Summer Holiday (1)

8 2 0
                                    

Happy Reading
(Warning 15+)

Setelah hari itu, aku dinyatakan sebagai tunangan Victor. Walaupun hanya orang terdekat saja yang tahu, orang luar tidak akan diberitahu. Bisa - bisa mulut mereka sewot sana - sini dan akhirnya aku di cap jelek.

Aku di undang ke istana untuk menemui Yang Mulia Ratu. Disana, aku berbincang dengan beliau pasal kerja yang kulakukan di Akademi, tentu aku menceritakan Victor saat kerasukan.

Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Pepatah yang cocok untukku yang berhasil menyelesaikan masalah, misi militer dan menjaga Victor sekaligus. Tentu aku dapat bayaran.

Di akhir pembicaraan, beliau berkata aku cocok menjadi menantunya. Tentu aku malu setengah mati. Beliau menggodaku walau tak ada orang sekalipun.

Dan hari ini...

Aku berniat untuk tidur siang. Rebahan di ranjang empuk dan menikmati liburan musim panas dengan berleha - leha di rumah. Niatku begitu, tetapi...

Brak!!

''Alexa~. Aku datang!!'' Pekik Victor sembari membuka(mendobrak) pintu dengan keras. Aku yang rebahan di ranjang terlonjak kaget, lalu menghela nafas lega.

''Astaga, pelan saja kalau buka pintu'' tuturku kembali merebahkan diri ke kasur sembari berselimut. ''Eh?! Kau sakit?'' Tanya Victor menutup pintu lalu mendekat di tepian ranjang.

''Tidak, aku hanya bersantai dengan cara tidur siang'' ucapku menyibak selimut dari tubuhku. Gagal sudah acara tidur siangku. Victor bengong melihatku. ''Apa?'' Tanyaku.

''B-bajumu'' ucapnya mengalihkan pandangan. Aku melihat baju yang kukenakan. Kaos polos putih dan celana hitam. Ini bukannya tampilan biasa saat aku libur di Akademi? Semuanya tahu aku berpakaian seperti ini.

''Kenapa? Aku selalu memakai pakaian ini di Akademi kemarin. Orang - orang juga sudah tahu'' jawabku santai. Oh... aku lupa. Selama liburan di Akademi, aku tak pernah melihat atau berpapasan dengannya.

''Kau itu...'' gerutunya lalu memandangku. Langsung saja dia memelukku. ''...Kau sengaja menggodaku, kan? Tangan, leher, dan kakimu terekspos tahu. Aku tak tahan'' ucapnya berbisik, aku merinding seketika. Kepalanya disandarkan pada bahu kananku.

''Kita belum sah, jangan macam - macam'' ucapku datar. Dia terkekeh. Aku heran dengan Victor. Sikapnya berubah saat aku menjadi tunangannya. Lebih manja dan sering menggoda.

''Apa salahnya menggoda tunangan sendiri. Kau tahu? Aku selalu iri dengan bangsawan lain. Mereka sudah dapat pasangan masing - masing. Bahkan juniorku saja sudah dapat, seperti Jack. Sedangkan aku?

Aku yang hierarkinya lebih tinggi saja masih sendiri. Oleh karena itu, aku menanti siapa pasanganku nanti saat debutane. Namun mataku hanya tertuju padamu saja. Aneh bukan?'' Ucapnya panjang lebar. Aku menghela nafas pasrah.

''Apanya yang aneh? Lihatlah Kakakku, sudah dewasa tapi masih melajang. Lagipula kau sudah punya bukan?'' Ujarku sembari menepuk punggungnya. Aku terlalu lelah untuk menopang tubuhnya yang bersender dalam posisi berpelukan.

''Hm... iya. Kenapa kau menepuk punggungku?'' Tanyanya sembari menatapku dekat. ''Kau berat'' sahutku datar. ''Jahatnya~''.

Dia mendorongku sampai punggungku menyentuh kasur. Tangannya menahan kedua tanganku di sisi wajah. Aku menatap datar dirinya. ''Masih marah?'' Ucapnya dengan nada dan senyuman nakal.

Alicia Stories : Royal AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang