TRAUMA| 12

155 29 1
                                    


Hai:)

Happy membaca.

Aku tidak menyesal bertemu denganmu, karena kamu sempat menjadi bagian paling indah dalam KISAHKU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak menyesal bertemu denganmu, karena kamu sempat menjadi bagian paling indah dalam KISAHKU.

-noheaayaaa

******

Class meeting sudah selesai sejak kemarin. Hari ini seperti biasa sekolah bebas, mereka tinggal menunggu beberapa hari lagi untuk pembagian raport. Biasanya sekolah akan melaksanakan tepat dihari Jum'at, sekaligus menghitung 2 minggu masa libur dimulai.

"Dari pada kita luntang-lantung gak jelas kayak gini, mending pulang," ujar gadis itu menatap ketiga sahabatnya.

"Eiss,, kok pulang sih." Felicya merentangkan kedua tangannya.

"Kita kan mau ke mall." Ingat dengan rencana semalam, kini gadis itu kembali memberi tahu.
Mereka akan ke mall untuk belanja sekaligus main sebentar, dengan mobil milik papa Felicya.

"Emm,, tapi duit gue bulan ini tinggal dikit." Felicya menoleh kearah gadis yang barusan bersuara.

"Astaga Qilla jangan khawatir, gue bakal traktir kalian kali ini," kata Felicya merangkul bahunya.

Aqilla meringis, sedikit malu karena dirinya jauh berbeda dengan ketiga temannya. Mereka dari kalangan atas yang mampu setiap hari pergi kesana, sedangkan dirinya setelah sang ayah pergi ia harus bisa menyeimbangkan pengeluaran nya. Gadis itu juga tidak mau membebani Agatha yang banting tulang demi kehidupan nya.

"Ayolah, kalian kayak sama siapa aja." Beberapa saat mereka diam, Felicya segera menarik ketiganya menuju gerbang.

"Non udah bilang bapak kan?"

"Udah tenang aja aku udah bilang papah." Felicya menjawab pertanyaan dari Darto, supir papanya.

"Bapak nanti kita mampir ke minimarket dulu yah." Pria itu mengangguk patuh

"Mau ngapain ke minimarket?" Gadis itu menoleh kearah Rachell yang bertanya.

"Gue haus, pasti kalian juga. Sekalian mau beli cemilan buat di jalan."

"Lo baik banget si Fel."

**

"Kirain gue kalian ke sekolah." Raffa mendudukkan pantatnya. Matanya melirik kearah cowok yang tengah fokus bermain ponsel.

"Males gue, lagian mau ngapain juga di sekolah," ujar Bagas yang sedang membaca buku paket besar.

"Katanya udah bebas, tapi masih aja lo pegang buku."

TRAUMA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang