Dia menguras tenaga nya hanya dengan berteriak, percuma. tidak akan ada yang mendengar nya. Tempat ini terlalu sunyi.

"AKU MOHON!! SIAPAPUN! TOLONG!!"-hiro.

"Percuma. Tidak akan ada yang menolong mu di tempat seperti ini."

Karena sudah tidak tahan, aku pun masuk pisau itu tepat di leher nya.

Darah keluar dengan cepat nya, membuat pakaian ku terkena darah nya. Aku melihat wajah nya yang seperti menahan sakit, tidak perduli dengan itu aku langsung mendalamkan pisau itu sampai dia berteriak lagi.

"AHKK!! S-S-SENPAI!! AKU MOHON, HENTIKAN!!!!!"-hiro

Aku tidak perduli dengan kata kata nya dan mengeluarkan pisau itu dari leher nya, aku kembali menusuk kan pisau itu tepat di hati nya.

...

...

...

Tidak ada pergerakan dari hiro, aku melihat wajah nya yang sudah terdiam seperti membeku dengan wajah yang berantakan dan mata yang terbuka lebar.

Dia sudah mati.















Aku pun menguburkan mayat nya di tempat itu dan membersihkan darah yang ada di mana mana.

Tap tap tap

Gawat! Seseorang kemari.


Aku langsung saja pergi dari situ.

















End of Shinsuke pov


"Ehh? Perasaan tadi ada suara deh disini? Tapi kok gak ada apa-apa, aneh"

Gadis yang bersurai h/c kini sedang berada di tempat yang sunyi, nama nya adalah (fullname) yah wanita yang Shinsuke tandai sebagai punya nya.








"Tunggu dulu.... Kok ada darah?....ini pisau siapa....?"-(name)


Tbc

Wahhhh akhirnya ini chapter selesai jugaa:))

|| 𝐌𝐲 𝐃𝐞𝐜𝐭𝐞𝐭𝐢𝐟 ○||○ Kita S. || Haikyuu! ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang