⚠️Warning 1821 ⚠️
Yang dibawah umur mohon jauh-jauh dari konten ini. Kalo masih melanggar saya tidak bertanggung jawab akan hal apapun. Mohon pengertianya.
.
.
.
.Selamat membaca
"Apon..." panggil seorang gadis di depan pintu masuk. Yang berjalan menuju sang barista.
"Nonnie apa kabar?? Kesini sama siapa?"
Tanya Perth dengan senyum manisnya
"Aku baik, aku kesini bersama phiku itu yang bersama pelayan besar itu" ucap Nonnie sambil menunjuk kearah Nanon
"Kau apa kabar pon sudah lama aku tidak melihatmu di klub menembak?" Tanya Nonnie kembali
"Aku baik, akhir akhir ini cmn lagi sibuk aja di sini, sekaligus bantu phiku?" Jawab Apon sambil memperhatikan tingkah gadis di depannya.
"Phi mu?? Setau ku kau tidak punya phi" kata sang gadis
"Aku punya, pelayan besar itu phi ku, yang bersama phi mu" ucap AponPerth dan Nonnie sedang asik mengobrol, bagaimana dengan mami jo di balik kasir. Tentu juga asik menggoda pelanggan-pelanggan tampan yang hendak membayar, bukan malah takut tapi malah terhibur dengan tingkah mami jo. Di saat mereka semua teralihkan dengan tingkah mami jo ada seseorang memasuki dapur mungkin itu hanya koki yang bertugas untuk membuat makanan di kedai. Ia memasukan barang barang belanjaan yang di bawanya pada tempat tempat kosong yang tersedia, garam yang di bungkus ia masukan pada toples yg bertuliskan garam, begitu juga gula, dan bahan lainnya. Sepertinya tidak ada yang mencurigakan dia nampak seperti juru masak biasa yang sedang bekerja. Sampai Ohm mendekat pada Perth dan Nonnie memberikan catatan pesanan pada Perth untuk segera ia buatkan.
"Vanila late 1 dan maca 1" ucap ohm pada Perth sambil memberikan catatan pesanan
"Siap phi" jawab Perth memberi hormat pada Ohm sambil menerima catatan yang di berikan.
"Nonnie sudah dulu ya aku harus kembali bekerja" Perth pada Nonnie
"Iya phi aku akan kembali ke phiku" jawab Nonnie sambil menambahkan tanganya.
Perth kembali bekerja ia sekarang sedang membuatkan pesanan yang disebut Ohm menakar mencampur, sesuai resep yang sudah ada disana, sampai ketika Perth merasa ada bahan yang belum ia tambahkan disana. Apon berlari kedapur mengambil asal bahan yang kiranya ia perlukan di minuman itu.
"Vanila late 1 dan maca 1 siap, atas nama CALON PACAR OHM PAWAT" ucap Perth lantang hingga ia tersadar nama dalam pesanan tersebut calon pacar saudaranya. Ohm yang mendengar itu hanya menoleh segera menghampiri Apon dengan tatapan tajamnya
"M-maaf phi aku hanya membacanya" ucap apon yang seperti ketakutan pada Ohm.
"Iya itu saya" ucap pria putih manis ini yang mendatangi Ohm dan Apon.
"Ohh hai calon kakak ipar" ucap Apon pada Nanon sambil memberikan pesananya.
Bagaimana respon Ohm? Dia hanya menatap tajam kearah Nanon yang mengambil minumanya, menyedot vanila late kesukaanya tepat di hapan Ohm yang masih memendangnya.
"Emm ini enak, cobain gih" ucap Nanon menyodorkan minumanya pada Ohm yang masih menatapnya sebal
"Cobain..." ucap Nanon dibuat lucu kembali menyodorkan minuman itu pada mulut Ohm, Ohm yang masih tak bergeming membuat nanon gemas dengan memegang dagu Ohm untuk membuka mulutnya lalu memasukan sedotan disana. "Nah gitu sedot deh, enak kok" ucap Nanon lagi untuk memaksa Ohm meminum minumanya ini. "Cobain aja phi nggak gua masukin racun kok" sahut apon dari balik meja yang terhalang. Dengan berat hati Ohm menuruti kemauan Nanon untuk mencoba minuman yang dia pesan.
"Ini terlalu manis untukku" ucap Ohm datar
"Tentu karna ada aku disini" jawab nanon menggoda Ohm."Baiklah aku akan kembali ketempatku, untuk menunggumu selesai bekerja sayang" ucap Nanon menowel dagu Ohm kemudian kembali duduk di bangkunya
Tak lama setelah Nanon duduk di bungkunya Ohm kembali bekerja seperti sebelumnya melayani pelanggan yang kekuarangan sesuatu atau hal hal lainnya. Sampai ketika kepalanya terasa sedikit pusing tubuhnya mengeluarkan keringat dan perasan gerah seperti terbakar, apa yang terjadi pada tubuh Ohm terjadi juga pada Nanon. Dan pada akhirnya Nanon berlari ketoilet begitu juga Ohm yang mengikuti membasuh kepala mereka dengan air berharap rasa panas itu hilang.
"Aahhh apa yang kau masukan pada minumanmu" ucap ohm pada nanon
"Kau bertanya padaku? Tanyakan itu semua pada baristamu itu APA YANG IA MASUKAN PADA MINUMANKU" balas nanon meninggi pada Ohm
Ohm terus mengguyurkepalanya dengan air begitu juga Nanon yang tak kuasa menahan gairahnya yang mulai naik bagaimana pun Nanon lah yang mendapatkan dosis lebih besar dari Ohm.
"Ahh Aa-aku tak tahan Ohm bagaimanapun kau harus bertanggung jawab" Nanon menarik lengan Ohm meletakkan tangan itu di pinggangnya lalu Nanon menyambar bibir Ohm yang basah karna air yang terus ia siram dari kepalanya. Nanon mencium ohm tanpa pola hingga Ohm terhuyung hingga terpojok pada dinding,mencium ohm dengan berutalnya hingga Nanon benar benar menghampit Ohm, menempelkan kedua badan, merasakan ada yang menonjol di bawah sana tertekat walau masih berlapis kain,membuat Ohm sedikit mengerang "errrrhhh" hasil dari erangan Ohm membuat Nanon makin gencar mencium lebih dalam mulut Ohm. Hingga Ohm benar benar membalas ciuman Nanon, menuntun Nanon dengan ritme yang lebih nyaman atau malah Nanon yang akan terbuai dengan ciuman Ohm.
Ohm merasa ciuman Nanon mulai melemah dan himpitan Nanon mulai melonggar Ohm mencoba mengerakan kakinya keara selangkangan Nanon membiarkan Nanon untuk berpangku pada sebelah kanan pahanya. Ohm tau jika dosis yang Nanon rasakan lebih besar darinya maka dari itu Ohm membiarkan Nanon mengesekan selangakanya pada paha Ohm, ciuman terlepas Nanon langsung memeluk Ohm sambil terus menggesekan selangkanganya pada paha Ohm, begitu juga Ohm yang penisnya juga terhimpit oleh lutut Nanon yg tak berhenti bergerak.
Klo begini terus siapa yang tahan mau tidak mau ia harus membawa Nanon ketempat yang lebih tertutup. Ohm meraih saku celana mengambil hpnya lalu menghubungi seseorang disana.
"Apon sialan, apa yang kau masukan dalam minuanya" ucap Ohm pada hp nya
"Oii phi apa maksudnya aku tidak memasukan apapun dalam minumanmu,aku hanya mengikuti resap" Jawab Apon dari sana.
"Kau harus bertanggung jawab carikan aku kamar segera" ucap ohm mematikan sambungan.
"Apon kau melihat bubuk yang bertuliskan Vanila late" ucap seseorang dari dapur
"Yang ini??" Apon menunjukan
"Ahh syukur lah kau menemukannya, ini adalah bubuk perangsang dari mami jo" ucap sang koki
"Kau bilang apa?? Bubuk perangsang!!?" Seru Apon kaget, mendengar apa yang telah di ucapkan oleh sang koki.
"Apa kau sudah menggunakannya?" Tanya sang koki
"Iya aku menggunakannya pada salah satu pelanggan dan phi ohm juga mencobanya" jawab Apon
"Lalu apa kah obatnya bereaksi?" Tanya sang koki lagi
"Apa kau gila jelas saja itu bereaksi, phi Ohm pasti akan marah pada ku setelah ini" ucap Apon meraup wajahnya kasar.Entah apa yang akan terjadi pada Apon setelah ini, sedangkan sekarang Ohm sedang berusaha melepaskan efek obat perangsang dari tubuhnya dan tubuh Nanon , di kamar hotel yang telah di siapkan oleh Apon.
"Aahhh~Oohhmmm, ini sanggat
dalam~~"Tbc
Seperti biasa jangan lupa vote dan komenya.
Selamat hari sabtu guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Sewaan
RandomPawat adalah pacar sewaan ibu Nanon. Nanon kesal dengan ibunya pada akhirnya Nanon mencoba mengoda Pawat