Bab 10 : Top Model

1 0 0
                                    


"Sekuat apapun kamu, lelah tetaplah lelah. Maka dari itu, jangan lupa untuk beristirahat sejenak."

•••

Setelah pesawat yang dinaiki Lia dan Arista lepas landas, Amel dan Eren langsung memutuskan untuk kembali ke rumah. Karena mereka sudah makan saat mengantar Lia dan Arista, Amel memutuskan untuk langsung turun di rumah Dyra yang terletak beberapa rumah sebelum sampai ke rumahnya.

"Nanti papa istirahat aja. Kalau ada sesuatu telpon Amel, ya! Amel nanti sama Dyra naik taksi aja." Amel menyalim Eren dan keluar dari mobil. Tampaknya ia akan pulang sedikit larut karena ada pekerjaan yang harus ia lakukan bersama Dyra.

Ting tung....

Ting tung...

Dyra membuka pintu rumahnya begitu mendengar bel berbunyi. Mereka berdua langsung bergegas pergi menuju pusat kota. Ada sebuah gedung besar yang menjadi tujuan mereka saat ini.

"Kamu bawa kostumnya?" tanya Dyra ketika sudah sampai di tempat tujuan mereka.

Amel mengangguk sambil menunjuk tas yang emang sudah ia bawa ketika hendak mengantar mama dan adik kembarnya. Hari ini mereka hendak mengikuti audisi Top Model di gedung SkyQ'. Keduanya sepakat saat membahas hal ini sebulan yang lalu bersama Lia. Dyra juga ikut berpartisipasi karena ia tertarik dengan hal ini. Mungkin saja ia bisa menemukan bakatnya di sini. Sedangkan Lia jelas menolak karena sangat paham akan ketidak mampuannya dalam dunia permodelan.

"Aku sedikit tidak percaya kalau kamu mau aku seret ke hal merepotkan ini," Dyra sedikit terkekeh. Ia takjub melihat Amel yang tidak suka hal merepotkan malah menerima ajakannya bulan lalu.

"Kalau kalah, kamu janji gak akan ngajak-ngajak aku sama hal beginian, kan?" tanya Amel tentang janji Dyra saat itu. Dyra menyengir dan tangannya membentuk tanda peace.

Suasana di depan ruang audisi sangat ramai dengan orang yang juga ikut audisi. Tidak hanya wanita, ada lumayan banyak pria juga yang ikut. Walaupun Amel selalu percaya diri dengan fisiknya, penampilan peserta yang berkumpul disini juga tak kalah darinya. Wajah dan tubuh Dyra juga tidak bisa di remehkan karena gadis itu memang selalu memperhatikan penampilannya. Amel sendiri bingung mengapa dari awal Dyra tidak ikut club modeling saja?

"Peserta nomor 0155 harap masuk!"

Amel masuk sesuai dengan instruksi panitia. Dengan menjawab beberapa pertanyaan, Amel melakukan tes dengan segala usahanya. Jarang-jarang Amel berusaha sekeras ini untuk suatu hal. Setelah selesai tes pemotretan, Amel keluar tanpa khawatir dengan apapun. Tipikal Amel yang tidak terlalu perduli walau sudah bekerja keras.

Selanjutnya giliran Dyra. Gadis itu masuk dengan ekspresi tegang. Hal normal yang dilakukan hampir seluruh peserta yang ada di sini. Tak berbeda dengan ekspresi saat masuk, Dyra juga keluar dengan ekspresi tegang. Amel jadi penasaran bagaimana kondisi Dyra saat di dalam tadi.

"Dafa, Amel ikutan audisi top model loh. Sayang banget Dafa gak bisa liat Amel. Dafa tau? Ternyata yang kaya gini seru juga, Amel jadi tau ada banyak orang di luar sana yang punya bakat luar biasa. Amel rasa, para calon model yang Amel temuin itu masih sebagian kecilnya. Amel juga sadar kalo Dafa ternyata juga punya bakat. Bakat untuk bikin orang kangen sama Dafa."

Setelah semua peserta sudah mendapat giliran, mereka langsung bubar karena masih ada semi final dan grand final yang akan dilaksanakan besok. Mungkin untuk yang lolos kualifikasi akan di umumkan di laman web resmi penyelenggara beberapa hari lagi.

Sesampainya di rumah, Amel langsung mengecek keadaan Eren di kamarnya. Karena khawatir kondisi Eren drop, Amel jadi sedikit tak tenang jika melihat Eren bekerja terlalu keras di depan laptop lagi.

AmeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang