16)

500 60 7
                                    

Jangan lupa vomment.

Hari yang cerah tidak dengan wajah para siswa siswi yang berlalu lalang di koridor sekolah. Tampak ekspresi tegang menghiasi wajah mereka. Hari ini hari senin, hari pertama di laksanakannya ulangan akhir semester ganjil yang tiap tahun di laksanakan di sekolah itu.

Vanya mendongakkan kepalanya menatap selebaran yang tertempel di dinding depan kelasnya. Ia menghela nafasnya kasar saat membaca namanya berada di urutan bawah dan jauh dari nama Qayla. Artinya mereka melaksanakan ulangan di ruangan yang berbeda.

"Wihhh beda kelas nih yee"

Vanya hanya menatap sekilas Qayla "Gue duluan, ruangan gue di ujung"
Vanya melambaikan tangannya dan dibalas lambaian tangan oleh Qayla juga.

Sekolah nya memang menerapkan sistem yang jika ulangan seluruh siswa-siswi kelas 12, 11, dan 10 akan di tempatkan di ruangan yang sama. Selain meminimalisir terjadinya kecurangan walaupun itu tidak dapat di hindari, dengan sistem ini juga bisa mengeratkan jalinan antara kakak kelas dan adik kelas yang kemungkinan saja masih ada yang belum mengenal satu sama lain.

Vanya memasuki ruangan bernuansa putih itu, mengambil tempat paling depan, dekat dengan pintu. Ia menoleh, baru beberapa orang yang mengisi ruangan tersebut. Vanya santai santai saja toh dia sangat yakin akan bisa mengerjakan soalnya dengan mudah dan tanpa beban, alasannya? Seminggu sebelumnya dia benar benar mempersiapkannya walau dengan keterpaksaan di bantu dengan pacarnya tentu saja.























Saat pergantian bel waktu istirahat, Vanya langsung bergegas menuju ruangan yang di tempati Qayla.

Dari jauh dapat Vanya lihat Qayla yang sedang menunggunya di depan pintu.

"Ngantin Qay?"

Qayla mengangguk lalu menggandeng tangan Vanya.

"Traktir gue sini lu Qay" Seru Elthan dari belakang, menarik kerah baju Qayla yang menghentikan langkah kedua gadis itu.

Qayla mendengus membalikkan badannya menatap Elthan dengan tatapan tajam "Lo aja tidur, lo kira gue gak tau siapa yang ngasih lo contekan?"

Elthan menggaruk kepalanya sambil tersenyum kikuk "Cantik bener ya? Baik lagi" Qayla memutar bola matanya malas.

"Siapa Qay?"

"Kak Sarah, tuh lagi bucin sama pacar lo" Jawab Qayla sambil menunjuk dua orang dengan dagunya.

Vanya mengarahkan pandangannya kedalam kelas, benar saja kakak kelasnya yang baru datang 5 hari yang lalu sedang bergelayut manja di lengan pacarnya. Vanya berdecak kesal, melihat Liam yang tidak marah, tidak merespon juga apa yang di lakukan oleh Sarah.

"Padahal awalnya gue kagum"

Qayla memicingkan matanya "Me too, taunya ini gosip udah lama, kak Sarah udah dari dulu suka kak Liam"

"NANI??!" Bukan Vanya, itu Elthan yang sekarang memposisikan dirinya siap untuk bergosip ria.

"Udahlah, ngantin gak lo pada? Lapernih" Dengan raut wajah kesal Vanya melangkahkan kakinya meninggalkan Qayla dan Elthan.

KATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang