Rindu Pertama

20 2 0
                                        

Sebelum baca

Jangan lupa vote dan ramaikan kolom komentar ya

Kalo bisa komen di setiap paragraf
Jangan jadi silent reader

Bestihhh

Happy reading☺️☺️☺️

*
*
*
*
*

Hujan tak selalu datang disertai mendung. Kadang ia jatuh tanpa permisi ditengah semesta yang sedang tersenyum

 Kadang ia jatuh tanpa permisi ditengah semesta yang sedang tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******

Awan mendung masih menyelimuti langit pagi ini. Mendung yang bergelayut, sepertinya sebentar lagi akan berganti dengan guyuran hujan yang deras. Lalu-lalang aktivitas kendaraan yang tak pernah tidur, tak ubahnya seperti pasukan semut yang berjalan tanpa lelah demi mencari sebutir nasi dan remahan gula.

"Aulia!!!" Seorang lelaki memanggil satu nama tanpa keluar dari sebuah mobil Toyota Fortuner yang berhenti di depan sekolah. Gadis yang setengah berlari tersebut akhirnya terhenti mendengar namanya dipanggil. Ia lantas menoleh dan menemukan seorang melambai kecil ke arahnya.

"Nanti ayah nggak bisa jemput ya, kamu naik taksi aja ya!!"

"Siap yah...!!" Seru gadis cantik bernama Aulia dengan Surai wajah bahagia.

"Belajar yang rajin ya sayang"

"Iya Ayah, hati-hati ya!"

"Iya nak, bye sayang!"

"Bye Ayah"

Gadis manis bernama Aulia itu berjalan ringan menuju gerbang salah satu sekolah swasta internasional di ibu kota. Langkah kaki dan ayunan tangannya senada dan seirama disertai segulum senyum yang menghiasi sudut bibirnya. Gadis itu sempat memainkan langkahnya menghindari genangan air yang menghalangi jalannya. Tampaknya gadis itu terlalu bahagia menyambut senin pagi yang sempat diguyur hujan.

Brukk

Karena terlalu antusias. Gadis berambut panjang itu tergelincir saat ingin menghindari genangan air berikutnya. Ia terjerembab menyeruduk berlutut ke tanah, "Aww.." rungut nya pelan. Tangannya basah karena berusaha menahan berat badannya, "Eh.. apa ini? Eh.. eh." Tak berapa lama gadis itu dikejutkan dengan sebuah tangan yang menarik ransel nya.

Setelah memastikan Aulia berdiri tegak. Lelaki berhoodie hitam itu mengambil botol mineral miliknya dari dalam tas.

"Siniin tangan Lo!" Pinta lelaki itu sembari menyodorkan tangan kanannya.

Merindukan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang