Perkara Bendo ; Penyelundupan Bendo

138 19 50
                                    

Hay readers! jangan lupa kasih vote cerita ini, untuk menghargai saya yang mau membuat cerita gak jelas ini, hehe... vote sama komen doang kok ga lebih!

happy reading...


                         ***

Ke-enam gerombolan lelaki berseragam acak-acakan itu menghampiri ke-tiga gadis yang sedang duduk berbisik di ujung. Ganta, menahan marah karena ketidak sopanan yang di buat oleh siswi-siswi kurang ajar.

"Wih, mentang-mentang udah pacaran sama geng Aodra, lo bisa seenaknya nimpuk gua pake pentol," kata Ganta tak terima.

"Yang nimpuk itu bukan ayang Sea. Tapi, Neya! pacar lo bloon!"

"Tau darimana lo, Nu?"

"Kamu nanyea? nebak doang sih,"

Pletak ...

Ganta menyentil dahi Keanu dengan kasar membuat sang empu meringis kesakitan. Kedua insan itu sungguh tidak bisa di pisahkan, selalu saja memancing keributan, namun tidak berbeda persis dengan yang lainnya.

"Ya Allah, salah gua apa?!" ringisnya dengan mengusap dahinya yang memerah. Wajahnya kini tampak sedih akibat sentilan dari Ganta, dahi yang berawal mulus itu menjadi benjolan yang cukup besar.

"Udahlah! lo pada ngaku, siapa yang nimpuk gua pake pentol!" Ganta menatap ke-tiga gadis itu dengan sinis. Sampai pada akhirnya tatapannya jatuh kepada Alana, "Oh, jadi lo? anak baru yang nimpuk gua pake pentol?!"

Alana yang merasa tertuduh pun lantas berdiri.

"Atas dasar apa lo nuduh gue sembarangan?"

"Cuih! ngaku aja, cewek SMA Aerlangga mana yang berani nimpuk gua selain lo, anak baru!"

"Dih, sombong banget lo jadi orang," desis Alana tak terima

Algarafi tersenyum miring ke-arah Alana. Sepertinya lelaki ini mempunyai rencana, bukan apa-apa, hanya saja sedikit mengambil kesempatan berbicara dengan cewek itu.

"Kalau emang lo, ngaku aja kali(?)" kata Algarafi, membuat kening Alana berkerut.

"Dih, sok asik lo," balas Alana tak ada rasa takut sedikitpun, masa bodoh dengan jabatan seluruh cowok di depannya ini.

Adu mulut antara dua circle di atas membuat siswa-siswi Aerlangga berkumpul menyerupai lingkaran.

"Anak baru gak ada sopannya!"

"Minimal kalau caper, ngaca dulu,"

"Freak banget, njir"

"Sok cantik!"

"Kalau aja Lengkara udah selesai hukumannya, pasti udah abis nih cewek!"

Cibiran demi cibiran masuk kedalam indera pendengaran Alana. Bukan Alana saja, seluruh orang yang berada di kantin mendengarnya, bahkan semakin banyak anak-anak yang datang ke kantin hanya untuk melihat masalah ini.

"Tinggal ngaku, Neng!" celetuk Keanu

"Mata lo peang, Nu! percuma ngaku kalau pada gak percaya," ucap Mahen, lelaki ini selalu saja bersikap positif. wajar saja banyak gadis-gadis yang kagum terhadapnya.

"Udah, cukup! bukan Alana yang ngelempar!" akhirnya pacar barunya Kenzo speak up atas masalah ini.

"Tuh! ayang gua aja bilang kagak," kata Kenzo

"Banci! sama cewek aja di perpanjang." Kalandra berdecih pelan.

"Haha, gue setuju sih sama temen lo! justru cowok yang beneran lakik, itu yang ngalah sama cewek!" Alana memutar bola matanya malas melayani anak-anak famous disini, "bukan yang suka koar-koar nuduh orang, ups!" lanjutnya.

ALGARAFITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang