Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pria berambut putih segera menariknya dari genangan air itu. Pria itu juga cukup basah. Buru-buru ia selamatkan perempuan tak berdaya itu dari air yang membeku.
Selena membuka matanya lebar. Ia dapat melihat rambut pirang itu yang menjadi sangat lucu baginya.
"Jangan pingsan," ucap pria itu lalu menggendong Selena di punggungnya.
Selena tak begitu sadar apa yang terjadi. Badannya membeku dan pandangannya hanya dapat melihat tumpukan salju secara kabur, putih tanpa ada warna lain. Ia sudah tak dapat merasakan tangan dan kakinya.
Sementara itu, pria berbadan tinggi tadi menggendong Selena pada kabin miliknya di dekat danau tempat ia mengangkut Selena. Kabin yang sama di dunia yang berbeda.
Sesampainya di dalam kabin, ia meletakkan Selena di atas sofa lalu ia menyalakan perapian dan semua lilin di dalamnya. Membuat kabin itu menghangat sedikit.
Jemarinya mulai beraksi lagi. Ia menghangatkan air yang terperangkap dalam pakaian Selena dengan sihirnya, lalu membuat air itu menguap tanpa membakar kulit si pemilik baju.
Ia tarik semua air di luar tubuh dan berusaha membuat wanita ini tak hipotermia. Tangan-tangannya sudah pucat. Tak yakin apakah karena perempuan itu kedinginan, atau itu memang jati dirinya sebagai penyihir bulan.
"Raiden, i feel so fucked up," gumam wanita itu saat mulai tersadar.
"Bahasamu. Ingat, ubah cara bicaramu menjadi baku," ucap Raiden sambil berjalan ke sebuah ruangan yang terlihat seperti kamar, meski tak berpintu.
"Hoek!" Selena berlari kecil dan memuntahkan isi perutnya pada sebuah kendi di sekitar sofa.
"Oh, yang benar saja. Itu persediaan makananku, Selena," keluh Raiden yang keluar kamarnya sambil memakai kemeja berwarna putih.
"I travel through galaxy and space and i can't vomit?" omelnya.
"Ganti bajumu. Kita akan pergi sekarang."
"Ke mana lagi?"
"Dewan Bintang."
***
Gaun bludru biru dongker dengan tudung senada menjadi pakaian baru Selena di dunia ini.
Selena menatapi Raiden yang memakai pakaian serba putih seperti bangsawan inggris yang ia tonton di Netflix pada akhir pekan lalu. Pria itu sibuk mengurus kuda putihnya yang akan menjadi transportasi mereka di dunia ini.
Ia masih tak dapat memercayai matanya sendiri. Sekitarnya hanyalah hutan kering tertumpuk salju yang tebal. Mereka berada di dataran tinggi sehingga ia dapat melihat sebuah kota pada ujung pandangnya.
Kota itu terlihat berbeda warna. Dari kejauhan saja, bagian timur terlihat berwarna lebih cerah, didominasi oleh warna merah, oranye, dan kuning. Warna-warna bumi juga turut menghiasi.