#5

5 0 0
                                        

Sesampainya mereka di rumah Hamada family, Asahi dan Kotaro turun dari mobil.

Tak lupa juga Kotaro menyerahkan kunci mobil miliknya pada satpam untuk memarkirkan mobilnya.

Setelah itu mereka berdua pun langsung masuk kedalam rumah Asahi.

"Apa orangtuamu masalah kerjaan lagi, sampai mereka tidak kembali ke rumah?" Tanya Kotaro.

"Hmmm, selalu seperti itu lah mereka, makanya aku malas kemana-mana."

"Baiklah kalau begitu, aku tidur dimana?"

"Di kamar oniichanku saja, kebetulan ia juga belum bisa kembali ke rumah." (Kakak laki-laki) Jawabnya.

Kotaro mengangguk dan segera menuju ke arah kamarnya kakak laki-laki Asahi.

Barang-barang milik Kotaro? Sudah di bawakan oleh maid ke kamar kakak laki-laki Asahi.

23.00 GMT

Sekarang mereka berdua sedang berada di ruang tengah, lebih tepatnya Asahi tertidur pulas di paha Kotaro.

Ya, selesai makan malam Asahi memintanya ditemani oleh Kotaro di ruang tengah.

Sedangkan Kotaro ia menonton televisi, dengan tangannya mengusap lembut surai milik Asahi.

Jangan salah, Kotaro ini sahabat Asahi sejak kecil, jadi masalah yang seperti ini ia paham.

"Asa, kamu kuat janganlah menyerah, kau sudah ku anggap sebagai adikku, walau sejak kecil kita sudah dekat, tapi aku ingin menepati janjiku yang pernah ku bicarakan pada oniichan untuk menjagamu sampai maut memisahkan kita."

Dirasa dirinya sudah mulai mengantuk, segera ia mematikan televisi dan menggendong Asahi menuju ke kamarnya.

Hamada room

Kotaro membukakan pintu kamarnya, dirinya tersenyum saat melihat isi kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kotaro membukakan pintu kamarnya, dirinya tersenyum saat melihat isi kamarnya.

"Tidak berubah." Batinnya.

Ia meletakkan Asahi dikasur dengan perlahan agar Asahi tidak terganggu.

Namun saat ia ingin keluar dari kamarnya, sebuah tangan menahannya, lantas ia menoleh kearah Asahi yang masih tertidur pulas dengan tangannya menahan dirinya.

"Tolong jangan tinggalkan aku." Gumamnya.

Kotaro yang mendengarnya, ia melepaskan tangannya perlahan dan menyelimuti tubuh Asahi, serta mengatur ulang AC yang berbeda di kamar Asahi.

"Aishiteru Asahi-san." Ucapnya dengan kecupan kecil di kening Asahi.

Kotaro tersenyum kecil, dan ia pun meninggalkan kamar Asahi, dan menuju ke arah kamar kakak laki-laki Asahi.

(⁠●⁠_⁠_⁠●⁠)

04.30 GMT

Hari sudah pagi dan semua orang sudah terbangun dan melakukan aktifitas mereka masing-masing.

Tapi tidak dengan remaja laki-laki yang masih bergelut dengan alam mimpinya.

Clek

Pintu kamar remaja yang masih tertidur itu terbuka, menampilkan wajah tampan sahabat dari kecilnya, ya siapa lagi kalau bukan Kotaro.

Ia tersenyum kecil saat melihat Asahi masih bergelut dengan alam mimpinya.

Karena ia tidak tega membangunkannya, maka ia segera bersiap untuk berangkat ke sekolah.

(⁠●⁠_⁠_⁠●⁠)

06.40 GMT

Setelah selesai bersiap ia menuju ke ruang tengah sembari menunggu Asahi, karena jam sudah menunjukkan pukul 06.40 GMT.

Mari kita menuju ke kamar Hamada room. - author.

Hamada room.

Remaja laki-laki yang tadinya masih bergelut dengan alam mimpinya, sekarang ini ia sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah.

Ya, ia berangkat lebih pagi dari biasa, karena ia dan Kotaro akan berangkat ke sekolah bersama, atas permintaan dirinya tentunya.

(⁠●⁠_⁠_⁠●⁠)

Ia telah sesuai bersiap dan segera menuju ke ruang tengah yang dimana Kotaro sudah menunggunya.

"Sudah siap semuanya?" Tanya Kotaro dan Asahi pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Baiklah kalau begitu ayo kita segera berangkat." Ucapnya.

Mereka pun menuju ke pintu utama yang dimana sudah ada mobil milik Kotaro disana.

(⁠●⁠_⁠_⁠●⁠)

Selama diperjalanan menuju sekolah, mereka hanya diam hanya suara alunan lagu dari tape mobil saja.

"Apa kau ingin sarapan dulu?" Tanya Kotaro yang memecahkan keheningan.

"Tidak, nanti saja lagipula aku sudah membawa roti tadi."

"Kalau begitu makanlah rotimu sekarang, sebelum sampai sekolah, agar kau ada tenaga untuk belajar." Ucapnya dan Asahi menggelengkan kepalanya.

Mustahil kalau Kotaro tidak melihatnya, disaat lampu merah ia menoleh kearah Asahi.

"Kenapa? Ada apa dengan semangat pagimu? Dan dimana semangatmu."

Asahi terdiam, ia sebenarnya juga bingung dan disatu sisi ia hanya takut.

Kotaro yang melihat Asahi tidak bersemangat dari biasanya, walau biasanya dia seperti tidak ada semangat, tapi kali ini berbeda.

"Oh ayolah Asa, sekali saja kau memakan sarapanmu." Ucapnya dan Asahi pun menurut.


























TBC

Vote and Comment please 😊

652 words

Senja Kembali Datang || Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang