Chapter 4

102 26 2
                                    

Opening song!

**************************

"PANGERAN MAHMUD DAN ROMBONGANNYA TELAH TIBA!"

Pintu ruang tahta pun terbuka yang mana terlihat Mahmud dan pengikutnya masuk kedalam ruang tahta kerajaan Gomish, di ruang tahta sudah ada para bangsawan dari kerajaan dan juga sang raja, ratu beserta kedua anaknya.

"Itukah pangeran Mahmud?"

"Dia masih sangat muda mungkin lebih muda dari pangeran Eric dan putri Sherly"

"Bukankah dia juga dijuluki pangeran tak berguna?"

Dan masih banyak lagi bisikan-bisikan yang diarahkan kepada Mahmud, Shara yang mendengar bisikan itu berniat untuk menegur para bangsawan itu tapi ia langsung ditahan oleh mahmud.

"Salam yang mulia, senang bisa melihatmu selamat dan sehat seperti ini."

Mahmud sedikit menundukkan kepalanya guna menghormati kepala negara lain, ia dan pengikutnya tidak berlutut karena peraturan dari kesultanan Turkiye adalah dilarang berlutut kepada raja negara lain kecuali kepada sultan.

Akan tetapi digantikan dengan menundukkan kepala dan tubuh guna menghormati kepala negara dan itu yang dilakukan mahmud beserta pengikutnya saat ini.

"Angkat kepalamu pangeran Mahmud, sekali lagi aku sangat berterimakasih karena anda dan pasukan turki lainnya berhasil mengusir tentara kekaisaran yang menyerang kami. Tidak hanya itu bahkan anda berhasil menangkap sang jendral musuh, nona Iris."

Raja Gomish pun menatap kearah jendral Iris yang dibelenggu menggunakan rantai dan sedang berlutut disamping mahmud.

"Anda terlalu berlebihan yang mulia, sejujurnya kami agak sedikit terlambat dan saya sangat salut dengan keberanian pasukan anda yang berhasil menahan serangan mereka walaupun kalah jumlah."

"Pangeran mahmud lupakan tentang formalitas seperti itu ayahmu dan aku adalah teman baik jadi bicaralah dengan santai."

Mendengar itu mahmud tersenyum dan menghela nafasnya sedikit keras, melihat tingkah mahmud yang langsung berubah membuat semua orang disana cukup terkejut.

"Baiklah kalau anda bilang begitu, jujur saja menjadi formal itu bukan sesuatu yang diriku aku tidak bisa anda tahu hahahaha!"

"Hahaha Mahmud kau memang mirip dengan ayahmu itu sepertinya kau memang anaknya."

"Ayolah anda bilang apa? Tentu saja aku anaknya hanya aja aku anak yang tidak berguna hahahaha!"

"Hahaha!!"

Semua orang disana sekali lagi terkejut melihat interaksi antara mahmud dan raja seakan mereka seperti sudah kenal sangat dekat.

"Pangeran anda tidak boleh seperti itu anda harus sopan sedikit."

"Tapi yang mulia sendiri untuk bicara dengan santai Abbas Pasha jadi tenang lah.."

Abbas Pasha hanya bisa menggelengkan kepalanya ia paham perilaku mahmud itu agak tidak bisa diatur dan semua orang di kesultanan Turkiye sudah mengetahui itu.

"Jadi yang mulia kami sudah mengalahkan musuh anda dan juga kami akan memberikan para tahanan untuk dihukum sesuai peraturan anda, tentu kami tidak akan ikut campur hanya saja saya penasaran kenapa kekaisaran suci menyerang kerajaan anda?"

The second prince of Turkiye.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang