07

5.5K 406 15
                                    

Pov Chika

"Kok tadi Christy ada lebam di pipinya yah tapi kenapa?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

"Dia berantem? Apa jangan-jangan dia yang udah nolongin gue?"

"Eh tapi ga mungkin lah dia aja cupu ya kali dia yang nolong gue ahaha."

"Gue sayang sama lo Christy tapi gue ga bisa deket lo karena lo udah bikin gue kecewa." Ucap Chika lalu ia berjalan menuju balkon yang ada di kamarnya.

Ia menghirup udara malam lalu menutup matanya menikmati hembusan angin yang menerpa dirinya.

"Bunda... maafin Chika karena Chika bukan menjaga dan melindungi Christy, tapi Chika malah menyiksanya bun, maafin Chika bunda." Ucapnya.

"Kalo dia dulu nurut sama omongan aku dan ayah, semua ini pasti ga akan terjadi, dan mungkin bunda masih ada disini sama Chika." Ucap Chika melepas semua yang telah ia pendam hingga kini.

"Semua ini gara-gara lo Christy, gara-gara lo semuanya hancur." Teriak Chika. Lalu Chika kembali masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu balkonnya.

"Aaaaarrrgghhhhh." Teriak Chika frustasi. Lalu ia memukul mukul temboknya hingga membuat tangannya memerah dan terluka.

Setelah itu Chika pun beranjak ke tempat tidurnya dan tidur dengan keadaan yang berantakan.

Pov Chika End

Disisi lain Christy mendengar teriakan Chika namun hanya beberapa, dan ia juga mendengar Chika memukul tembok. Christy khawatir dengan Chika, tapi ia tak berani untuk menemui dan bertanya pada Chika.

Alhasil Christy mengurungkan niatnya, padahal ia sudah berada di pintu kamarnya dan keluar untuk berjalan menuju kamar Chika, namun ia tak jadi karena terlalu takut.

Keesokan harinya, Christy sudah bersiap-siap dia juga sudah sarapan dan hendak pergi, namun langkahnya terhenti ketika ia melihat Chika turun dari tangga. Christy melihat tangan Chika yang dibalut oleh perban. Namun, ia tak mau berfikir panjang, Christy melanjutkan langkahnya menuju garasi dan melajukan motornya menuju sekolah.

Sesampainya di sekolah Christy seperti biasa memarkirkan motornya lalu ia mengambil masker untuk menutupi luka lebam yang ada di pipi kirinya.

"Christy lo sakit?" Tanya Muthe saat Christy sudah sampai di kelasnya.

"Hehehe cuma batuk doang kok the, ga usah khawatir gitu deh." Jawab Christy. Zee yang melihatnya hanya tersenyum miris. Karena hanya dia yang mengetahui hal tersebut.

Skip Istirahat

"Haaahhh akhirnya istirahat juga, pelajaran fisika memang sangatlah memusingkan." Ucap Olla.

"Bener banget anjay, kek kenapa sih harus ada fisika gituu." Timpal Muthe.

"Udah yok daripada musingin fisika mending kita ke kantin aja guys ya kan." Ajak Zee sambil menaik turunkan alisnya.

"Sapa tau ketemu anime hahaha." Sambungnya.

"Iye tau yang lg pdkt." Jawab Jessi sinis.

"Yodah yok gas kantin brodii." Teriak Olla.

"Gausah teriak juga anjing." Ucap Flora sewot yang sedari tadi hanya diam.

Akhirnya merekapun berjalan menuju kantin. Mereka memilih tempat duduk yang jauh dari Chika, itu bukan sengaja melainkan tidak sengaja karena tempat duduknya yang kosong hanya ada di situ.

Christy bernafas lega karena setidaknya dia tidak mendapat hukuman karena dia bisa jauh dari Chika. Christy tidak membeli makan dia hanya minum karena tidak mau lukanya terlihat oleh orang lain.

Namun, disisi lain Chika dkk melihat Christy yang asik mengobrol dengan teman-temannya.

"Eh Chik, mau bully tu bocah lagi ga nih Chik?" Tanya Dey pada Chika yang sedari tadi diam menatap minumannya.

"Ga ah Dey gua lagi mager ni." Ucap Chika lalu menaruh kepalanya diatas lipatan tangannya. Dey yang melihat itupun merasa jika Chika sedang tidak baik-baik saja, begitupun dengan Gita, Jinan, dan Eli.

"Lo kenapa dah Chik? Lah tangan lo juga tu kenapa?" Tanya Gita pada Chika. Chika hanya menggeleng lemah.

"Gua ga kenapa-napa cuma ke inget bunda gua aja, oh ini semalem ga sengaja mukul tembok hehehe." Ucap Chika, dan mereka mengangguk paham.

"Ya udah mending ntar pulang sekolah lo langsung ke makam bunda lo Chik. Tapi tu luka udah di obatin kan." Ucap Jinan.

"Iya Chik, biar lo juga bisa curhat, ntar kita temenin lo deh." Ucap Dey.

"Lo pada ga usah temenin biar gua sendirian aja yaa, udah kok nan ini udah gua obatin." Ucap Chika pada temannya dan dia mulai duduk tegap.

"Ya udah tapi kalo ada apa-apa kabarin kita ya kamu teh ga sendiri." Ucap Eli yang hanya menyimak dari tadi. Chika pun mengangguk.

Tak lama kemudian ponsel Chika berdering menandakan ada seseorang yang menelfonnya. Chika mengambil ponselnya lalu membaca siapa yang sudah menelfonnya, dan ternyata itu ayahnya.

"Halo yah." Ucap Chika.

"halo Chika, ayah mau ngomong sama kamu."

"Mau ngomong apa yah?"

"nanti aja kalo kamu dah pulang sekolah, ajak adek kamu sekalian yaa."

"Oke yah tunggu Chika pulang yaa."

"Bye ayah." Ucap Chika mengakhiri panggilannya.

"Bokap lo Chik?" Tanya Dey.

"Bukan itu almarhum kakek gua." Ucap Chika kesal.

"Emang di kuburan ada hp Chik?" Tanya Eli polos.

"Ya enggak ada lah Eliii." Ucap Chika.

"Habisnya Dey udah tau gua lagi telfon siapa malah tanya." Sambungnya. Dey hanya terkekeh pelan.

"Pesti mau ngomong kalo bokap lo mau cari bini ye." Ucap Dey meledek.

"Ngadi-ngadi lo, yaa gatau juga dih, gua mah masa bodo." Ucap Chika cuek.

"Eh tapi kalo lo mau ga semisal bokap lo nikah gitu?" Tanya Jinan.

"Kalo itu buat bokap gua bahagia mah silahkan aja si." Ucap Chika.

'eh tapi ntar kalo ayah nikah lagi gua ga bisa hukum dia dong, ah elah, tapi bisa juga sambil diem-diem kan hahaha' batin Chika sambil senyum-senyum tidak jelas.

Sedangkan teman-temannya bergidik ngeri saat melihat Chika seperti itu.

"Hayoo lo mikir apa ya Chik?" Ucap Gita.

"Iya kamu teh aneh pisan euy, saya jadi ngeri liat kamu kaya begitu." Ucap Eli sambil memperlihatkan muka takutnya.

"Engga gua gapapa." Ucap Chika tanpa memperdulikan reaksi teman-temannya.

"Dah yok balik kelas." Ajak Jinan. Dan mereka semua mengangguk.

Skip pulang sekolah

Zee dkk masih setia di dalam kelasnya karena Zee yang memintanya.

"Guys nyokap gua mau nikah lagi, gimana ni?" Ucap Zee cemas.

"Loh gapapa dong lagian juga pesti nyokap lo bakal bahagia kan." Ucap Muthe.

"Tapi gua takut kata nyokap gua, calon suaminya punya anak dua, gua takut kalo mereka jahat sama gua." Ucap Zee pelan.

"Gapapa zoy, berdoa aja semoga mereka baik sama kamu." Ucap Christy sambil mengelus pelan punggung Zee.

Gimana guys? Maaf yaa kalo berantakan soalbya baru pertama kali nulis

Jangan lupa vote dan comment ya guyss

Thank youuuu

Lanjutt ga niii

ILVSISTER(Ch2) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang