11

5.4K 398 13
                                    

"habis apa zoy?" Tanya Christy yang mulai panik.

"Bentar belum selese ngomong toyaaa." Ucap Zee kesal. Christy yang mendengarnya hanya terkekeh pelan.

"Kamu semalem habis ngerokok?" Tanya Zee to the point dan itu membuat Christy terkejut dan seketika nafasnya tercekat.

'tuh kan Zoya tau, duh gimana ini, mana Zoya natepnya dalem banget kan gua jadi takut.' batin Christy seraya menundukkan kepalanya.

"Toy jawab toy." Ucapnya lagi, Christy hanya bisa mengangguk pelan, karena jujur saat ini dia sangat ketakutan jika setelah Zee tau, dia akan dimarahi.

"Kenapa?" Tanya Zee dengan lembut. Itu berhasil membuat Christy bernafas lega setidaknya Zee tidak memarahinya langsung.

"Eumm itu aku pusing Zoy." Jawab Christy dengan ragu-ragu.

"Dari kapan kamu ngerokok hm?" Tanya Zee lagi.

"Dari kelas 3 SMP zoy, plis jangan marahin aku zoy." Ucap Christy dengan mata yang berkaca-kaca.

"Toy, aku ga marah, tapi aku sedikit kecewa sama kamu, kenapa harus ngerokok, kenapa?" Tanya Zee lagi yang kini tangannya berada di pipi Christy dan mengangkat kepala Christy agar menatapnya.

"Maafin aku hiks, aku pusing zoy, aku gatau harus gimana hiks hiks, zoy jangan marah sama aku, jangan kecewa sama aku zoy hiks." Ucap Christy yang kini sudah menangis sesenggukkan karen ia takut. Zee yang melihat itupun langsung mengelap air mata Christy.

"Kan ada aku toy, kamu kalo ada apa-apa cerita sama aku ya, jangan ngerusak diri kamu sendiri. Aku gamau kamu gitu lagi ya." Ucap Zee sembari mengelus pipi Christy dengan sayang.

"Janji sama aku kalo ada apa-apa cerita sama aku, dan kamu juga janji sama aku buat berhenti ngerokok, kalo kamu ngerokok lagi, aku bakal diemin kamu 1 minggu." Ucap Zee dengan nada lembutnya. Christy pun mengangguk pelan.

"Zoy boleh peluk kamu engga?" Tanya Christy yang membuat Zee tertawa pelan. Tanpa membutuhkan waktu lama, Zee langsung memeluk Christy dengan erat dan mengusap-usap punggung Christy dengan lembut.

Christy sangat senang ketika ia mendapat perlakuan lembut dari seorang teman yang sangat baik. Ia beruntung bertemu dengan Zee, dan ia juga beruntung karena Zee tidak memarahinya.

Dirasa sudah agak lama mereka berpelukan, akhirnya mereka melepaskan pelukannya.

"Makasih Zoy udah selalu ada buat aku, tapi aku belum mau cerita ke kamu sekarang zoy, makasih juga udah ga marahin aku zoy." Ucap Christy sambil menatap Zee.

"Aku janji aku ga bakal ngerokok lagi, tapi nanti jika aku ingkar janji jangan marahin aku zoy." Sambungnya.

"Iya sama-sama toy, aku ga marah, tapi jangan gitu lagi." Ucap Zee dan Christy mengangguk.

Jam menunjukkan pukul 2 siang, dan Christy memutuskan untuk pulang ke rumahnya, karena ia takut di marahin oleh Chika.

"Zoy aku pulang dulu yaa, makasih buat semuanya, andai kita kakak adek." Ucap Christy membuat Zee sedikit cemberut.

"Iya sama-sama toy, kalo kamu jadi adek aku, aku bakal saaayanggg banget sama kamu, tapi kalo aku tau kamu ngerokok huh aku hajar kamu." Ucap Zee yang membuat Christy tertawa pelan.

"Babay zoyaaa." Ucap Christy sambil melambaikan tangannya ke arah Zee dan lalu pergi meninggalkan rumah Zee.

Ditengah perjalanan Christy mulai gelisah karena dirinya takut pada Chika, karena kemarin ia di larang untuk keluar rumah.

Ia melirik jam di tangannya ternyata sudah menunjukkan pukul 3 sore. Sudah terlalu lama ia pergi. Dan ia juga berharap jika saat ia pulang kerumah sudah ada ayahnya disana.

Sesampainya Christy di rumah ia mencari-cari kendaraan milik ayahnya namun nihil karena ia tidak menemukannya.

'mati aku ga ada ayah, apa lagi yang bakal kak Chika lakuin ke aku?' batin Christy lalu ia berjalan menuju kedalam rumahnya dan sedang melangkah terburu-buru untuk menuju ke kamarnya.

Prok prok prok

"Bagus ya pergi pagi pulang sore, tau kan kemarin gua bilang apa? Ga inget ya?" Ucapnya dengan nada lembut namun menyeramkan. Sambil bertepuk tangan.

'huft kenapa sih kak Chika harus liat aku?' batin Christy yang sedang mebalikkan tubuhnya dengan rasa ketakutan.

"Sini main dulu yuk, katanya kemaren mau main berdua." Ucap Chika sambil mengeluarkan senyum smirk nya. Lalu Chika berjalan mendekati Christy dan menggandeng anak itu dengan lembut namun genggamannya mampu membuat Christy kesakitan.

Mereka berdua memasuki tempat yang gelap dan terdapat barang yang tidak terpakai dan tentunya berdebu. Gudang, Chika membawa Christy ketempat itu, lalu mendudukkan tubuh Christy dan mengikat tangannya dengan cepat, tak lupa ia melemparkan tas selempang yang Christy gunakan.

Ia juga menyumpal mulut Christy dengan kain yang ada di gudang tersebut, untungnya tidak terlalu kotor.

Plak

Plak

Bugh

Sret

Bugh

Chika menampar, memukulinya, merobek bajunya dan  menendang kaki Christy dengan keras. Lalu Chika melepaskan kain yang ia gunakan untuk menyumpal mulut Christy. Ia sangat senang ketika mendengar teriakan Christy. Bibir serta hidung Christy embgeluarkan darah. Sedangkan Chika yang melihat itu hanya tersenyum puas.

"Aarrrgghhh kak Chika sakiiitt." Teriak Christy sambil menatap Chika.

"Lo berani sama gua?" Tanya Chika, dan Christy pun menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Chika menarik rambut Christy dengan kencang sehingga Christy mendongakkan kepalanya dan matanya bertemu dengan mata coklat Chika.

"Kak a-ampun kak hiks, u-udah kak s-sakit banget." Ucap Christy sambil menangis dan menatap Chika dengan tatapan memohon. Chika melepaskan tarikan di rambut Christy. Namun setelah itu Chika mencekik leher Christy dengan sangat kencang.

"Kak a-aku g-ga b-bisa nafas." Ucap Christy dengan terbata-bata karena ia mulai kehabisan oksigen. Chika melepaskan cekikannya dan pergi meninggalkan Christy.

Namun, sebelum ia pergi, Chika mengambil sebuah tongkat dan memukuli Christy berkali-kali. Ia juga memukul lengan Christy dan memukul dibagian perut Christy. Lalu Chika pergi begitu saja dan menutup pintu gudang tanpa menguncinya.

"Ya tuhan semoga ada orang yang buka pintu ini, aku udah ga kuat lagi hiks kenapa kak Chika ga langsung bunuh aku aja." Ucap Christy pada dirinya sendiri.

"Bunda, aku mau ikut bunda aja, aku udah ga kuat, tapi aku sayang banget sama kak Chika bunda, tapi kak Chika ga pernah sayang aku bunda." Ucapnya lagi.

"Aku juga gatau sama kata-kata kak Chika waktu itu, katanya gara-gara aku bunda meninggal. Tapi aku ga inget hiks hiks." Ucapnya.

"Kak Chika, aku sayang kakak." Ucap Christy lalu ia sudah tak tahan karena rasa sakitnya dan ia sudah sangat pasrah jika dirinya mati saat itu juga.

Tiba-tiba pintu gudangnya terbuka menampilkan sesosok perempuan....

Maaf yaa kalo berantakan

Jangan lupa vote dan comment ya guys biar semangat nih nulisnya

Thank youuuuu

Lanjut ga niiii

ILVSISTER(Ch2) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang