Rindu Ketiga

16 2 0
                                    

YUK SUPPORT 5K FOLLOWER

Sebelum membaca, jangan lupa vote dan ramaikan kolom komentar ya😘

Jangan jadi silent reader atau hantu yang datang dan pergi tanpa jejak. Satu vote dan komen kamu sangat berarti.

Jadi tolong dukung karya kami dengan menekan tanda bintang dan ramaikan kolom komentar.

Happy Reading

*

*

*

*

*

*

" Jika ingin melihat sahabat, maka lihat siapa yang datang kepadamu ketika sulit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Jika ingin melihat sahabat, maka lihat siapa yang datang kepadamu ketika sulit."

Setelah sekian panjang jam pelajaran dilalui, akhirnya bel istirahat berbunyi. Suara yang terdengar hingga seantero sekolah itu menandakan pelajaran ke empat hari ini telah usai. Satu persatu siswa meninggalkan kelasnya berhamburan mengisi lingkungan sekolah. Ada yang ke kantin karena kebutuhan perut yang tak bisa di tunda. Ada pula yang hanya berdiam menghabiskan waktu istirahat di dalam kelas.

"Hai," sebuah suara menyapa Aulia dari depan dan sejurus kemudian gadis itu duduk di hadapan Aulia.

"Hai," balas Aulia sedikit canggung.

"Nama Lo Aulia kan? Kenalin temen sekelas lo Sesil," ucapnya sembari mengulurkan tangan. Aulia lantas membalas uluran tangan gadis berambut hitam tersebut.

"Gue duduk berseberangan sama Rafa, jadi kalo liat cewe yang duduk di sebelah meja Rafa, nah itu gue," jelasnya sambil berusaha membuat Aulia mengingat.

"Nama Lo cantik banget, btw kedua orang tua Lo kerja apa? Soalnya Lo tau sendiri kan kalo sekolah disini ya cuman anak-anak tertentu aja."

Mendengar pertanyaan mengejutkan dari gadis di depannya, membuat Aulia sejenak terdiam. Bagaimana tidak, baginya pertanyaan semacam itu adalah pertanyaan yang tidak perlu dijawab. Untuk seorang yang baru ia kenal, Aulia merasa pertanyaan itu sedikit kasar dan menyinggung, "nggak ada pertanyaan yang lain selain itu?", tanya Aulia dengan nada yang sedikit kesal.

"Hmmmmm, nggak ada, gue maunya nanya itu."

"Apa harus gue jawab?"

"Nggak sih, cuma gue penasaran banget," lanjut Sesil dengan senyuman centil, "atau gue tebak. Orang tua Lo manager perusahaan, abdi negara atau___?"

Merindukan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang