5. Visit

441 35 12
                                    

‡‡ My Lover ‡‡

Entah ini sudah hari ke berapa Beomgyu rawat inap di rumah sakit. Sudah lama sekali dirinya tidak sekolah dan kena kekerasan oleh musuhnya.

Ada enaknya ada enggaknya. Tapi tetep aja ini ga enak bagi Beomgyu. Tangannya kan retak tulang. Susah digerakin. Jadi, ya sama aja sih penderitaannya.

Ia juga lelah tiduran terus di kasur rinah sakit. Sesekali boleh lah diizinin untuk keluar kamar setidaknya ke taman rumah sakit.

Dokter sama suster gamau Beomgyu tambah sakit. Tidak hanya retak tulang, melainkan kekurangan darah dan daya tahan tubuh melemah. Itulah kenapa gaada yang ngebolehin Beomgyu jalan-jalan.

Jadi ya, Beomgyu cuma bisa tiduran, makan, dan ngobrol singkat sama Taehyun. Ga kurang ga lebih.

Karena kemungkinan tidak masuknya sudah lebih dari satu minggu, teman-teman satu sekolahnya, lebih tepat sih empat teman Beomgyu saja, datang menjenguk Beomgyu.

Bukan apa, mereka ini disuruh guru-guru untuk jenguk Beomgyu. Karena yakin gaada yang mau selain empat anak ini.

Okelah kalau gitu, jadi ga ribet yang jenguk kalau semisal mereka semua mau. Hanya semisal, karena mereka gaada habisnya benci sama Beomgyu.

"Anjir, serem amat lo. Tangannya di gips, kakinya sama kepala di perban, cuma tiduran lagi. Kayak zombie sumpah," celetuk Ryujin yang mendapatkan teguran kecil dari Olivia.

"Heh, temen sakit dido'ain kek," ucap Olivia yang menatap tajam Ryujin.

Gadis yang receh ini hanya tertawa. Lagipula diakan cuma mau buat Beomgyu ketawa. Tapi nyatanya malah Olivia yang salah paham.

Empat cowo di ruangan itu hanya bisa tersenyum pasrah. Udah biasa kalo Olivia bertengkar dengan Ryujin.

Bahkan terkadang, Guanlin juga ikutan bertengkar. Entahlah, hanya Jeongin dan Beomgyu yang sedikit waras di sini.

Taehyun mungkin. Entahlah dia masuk lingkaran pertemanan ini atau bukan.

"Ini kita bawain buah-buahan. Dimakan biar cepet masuk sekolah," ucap Jeongin. Berupaya agar Ryujin dan Olivia berhenti saling menyalahkan.

"Gak, lebih baik gue di sini selamanya daripada balik ke sekolahan serasa kebun binatang itu," balas Beomgyu cepat.

Siapa juga yang mau ke sekolah lagi kalo keadaan kena kekerasan tiap hari kayak gini? Mustahil ada sih. Kalo ada hebat, Beomgyu juga.

"Kan ada Taehyun, dia bakalan ngebela lo," sahut Guanlin.

Beomgyu tentu terkejut. Ia masih merasa linglung dengan perasaannya. Jadi, baikan dia diam aja. Taehyun yang akan ngejawab semua itu.

"Eh eh, kata Guanlin, kalian berdua serumah ya? Wah, calon pasusu nih," ledek Ryujin lagi. Tiada habis emang anak satu ini kalo ngeledek temennya.

"Sialan lo Lin," umpat Beomgyu yang kesal itu.

Sang pelaku hanya tertawa geli. Ia sama saja seperti Ryujin. Kerjaannya ngeledek Beomgyu.

Mentang-mentang Beomgyu ini sabar, pendiem, dan ga baperan, mereka seenaknya ngeledek.

Begitulah kira-kira isi pikiran Taehyun saat ini.

"Kita cuma sebatas kenal doang. Gue terpaksa aja tinggal di rumah Beomgyu." Taehyun angkat bicara.

Ucapannya benar-benar membuat hati Beomgyu teriris. Ia tertolak secara halus oleh Kang Taehyun.

Padahal ia berharap Taehyun akan menjawab bahwa dirinya adalah teman baru Beomgyu. Namun nyatanya tidak.

My Lover | Taegyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang