38

6.6K 456 15
                                    

Chika pun hanya mengangguk pelan, jujur saat ini dadanya terasa sakit, setelah ia melihat banyaknya bekas luka itu.

"Aku janji bakal bikin kamu bahagia." Ucap Chika yang kini mengambil tangan Christy yang berada di pipinya lalu menciumnya.

"Iya kak, dah ya jangan nangis lagi." Ucap Christy.

"Aku sayang kamu dek, sayaaangg banget, maaf kalo dulu aku sebenci itu ke kamu." Ucap Chika sembari mengelus pelan punggung tangan Christy, lalu ia cium kembali tangan Christy yang mungil itu.

"Aku lebih sayang ke kak Chika, gapapa kak, kan ada alasannya kak Chika benci aku. Udah ya lupain semuanya." Ucap Christy dan Chika pun mengangguk.

"Udah kamu istirahat aja, aku disini." Ucap Chika sembari mengelus puncak kepala Christy dengan lembut.

"Iya kak, kak Chika di sini aja yaa." Ucap Christy.

"Iya kakak di sini, udah tidur gih." Ucap Chika. Dan tak lama Christy pun tertidur karena usapan di kepalanya.

Tangan Chika terulur mengusap wajah Christy, lalu mengelus pelan pipi Christy yang tengah tertidur.

"Aku tinggal bentar ya ke kantin, beli makan dulu buat kamu." Ucap Chika lalu ia beranjak pergi dari UKS.

"Bu nasi gorengnya 1, sama teh anget manisnya 1 ya bu." Ucap Chika pada ibu kantin tersebut.

"Ok neng di tunggu yaa." Ucap ibu kantin.

Chika pun duduk di tempat yang tak jauh dari sana. Kemudian ibu kantin tersebut mengantarkan pesanan Chika.

"Bu ini aku bawa ke UKS ya bu." Ucap Chika dan ibu kantin tersebut mengangguk pelan pertanda setuju. Setelah itupun Chika pergi meninggalkan kantin dan kembali ke ruang UKS.

Chika pun mendudukkan dirinya di sebelah Christy, ia menyenderkan kepalanya lalu matanya ikut terpejam.

1 jam berlalu, kini Christy terbangun dari tidurnya. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh isi ruangan UKS, lalu pandangannya terhenti kala ia melihat Chika yang tengah tertidur dengan posisi duduk dan tangan yang bersedekap di dada. Tangan Christy terulur untuk menyentuh tangan Chika, mengusapnya dengan lembut. Ia masih tak percaya bahwa sekarang Chika mulai menyayanginya, waktu yang selalu ia nantikan, keadaan yang membuatnya selalu bersemangat untuk hidup dan selalu ia harapkan kini terjadi.

Perasaan yang sungguh ia tak mengerti harus bagaimana. Sedih, haru, senang, entahlah yang pada intinya ia kini menikmati hidupnya yang sangat bahagia menurutnya. Dan mulai berharap bahwa dirinya bisa selalu bersamanya hingga tua nanti. Chika terusik dari tidurnya, lalu ia melihat Christy yang kini tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Keduanya saling menatap, tak ada suara, mungkin mereka masih nyaman dengan tatapan tersebut. Hingga Christy merasakan kepalanya diusap lembut oleh orang yang berada di hadapannya.

"Makan dulu yuk, kakak suapin." Ucap Chika tiba-tiba dan menyadarkan lamunan Christy. Ia pun mengangguk, lalu Chika mengambil nasi goreng yang sudah ia beli tadi. Chika menyuapinya dengan telaten, hingga nasi goreng tersebut tersisa setengah porsi.

"Buat kak Chika, kakak juga harus makan, aku udah kenyang." Ucap Christy saat Chika ingin menyuapkan makanannya kembali ke mulut Christy.

"Ya udah nih minum dulu." Ucap Chika lalu membantu Christy minum dengan sedotan.

"Masih pusing ga?" Tanya Chika, Christy pun menggelengkan kepalanya. Chika menempelkan tangannya di dahi Christy, mengecek apakah demamnya sudah turun ataukah belum.

ILVSISTER(Ch2) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang