28

5.7K 415 27
                                    

Mereka bertiga pun memasuki toko baju tersebut. Dan memilih-milih baju yang sekiranya menarik perhatian mereka.

Hingga Christy berhenti di bagian hoodie dan melihat ada yang bertuliskan 'keep strong'. Ia pun mencari warna navy karena itu adalah warna kesukaannya.

"Mba, saya mau ini 2 mba." Ucap Christy pada karyawan yang berdiri tak jauh darinya.

"Ok mba bentar saya ambil dulu." Ucap karyawan tersebut.

"Ada lagi mba yang mau di ambil?" Tanya karyawan tersebut. Lalu Christy menunjuk ke arah kaos pendek yang bergambar beruang dengan saling memeluk.

"Mau warna apa mba?" Tanya karyawan itu.

"Yang hitam 2 mba." Jawab Christy.

Tepukan tangan yang berada di pundak kanannya dapat membuat Christy terkejut.

"Astaga Zoy, kaget." Ucap Christy sambil mengelus dadanya. Yap orang yang menepuknya adalah Zee.

"Hehehe maaf Toy, eh kamu beli apa?" Tanya Zee sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Hihihi miif tiy." Ucap Christy mengikuti ucapan Zee dengan mencebikkan mulutnya.

"Beli hoodie sama kaos." Ucap Christy.

"Kalo kamu beli apa Zoy?" Tanya Christy.

"Nih baju couple buat kita berdua." Ucap Zee semari memperlihatkan barang belanjaannya.

"Sip sip sip, aku juga beli couple tapi buat aku sama kak Chika hehehe." Ucap Christy dengan tertawa kecil.

"Lah emang kak Chika mau pakenya?" Tanya Zee yang membuat senyuman Christy hilang seketika. Dan membuat semangatnya luntur.

"Eh maaf Toy maksudnya bukan gitu." Ucap Zee merasa bersalah.

"Gapapa kok, belum aku kasih juga, nanti aja kalo emang semuanya baik." Ucap Christy dengan tersenyum tipis.

"Udah bayar kan? Ya udah yuk balik." Ucap Zee mengalihkan topik agar Christy tak sedih lagi. Christy pun mengangguk.

"Kak Chika ayo pulang." Ucap Christy. Namun ucapannya tak di respon oleh Chika, Chika meninggalkannya begitu saja. Sedangkan Christy hanya menghela nafasnya pelan.

"Sabar ya toy." Ucap Zee sembari mengelus pelan punggung Christy.

"Hah, apa aku nyerah aja ya, ga ada kemungkinan ga sih kalo kak Chika bakal baik ke aku?" Ucap Christy sembari menghembuskan nafasnya kasar.

"Jangan, aku yakin kak Chika bakal sadar kok, yuk bisa yuk." Ucap Zee menyemangati Christy.

"Ya udah, tapi aku gatau harus gimana lagi Zoy." Ucap Christy.

"Udah ga usah dipikirin, sekarang kita jalanin aja ok? Maju dengan apa adanya, ditolak juga ya udah, kalo di terima ya udah sukurin aja. Jalanin dengan sabar dan ikhlas." Ucap Zee.

"Ok Zoy, makasih ya udah semangatin aku." Ucap Christy lalu memeluk Zee dari samping.

"Sama-sama adek aku yang kiyowoo." Ucap Zee dengan mengacak-acak rambut Christy.

"Zoy ah elah jadi berantakan." Ucap Christy kesal.

"Maaf yaa hihihi." Ucap Zee lalu membantu merapikan rambut Christy.

Mereka berdua pun kini sudah berada di dalam mobil yang dikendarai oleh Chika. Keheningan melanda mereka bertiga, hingga suara Zee meredakan keheningan saat itu.

"Ngantuk ya toy?" Ucap Zee karena ia melihat muka Christy yang bengong menatap jendela.

"Hehe iya zoy, pengin tidur." Ucap Christy. Zee pun membawa tubuh Christy kedalam dekapannya.

"Tidur aja, nanti kalo udah sampe aku bangunin kamu." Ucap Zee dan diangguki oleh Christy.

Sedangkan Chika yang melihat perlakuan pada Zee pun hanya tersenyum tipis.

'kapan gue sama Christy bisa kaya gitu?' Tanya Chika di dalam hati.

30 menit kemudian, merekapun sampai di rumah Christy. Kenapa di rumah Christy? Kenapa ga langsung antar aja ke rumah Zee? Karena saat di perjalanan pulang, Shani menelfon Zee untuk mampir di rumah Christy, lalu mereka berdua pulang bersama ke rumah. Jadilah Zee di tempat Christy dulu.

"Toy bangun yuk, udah sampe nih, toy toy." Ucap Zee dengan menepuk pelan pipi Christy. Merasa tidak ada respon, Zee memutuskan untuk menggendongnya.

"Kak Chika tolong bukain pintunya, aku mau gendong Christy." Ucap Zee kepada Chika.

"Ck, nyusahin hidup orang aja bisanya." Ucap Chika kesal.

"Ya udah sih aku bisa buka sendiri, toh juga aku ga minta tolong kak Chika buat ngegendong Christy kan?" Ucap Zee pada Chika, dengan tangan yang kesusahan untuk membuka pintu mobil.

"Bangunin aja apa susahnya sih." Ucap Chika dengan nada sedikit marah.

"Kak, lo itu kakak kandungnya kak, sadar ga sih lo! Gue ga habis pikir kak, kenapa Christy bisa lahir dan menjadi adek lo, kenapa dia harus kenal sama lo, gue yang bukan siapa-siapanya dia aja ga tega kak waktu gue tau kalo yang nge bully Christy itu ternyata kakak kandungnya sendiri!" Teriak Zee. Namun Christy masih saja terlelap karena ia sangatlah mengantuk.

"Kalo emang lo ga bisa nerima Christy, seenggaknya ga usah sakitin Christy kak. Toh juga dia ga ngusik kehidupan kakak kan? Jadi aku mohon sama kak Chika, stop sakiti Christy, sekarang lo ga usah peduli lagi sama Christy, karena disini udah ada gue yang bakal ada disisinya ketika dia susah, sedih, bahagia. Dan gue juga akan menjaga, melindungi, dan menyayanginya selayaknya adek kandung gue." Sambung Zee. Chika yang mendengarnya hanya terdiam, tak berkutik sepatah kata pun.

"Inget kak, dia sayang banget sama lo, tapi ternyata orang yang dia sayang malah ngebenci dia. Semoga kak Chika cepet sadar atas apa yang kak Chika lakuin selama ini." Ucapnya lagi lalu keluar dari mobil dengan menggendong Christy.

Chika hanya terdiam, lalu ia pun memutuskan untuk keluar dari mobil dan membuntuti Zee.

"Biar gue bantu." Ucap Chika. Namun tangannya segera di tepis oleh Zee.

"Ga usah kak, biar gue aja karena ini udah tanggung jawab gue sebagai kakak, dan lo udah ga usah peduliin Christy." Ucap Zee lalu ia berjalan menaiki tangga dan membuka pintu kamar Christy.

Sedangkan ditangga, Chika hanya merenung setelah itu ia berjalan memasuki kamarnya, lalu merebahkan tubuhnya di kasur.

"Dasar beban, kenapa harus ada di dunia ini sih! Ngerepotin hidup orang aja! Christy bego." Ucap Chika kesal.

Di kamar Christy, Zee merebahkan tubuh Christy ke kasur lalu mencium kening Christy dengan penuh kasih sayang. Namun ketika Zee hendak pergi ke kursi yang berada di kamar Christy, ia mendengar Christy berbicara.

"Kak Chika?" Ucap Christy. Zee pun menoleh lalu tersenyum. Ketika melihat Christy mengigau menyebutkan nama 'Chika'.

"Bahkan ketika lo udah jahat sama Christy, tetep aja yang di cari sama dia itu lo kak, bukan gue." Ucap Zee lalu mengelus pipi Christy pelan.

"Ya tuhan gue berharap semoga kak Chika bisa sadar, lalu memperbaiki sifatnya selagi belum terlambat." Ucap Zee lalu melihat ke arah lemari yang berisikan kado-kado untuk Chika.

Maaf yaa kalo berantakan

Jangan lupa vote dan comment biar aku semangat nulisnya

Thank youu

Lanjut ga niii

ILVSISTER(Ch2) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang