Enam jam setelah penerimaan misi dari Hokage untuk para ANBU.Para ANBU telah memulai pergerakkan mereka sejak awal, tepat setelah para pimpinan mereka menjelaskan detail dan tujuan misi. Seperti biasa, para ANBU memakai topeng sebagai kerahasiannya. Wajar untuk sebuah pasukan elit, ANBU memang dituntut keprofesionalitasannya dalan menjalankan tugas. Mereka bekerja sebagai agen yang loyal kepada tuannya, yaitu Hokage. Untuk itu mereka dinyatakan lepas dari genggaman kekuatan dewan.
"Kapten, arah jam delapan dari kita" kata anak buah Gagak yang memakai topeng Kucing. Kaptennya mencoba tidak untuk memiringkan kepalanya kearah pukul delapan. Ia tak mau musuh tahu kalau ia tahu sedang diikuti.
"Hmm, sepertinya kita diikuti.. Hey, Rusa, berapa orang?" katanya setengah berbisik. Sang Rusa mencoba merasakan chakra lain selain anggota kelompok ini.
"Aku tak tahu, mungkin dua puluh atau tiga puluh" sebutnya tidak pasti. Rusa ini ternyata adalah ninja tipe sensor.
"Dua atau tiga kali jumlah kita?"
"Sepertinya begitu kapten" sang Rusa terus merasakan chakra ini. Ia merasakan jumlah chakra asing bertambah menjadi dua kali lipatnya. "Tunggu apa ini?! Jumlah mereka bertambah, kapten!"
"Posisi?"
"Sekitar satu mil dari belakang kita" Rusa terkenal akan pendengaran dan indera perasa yang kuat. Tak salah ia dipanggil Rusa.
"Monyet, tolong strateginya" Kapten Gagak itu menyerahkan masalah strategi kepada monyet, semenjak dia memiliki tingkat IQ tinggi.
"Aku butuh pengelihatan udara" kata si Monyet santai. Para ANBU itu terus berlari dari satu ranting ke ranting lain, seolah mereka tak perduli sedang diikuti.
"Aku mengerti" angguk anggota kelompok yang bertopeng Garuda. Si Garuda kemudian meloncat pergi entah kemana. Dan disitu ia mulai duduk dan mulai menggambar. "Choujuu Giga!" seketika seekor burung garuda besar keluar dari gambar sang Garuda. Teknik menggambar ini agak sama seperti Sai. Namun ini garuda, bukan burung biasa yang digambar Sai.
Si Garuda kemudian meloncat ke punggung burung gambarannya itu. Ia harus membuatnya terbang agak tinggi agar tidak terlihat oleh musuh. "Sial, selalu gambarku kebesaran!" gerutunya dibalik topeng garudanya.
Sementara itu dipihak musuh. Seorang ninja tipe sensor gelagapan. Ia agak kesulitan mendeteksi chakra para ANBU Konoha. Ninja sensor itu terus mencoba melacak terus chakra disekitarnya. Ninja pemula.
"Apa kau mendapatkannya?!" tanya pemimpin musuh.
"Sedang ku coba!" mereka saling berteriak satu sama lain. Mereka tak sadar telah diintai dari udara oleh predator.
"Sebaiknya cepat, aku tak mau kita kehilangan dia!"
"Sedang ku lakukan!"
Sang Garuda terus memperhatikan pergerakkan 'terduga' musuh itu. Kumpulan sekitar lima puluhan orang dia lihat dari ketinggian seratus meter. Garuda memang diketahui memiliki penglihatan yang tajam. Bahkan seekor burung Garuda dapat melihat mangsanya dari jarak belasan mil.
"Kapten, seperti yang dikatakan Rusa, mereka berjumlah lima puluh orang dan jarak mereka sekitar satu mil dari belakang kita. Dan.. Oh, mereka berpencar menjadi empat bagian. Mereka akan menyerang kita dari arah pukul dua belas, tiga, enam, dan sembilan" lapor si Garuda hingga ke detailnya kepada Kapten Gagak.
"Bagaimana Monyet? Ada ide?" tanya si pemimpin kepada Monyet itu.
Si Monyet mulai bekerja otaknya. Seekor monyet diketahui memiliki tingkat intelenjensi yang tinggi bila dibandingkan dengan hewan lainnya. Jadi, bisa dikatakan, tanpa si Monyet ini, akan susah menghadapi musuh sebanyak ini. Apalagi jika musuhnya ada lima puluhan.