Bimbang

10 2 0
                                    

Happy Reading
(Warning 15+)

Ting...

''Alicia''

Seseorang memanggil namaku, aku mengerjap pelan mataku. Terlihat wanita bersurai putih, bernetra magenta, bergaun putih. Sosok yang sudah lama tak kujumpai dalam alam bawah sadar.

Issabella.

''K-Kak Issabella'' aku spontan memanggil namanya. Dia tersenyum ramah kepadaku.

''Kau berhasil mengalahkanya, bahkan membuat istrahatnya tenang. Alicia, aku ingin memberitahu suatu hal kepadamu'' ucapnya tiba - tiba serius. Aku yang duduk di hadapannya langsung berdiri.

''Tak lama, Kehancuran akan datang, malapetaka merajalela seluruh Worlden dan makhluk hitam akan menyelimuti dunia ini. Aku mohon, jadilah penggantiku. Pahlawan generasi ke 2'' ucapnya memohon.

Belum sempat aku bertanya bel kembali berdengung, pandanganku kembali gelap

Ting...

























Cit~ cit...

Aku mendengar suara burung berkicau. Mataku terbuka perlahan. Aku melihat langit - langit ruangan yang tak asing bagiku. Bukan asrama, bukan pula ruang UKS.

Aku langsung bangun dari tidur, duduk dan melihat ruangan tersebut. Interior yang ku kenal, disebelah ranjang ada pintu balkon kaca yang besar. Ini adalah kamarku di villa Alex.

''Lah? Kok aku disini? Bukanya di Akademi?'' Aku heran kenapa dan mengapa bisa berada disini.

Seketika aku ingat saat hilang kesadaran. Mungkin karena aku baru pertama kali memakai senjata sakral, jadinya energiku terkuras.

Aku berterima kasih kepada Robin yang membantuku bangkit dari kematian dan menambah kekuatanku.

Kriet...

Aku menengok ke arah pintu yang berderit terbuka. Alex dengan pakaian kerjanya membuka pintu kamarku. Aku menyapanya. ''Selamat pagi, Kak''.

Alex mematung diam, mungkin melihatku baru terbangun sadar. Entah berapa lama aku memejamkan mata. ''Kau cepat sekali sadarnya. Biasanya dua hari bahkan lebih'' celetuknya sembari mendekatiku. Dia duduk di tepian ranjang.

''Bagaimana dengan Akademi? Apa yang lain baik - baik saja?'' Tanyaku. ''Jangan khawatir, hanya kerusakan jalan dan taman saja. Tak ada korban jiwa. Ngomong - ngomong perutmu tidak bolong, kan?'' Jelasnya lalu bertanya sarkas. Aku terkekeh.

''Tentu saja tidak. Jika bolong aku takkan bangun lagi. Apa Akademi sudah mulai libur?'' Tanyaku lagi setelah menimpali ucapannya.

''Kepala sekolah mengizinkanmu untuk libur lebih dahulu. Hari ini hari terakhir masuk Akademi. Kau istirahat saja, aku juga mengambil cuti'' ujuarnya. Aku menaikkan alis kananku.

''Yang benar? Nanti jadi dusta, diamuk Kapten Arslan pakai Scar, berujung berangkat kerja'' ucapku tak percaya dengan nada jahil.

Alex yang gemas mulai menggelitikku. Aku tertawa geli karenanya. ''Ahahaha! Kak...haha....stop... stop!! Ahahaha..'' ucapku disela tawa. Bukan Alex namanya jika tidak menggodaku lebih. Dia semakin menggelitiku sampai air mataku tumpah.

Alicia Stories : Royal AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang